Home / Politik : ANALISA BERITA

Jika Perpanjangan Jabatan Bukan dari Rakyat, Bisa Dikudeta

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 10 Feb 2023 19:57 WIB

Jika Perpanjangan Jabatan Bukan dari Rakyat, Bisa Dikudeta

i

Muhammad Qodari, Direktur Eksekutif Indobarometer

SURABAYAPAGI, Jakarta - Perpanjangan masa jabatan atau penundaan pemilihan umum (pemilu) menjadi isu yang kembali muncul menjelang pemilu 2024. Potensi kudeta jika perpanjangan masa jabatan presiden tidak muncul dari rakyat, tapi dari elit politik.

Konsepnya, jika ingin memerintah lagi, maka harus diperpanjang seperti halnya SIM card yang sudah habis ya harus diperpanjang, dan cara memperpanjangnya yaitu hanya satu dengan cara pemilu. Sebab yang bisa memperpanjang itu hanya rakyat, bukan elit.

Baca Juga: Tudingan Politisasi Bansos tak Terbukti, Jokowi Senang

Menurut saya, rakyat berperan besar dalam kiprah politik perjalanan Joko Widodo (Jokowi) hingga menjadi seorang presiden. Oleh karenanya, mandat perpanjangan masa jabatan itu ada di tangan rakyat.

Jokowi adalah presiden rakyat, dan rakyat juga yang membuat Jokowi jadi presiden berani dan gagah berhadapan dengan elit-elit politik. Nanti kalau dia tidak didukung dan bersama rakyat lagi di belakangnya, Jokowi pasti akan lemah berhadapan dengan Senayan.

Baca Juga: Anies Akui Prabowo, Keluarga Intelektual Terpandang

Akan terjadi kudeta jika mandat perpanjangan jabatan presiden bukan lagi ada pada rakyat. Jokowi justru akan menjadi presiden yang sangat lemah di hadapan rakyat.

Karena mandatnya tidak datang dari rakyat, maka menurut saya akan ada potensi dikudeta pak Jokowi. Sebab dia tidak punya legitimasi dan akan rawan ditolak, apalagi kemudian semisal argumentasinya tidak cukup kuat secara hukum sehingga dianggap presiden yang tidak punya legitimasi, itu rawan sekali menghadapi kudeta.

Baca Juga: Bawaslu Pasrah

Jadi konsep perpanjangan masa jabatan presiden dengan penundaan pemilu menurut saya resikonya sangat besar.

(Lewat keterangannya ketika menjadi tamu podcast 'Klimaks Republika' belum lama ini).

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU