Jawa Timur Terima Bantuan Oksigen 31 Ton

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 31 Agu 2021 12:37 WIB

Jawa Timur Terima Bantuan Oksigen 31 Ton

i

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, saat melakukan tinjauan langsung ke Unit Produksi Oksigen – Air Separation Plant (ASP) Petrokimia Gresik, Senin (30/8) di Gresik, Jawa Timur.SP/ Petrokimia Gresik

SURABAYAPAGI, Surabaya - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim menerima bantuan oksigen cair sebanyak 31 ton dari Satgas Tanggap Bencana Nasional BUMN Wilayah Jawa Timur (Jatim) bersama Petrokimia Gresik.

Ketua Satgas BUMN Jatim Dwi Satriyo Annurogo menuturkan, bantuan ini untuk mendukung program Pelayanan Oksigen Pemprov Jatim di beberapa daerah untuk percepatan penanganan pandemi Covid-19.

Baca Juga: Pj Gubernur Adhy Tegaskan Pentingnya Sinergitas Tingkatkan Capaian IKU Pemprov Jatim

Dwi Satriyo yang juga Direktur Utama Petrokimia Gresik mewakili pimpinan perusahaan BUMN lain di Jatim menyerahkan langsung bantuan kepada Gubernur Khofifah Indar Parawansa, pada Senin (30/8) kemarin.

Menurut Dwi, bantuan ini merupakan produk dari Unit Produksi Oksigen Petrokimia Gresik yang diaktifkan kembali pada 15 Agustus 2021 setelah sempat berhenti beroperasi selama 11 tahun.

Dwi menegaskan, reaktivasi ini merupakan tindak lanjut dari arahan Menteri BUMN Erick Thohir. “Reaktivasi Unit Produksi Oksigen ini sekaligus menjadi wujud optimalisasi peran Petrokimia Gresik sebagai Koordinator Satgas BUMN Wilayah Jatim,” tutur Dwi Satriyo dalam keterangan, kemarin.

Dwi menambahkan, per Minggu (29/8), total bantuan oksigen medis yang telah disalurkan Satgas BUMN Wilayah Jatim sekitar 71,35 ton untuk sejumlah rumah sakit di Jatim. Petrokimia Gresik sendiri telah menyalurkan 109,22 ton oksigen medis untuk 30 rumah sakit di 17 kabupaten/kota yang tersebar di empat provinsi yakni Jatim, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Bali.

“Bantuan oksigen yang kami salurkan selama ini didapat dari pemasok lain, sehingga cakupannya sangat terbatas. Dengan beroperasinya kembali Unit Produksi Oksigen Petrokimia Gresik, diharapkan akan memperluas jangkauan penyaluran bantuan oksigen bagi rumah sakit yang membutuhkan, khususnya di area Jawa-Bali,” ujar Dwi.

Unit Produksi Oksigen Petrokimia Gresik memiliki kapasitas produksi 23 ton oksigen cair per hari dengan tingkat puritas oksigen mencapai 99,61 persen dan kapasitas tangki penampung 150 ton. Unit ini dilengkapi fasilitas pengisian tabung oksigen dan pengisian truk isotank.

Dwi menambahkan, komitmen BUMN tidak hanya diwujudkan melalui pemberian bantuan oksigen, namun juga berbagai bantuan lainnya yang selama ini telah disalurkan Petrokimia Gresik bersama Satgas BUMN Jatim untuk penanggulangan bencana Covid-19 maupun bencana lainnya, khususnya di wilayah Jatim.

“Satgas BUMN Wilayah Jatim juga akan menyisihkan dana CSR (Corporate Social Responsibility)untuk bantuan beasiswa bagi anak-anak yatim yang kehilangan orang tuanya karena Covid-19,” tegas Dwi Satriyo.

Baca Juga: Pemprov Jatim Layani Mudik dan Balik Gratis Kepulauan

Sementara itu, Gubernur Khofifah menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas dukungan dan penguatan untuk Pemprov Jatim, khususnya dari Satgas BUMN Jatim dalam pengendalian kasus Covid-19 di Jatim. Menurutnya bantuan ini merupakan wujud implementasi gotong royong yang terbangun di Jatim.

Ia mengungkapkan bahwa kebutuhan oksigen di Jatim meningkat mulai bulan Juli, dan Satgas BUMN Jatim telah banyak memberikan dukungan bahkan sebelum reaktivasi Unit Produksi Oksigen milik Petrokimia Gresik ini.

Baca Juga: Jelang Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres 2024, Khofifah : Insya Allah  Prabowo-Gibran Menang

"Satgas BUMN Jatim memiliki peranan besar dalam penanggulangan Covid-19. Meskipun kondisi atau kasus Covid-19 melandai, semua harus tetap disiapsiagakan. Reaktivasi Unit Produksi Oksigen Petrokimia Gresik ini merupakan bentuk kesiapsiagaan," tandasnya.

Seperti diketahui, selama ini Petrokimia Gresik bersama Satgas BUMN Wilayah Jatim senantiasa berkolaborasi dengan Pemprov Jatim dalam proses penyaluran oksigen medis ke berbagai rumah sakit yang membutuhkan untuk penanganan pasien Covid-19.sb3/na

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU