SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Tokoh-tokoh muda, saat ini dianggap sebagai rising star dalam dunia politik di Indonesia. Dalam berbagai kesempatan, beberapa kali tokoh-tokoh muda berhasil muncul sebagai pemenang pada Pemilu yang digelar di Indonesia.
Di Jawa Timur, ada beberapa contoh nyata dari hal tersebut. Beberapa contohnya adalah kemenangan Emil Dardak di Trenggalek, lalu Azwar Anas di Banyuwangi beberapa waktu yang lalu, dan juga Ra Momon di Bangkalan.
Pengamat politik Ucu Martanto mengatakan bahwa, saat ini kebutuhan akan energi muda di eksekutif sangat dibutuhkan. Tentunya, menurut akademisi asal Unair itu, hal tersebut penting untuk mengimbangi dan disinergikan dengan tokoh-tokoh senior lainnya.
"Dalam perspektif kebutuhan terobosan dan inovasi kebijakan pemda maka yang muda akan lebih segar. Tetapi, kalau pertimbangan elektabilitas maka bisa berbeda," kata Ucu kepada Surabaya Pagi.
Untuk itu menurut Ucu, jika melihat kekuatan calon pendukung Gus Ipul-Anas, ada beberapa hal yang bisa dijadikan pelajaran bagi Khofifah yang hingga saat ini belum menentukan Cawagub. Sebab, pada peta calon pendukung Paslon yang sudah ada tersebut, maka ada kantong suara yang belum terwakilkan.
"Yaitu daerah mataraman atau daerah2 perbatasan dengan Jawa Tengah. Saat Karsa, Pakde Karwo berhasil merepresentasikan pemilih di daerah mataraman sehingga mampu dikuasai," jelas Ucu.
Sehingga, Ucu beranggapan bahwa Khofifah perlu mengambil pasangan yang mampu meraup suara di daerah mataram. "Dia bisa berasal dari kalangan muda profesional/partai yang bercorak nasionalis," pungkasnya. ifw
