SURABAYAPAGI, Surabaya - Dalam menjaga kontinuitas penyaluran energi listrik, PLN senantiasa berupaya semaksimal mungkin melakukan inspeksi maupun tindakan pemeliharaan pada infratruktur ketenagalistrikan.
Pada bulan Maret ini, Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur & Bali (UIT JBM) berhasil melakukan perbaikan di salah satu penghantar yang menjadi jalur krusial (backbone) wilayah Surabaya dan sekitarnya akibat sambaran petir.
Baca Juga: PLN Dorong Program Digitalisasi Sekolah, Dukung Pengembangan Digital di Bidang Pendidikan
Dalam hal ini Tim PDKB dari Unit Pelaksana Transmisi (UPT) Surabaya melaksanakan assesmen serta tindak lanjut dari temuan anomali. Anomali yang ditemukan terdapat pada isolator yang mengalami gangguan akibat sambaran di Tower 257.
Isolator merupakan material penyekat antara area yang bertegangan dengan area yang tidak bertegangan, adanya sambaran tentunya menyebabkan kemampuan isolasi pada isolator menurun.
Baca Juga: Tutup Rangkaian Kegiatan Bulan Kesehatan dan Keselamatan Kerja, PLN Gelar Aksi Tanam Pohon
"Kami terus menjaga kualitas dalam mendistribusikan listrik, sehingga material pada infrastruktur terus terjaga agar dapat optimal. Dengan adanya penurunan kualitas pada material yang disebabkan karena faktor alam, kami langsung melakukan penggantian agar dapat kembali maksimal penyaluran listrik" ujar General Manager PLN UIT JBM Didik F. Dakhlan.
Didik pun melanjutkan, upaya yang dilakukan adalah melaksanakan penggantian isolator dalam kondisi tanpa padam oleh tim PDKB UPT Surabaya, dimana pekerjaan ini berlangsung selama kurang lebih 5 jam.
Baca Juga: Amankan Pasokan Listrik Jelang Pemilu 2024, PLN Siagakan Ribuan Personel
"Dikerjakan dengan kondisi tanpa padam, daya yang diselamatkan sebesar 375 MW. Material yang diganti adalah isolator sebanyak 12 keping beserta rangkaian aksesorisnya" lanjut Didik.
Dengan penanganan yang cepat dan tepat, diharapkan dapat meminimalisir terjadinya gangguan akibat petir dan faktor alam lainnya serta kontinuitas penyaluran tetap berjalan sebagaimana mestinya. by
Editor : Mariana Setiawati
