Jelang Akhir Periode, PPKM Mikro di Jatim Makin Efektif

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 21 Mar 2021 20:01 WIB

Jelang Akhir Periode, PPKM Mikro di Jatim Makin Efektif

i

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. SP/ MOCHAMMAD KASYFI FAHMI   

SURABAYAPAGI, Surabaya - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro di Jawa Timur diperpanjang kembali, mulai tanggal 23 Maret hingga 5 April 2021. Pasalnya, perpanjangan masa PPKM Mikro sendiri sudah memasuki periode ke-empat sejak pertama kali dicanangkan pada 9 Februari lalu. Minggu (21/03/2021).

 Hal ini didasarkan atas Instruksi Menteri Dalam Negeri No. 6 Tahun 2021 tanggal 19 Maret 2021, Tentang Perpanjangan Pemberlakuan PPKM Berbasis Mikro dan Mengoptimalkan Posko Penanganan Covid 2019 di Tingkat Desa dan Kelurahan Untuk Pengendalian Penyebaran Covid 2019.  

Baca Juga: Khofifah : Antusiasme Warga jadi Penentu Masa Depan Bangsa

Oleh karenanya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan, berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan, intervensi PPKM Mikro terbukti sangat efektif untuk menurunkan penyebaran Covid-19 di Jawa Timur. Perpanjangan PPKM Mikro diharapkan dapat semakin menekan angka penyebaran Covid-19 di Jatim.  

"Alhamdulillah, PPKM Mikro ketiga ini secara konsisten bersama PPKM Mikro sebelumnya, terbukti bisa memberi dampak pada penurunan kasus penyebaran Covid-19 di Jatim. Kita harap perpanjangan PPKM Mikro akan makin menekan penyebaran Covid-19 di Jatim," kata Khofifah, saat ditemui di Gedung Negara Grahadi Surabaya. 

Berdasarkan data yang dihimpun oleh Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim, menuju akhir periode PPKM Mikro ketiga tercatat konfirmasi kasus harian Jawa Timur mencapai angka 300-an kasus per harinya. Hal ini turun drastis jika dibandingkan sebelumnya yang mencapai 1.100-an kasus per harinya. 

 Selain itu, Khofifah menambahkan, hasil signifikan juga tampak pada penurunan jumlah pasien COVID-19 yang harus dirawat di Ruang Isolasi Biasa maupun ICU. Selama PPKM tahap 1 dan 2, dan PPKM Mikro tahap 1 dan 2, BOR Isolasi biasa di Jatim telah berhasil turun dari 79% menjadi 29%. BOR ICU juga telah berhasil turun dari 72% menjadi 49%. Artinya, keterisian rumah sakit di Jawa Timur sudah sesuai syarat dari WHO yakni dibawah 60%.  

Baca Juga: Khofifah: Jatim Pusat Kemenangan Prabowo

"Alhamdulilah saat ini di Jatim sudah tidak ada zona merah, dan 16 kabupaten/kota sudah masuk di zona kuning. Ini artinya pelaksanaan PPKM Mikro ini sudah di jalur yang benar," ungkap Khofifah.  

Dirinya juga menyebut jika keberhasilan PPKM Mikro di Jatim merupakan partisipasi aktif dari masyarakat melalui support Kampung Tangguh yang telah ada sebelumnya. Sehingga pelaksanaan PPKM Mikro dirasa sangat sesuai dengan kondisi yang telah berlangsung di lapisan masyarakat paling bawah yaitu tingkat RT/RW. 

 Meski demikian, Gubernur Khofifah tetap menghimbau kepada masyarakat untuk tidak lengah atau menurunkan kewaspadaan. Berharap Jatim bisa terus membaik dan masuk dalam zona hijau, Khofifah menegaskan pada berbagai elemen, masyarakat harus tetap waspada dan ketat menerapkan protokol kesehatan dimanapun.

Baca Juga: Serikat Pekerja Seluruh Indonesia Jatim Dukung Khofifah di Pilgub 2024

"Tentunya PPKM Mikro ini akan menunjukkan hasil yang konsisten bila kita bisa mempertahankan kolaborasi yang baik dari Pemerintah, TNI/Polri, Tomas, Toga juga seluruh masyarakat," pesannya 

 Di sisi lain, berdasarkan data nasional per tanggal 20 Maret 2021, kasus Covid-19 terdapat 289 konfirmasi kasus positif baru dan 296 kasus konfirmasi sembuh. Dengan jumlah pasien dirawat 2.114 orang dari total kumulatif 136.397 orang atau 1,55%. Sementara angka kumulatif kesembuhan di Jatim sebesar 91,38% dan angka kematian sebesar 7,07%. 

 Sedangkan, jumlah pelaksanaan Rapid Test di Jatim hingga 20 Maret 2021 lalu tercatat tertinggi di Indonesia, mencapai 1.883.794 test. Dan untuk pelaksanaan pemeriksaan PCR di Jatim mencapai 1.419.941 dengan positivity rate 6 persen. mbi

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU