Jamaah Berisiko Tinggi Bisa Tunda Arbain

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 13 Sep 2017 23:48 WIB

Jamaah Berisiko Tinggi Bisa Tunda Arbain

SURABAYAPAGI.com, Jakarta - Saat tiba di Hotel Elaf Bustan Madinah sekitar pukul 13.00 waktu arab saudi, disambut oleh Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama, Nizar Ali, Direktur Bina Haji Khoirizi, dan Kepala Daker Madinah, Amin Handoyo di lobi hotel. Wajah-wajah lelah tapi bahagia terpancar dari para jamaah haji gelombang kedua. Mereka tiba di Madinah, setelah menempuh perjalanan dari Mekkah selama 6 jam, Selasa 12 September 2017. Tiga bus membawa rombongan jamaah haji kloter SUB 44 yang seluruhnya berasal dari Kota Batu, Jawa Timur. Suasana santai terlihat di lobi. Sebagian jamaah duduk di lobi, sebagian berdiri sambil mengawasi tas dan koper yang sedang diturunkan dari bus. "Assalamualaikum para jamaah haji. Selamat datang di Kota Madinah," sambut Dirjen PHU Nizar Ali di depan para jamaah. Dengan menggunakan pengeras suara, Nizar memberikan gambaran sedikit tentang Kota Madinah dan pelaksanaan ibadah Arbain. "Arbain itu salat 40 waktu di Masjid Nabawi. Bagi yang usia lanjut dan berisiko tinggi, tidak perlu memaksakan diri melaksanakan Arbain ini karena sifatnya sunnah Bagi yang mampu silahkan melaksanakannya," kata Nizar Ali. Ia juga meminta para jamaah haji untuk tidak segan-segan meminta bantuan para petugas haji. " Kami siap melayani para jamaah haji baik di sektor maupun di lapangan," tegasnya. Ia pun memuji dalam perjalanan dari Makkah ke Madinah, termasuk saat pemeriksaan dokumen paspor, boarding pass dan exit pass berjalan lancar. Seluruh jamaah membawa dokumen lengkap. Termasuk tas dan koper langsung dibawa bersama jamaah. "Saya lihat bawaan jamaah haji sudah cukup banyak. Sebaiknya selama di Madinah untuk tidak belanja lagi. Kami khawatir apabila belanja lagi, barang yang sudah dibeli tidak terangkut karena kelebihan muatan," kata Nizar mengingatkan. Para jamaah haji saat mendengar omongan Nizar Ali terkait belanja, cuma tersenyum. Pada kesempatan sama Direktur Bina Haji Kemenag Khoirizi juga menekankan agar para jamaah haji bila bepergian selalu dalam rombongan agar tidak hilang. Setiap meninggalkan hotel harus berkomunikasi dengan kepala regu dan kepala rombongan. "Makanan yang disediakan harus dimakan tepat waktu. Ketika makanan datang, jangan lebih dari dua jam baru dimakan. Makanannya basi," ujar Khoirizi. Bagi jamaah haji yang berisiko tinggi, lanjut Khoirizi, untuk tidak memaksakan diri karena menjaga kesehatan juga penting. Agar saat pulang ke Tanah Air dalam kondisi tetap sehat. Susiono, ketua kloter SUB 44 menjelaskan dari 447 jamaah dalam rombongannya, tiga di antaranya masih dirawat di Mekkah. Ia pun berjanji akan memperhatikan para jamaah, terlebih lansia yang berisiko tinggi. "Lansia dalam rombongan kami hampir 60%," ujarnya. Pada hari pertama kedatangan jamaah haji gelombang II sebanyak 16 kloter. Dengan rata-rata 450 jamaah. Pada hari ini, Rabu 13 September 2017, Daker Makkah akan kembali memberangkatkan 36 kloter jamaah, 19 kloter ke Madinah dan 17 kloter ke Jeddah. Kepala Daker Makkah Nasrullah Jasam mengingatkan jajarannya bahwa sampai dengan 20 September mendatang, pergerakan jamaah dari Makkah akan dilakukan menuju dua arah, Madinah dan Jeddah. Karenanya, pemberangkatan setiap harinya berkisar 35 kloter sehingga menuntut kesigapan seluruh petugas. Saya minta jadwal piket diperketat untuk memastikan layanan Daker Makkah berjalan 24 jam, terang Nasrullah di Makkah. Sebanyak 19 kloter dengan 7.777 jamaah akan diberangkatkan ke Madinah sejak pagi hari petang. Kedatangan para jamaah haji ini menjadikan Kota Madinah kembali ramai seperti sebelum pasca haji. 07

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU