Jokowi Abaikan Saran Epidemiolog

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 20 Sep 2022 20:32 WIB

Jokowi Abaikan Saran Epidemiolog

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Presiden Joko Widodo menegaskan pemerintahannya tak mau meniru Biden, yang cepat-cepat hentikan wabah Covid-19. Jokowi juga tak mau mendengar saran Epidemiolog FKM Universitas Indonesia Pandu Riono yang mengusulkan agar Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berkaitan penyebaran virus Covid-19 disetop. Karena Pandu menilai pandemi Covid-19 di Indonesia sudah terkendali.

Presiden Joko Widodo menegaskan pemerintahannya enggan buru-buru menyatakan bahwa pandemi Covid-19 di Indonesia telah berakhir. Menurutnya, Indonesia akan tetap mewaspadai potensi penyebaran virus corona.

Baca Juga: Perbedaan Jokowi dan Muhaimin, Peringati Hari Kartini

Pernyataan Jokowi ini sekaligus merespons Presiden Amerika Serikat yang menyebut pandemi Covid-19 telah usai. Jokowi menegaskan tak ingin terburu-buru mengikuti langkah Biden.

“Kalau untuk Indonesia saya kira kita harus hati-hati, tetap harus waspada, tidak harus tergesa-gesa," kata Jokowi usai meresmikan Jalan Tol Cibitung-Cilincing, Selasa (20/9/2022).

Berdasarkan data dari Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, pada Selasa (20/9/2021) pukul 12.00 WIB terjadi penambahan 1.932 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir. Penambahan ini menyebabkan total kasus Covid-19 di Indonesia saat ini mencapai 4.192.695 orang terhitung sejak kasus pertama diumumkan pada 2 Maret 2020. Informasi ini disampaikan Satgas Penanganan Covid-19 kepada wartawan dan juga bisa diakses publik melalui situs covid19.go.id. Pasien sembuh dan meninggal juga bertambah. Data menunjukkan bahwa ada penambahan pasien sembuh akibat Covid-19. Dalam sehari, jumlahnya bertambah 6.799 orang. Dengan demikian, jumlah kasus kesembuhan Covid-19 di Indonesia mencapai 3.996.125 orang.

Juga masih ada kasus meninggal akibat Covid-19. Pada periode 19-20 September, ada 166 pasien Covid-19 yang tutup usia.

 

Hanya WHO yang Berhak

Menurut Jokowi hanya Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) yang bisa menyatakan pandemi telah selesai.

"Pandemi ini kan terjadi di seluruh dunia, dan yang bisa memberikan statement menyatakan pandemi selesai itu adalah WHO," ujarnya.

Jokowi juga meminta seluruh pihak tetap mewaspadai penyebaran Covid. Ia mengingatkan sebelumnya juga banyak negara yang kasus Covidnya melandai, namun tiba-tiba melonjak lagi.

 

Baca Juga: Jokowi Uber China Rampungkan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya

Jaga Kehati-hatian

"Tidak usah segera menyatakan bahwa pandemi sudah selesai, saya kira hati-hati, ada di satu-dua negara yang Covid-nya juga mulai bangkit naik hati-hati, kehati-hatian yang harus diterapkan," ujarnya.

Sebelumnya Presiden AS Joe Biden menyatakan bahwa pandemi Covid-19 di Amerika Serikat sudah berakhir walaupun Negeri Paman Sam masih harus berurusan dengan penyakit tersebut.

"Pandemi sudah berakhir. Kami masih punya masalah dengan Covid. Kami masih mengatasinya, tapi pandemi sudah berakhir," ujar Biden dalam acara bincang-bincang di CBS, seperti dikutip AFP, Senin (19/9).

Pernyataan Biden ini senada dengan Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, yang mengatakan bahwa akhir pandemi Covid-19 "sudah di depan mata."

Berdasarkan data Universitas Johns Hopkins yang dirujuk CNN, kasus Covid-19 di AS memang berangsur turun dalam dua pekan belakangan, hingga mencapai sekitar 65 ribu kasus per hari.

Baca Juga: Apple akan Bangun Akademi Developer di Surabaya

 

Pandemi Sudah Terkendali

Sementara Epidemiolog FKM Universitas Indonesia Pandu Riono menilai pandemi Covid-19 di Indonesia sudah terkendali.

"PPKM sudah tidak diperlukan lagi. Pandemi Covid-19 di Indonesia sudah terkendali," kata Pandu dikutip dari CNN Indonesia, Selasa (20/9/2022).

Menurut Pandu, status pandemi Covid-19 belum saatnya dicabut. Namun, Indonesia biasa bersiap-siap secara bertahap, salah satunya dengan pemberhentian PPKM tersebut. n erc/jk/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU