Jokowi Ajak PM Australia Kerja Sama Produksi Baterai Listrik

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 15 Nov 2022 12:59 WIB

Jokowi Ajak PM Australia Kerja Sama Produksi Baterai Listrik

i

Presiden Joko Widodo.

SURABAYAPAGI.COM, Nusa Dua - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menawarkan Perdana Menteri Australia Anthony Norman Albanese untuk bekerjasama dalam memproduksi baterai mobil listrik di Indonesia.

Menurut Jokowi, Australia sebagai pemasok lithium terbesar di dunia bisa bekerja sama dengan Indonesia yang merupakan produsen Nikel terbesar. Dua bahan ini jika disatukan dapat menjadi baterai mobil listrik di Indonesia.

Baca Juga: Siang ini, Koalisi Perempuan Demo Desak Jokowi Hentikan Penyalahgunaan Kekuasaannya

"Saya hanya menawarkan kepada Perdana Menteri Anthony Albanese, di Australia ada lihitum, kita punya nikel. Kalau digabung itu sudah jadi baterai mobil listrik. Tapi saya minta kepada Perdana Menteri Albanese untuk lithium-nya bisa dibawa ke Indonesia saja, kita bersama-sama melakukann hilirisasi di Indonesia," kata Jokowi saat puncak penutupan B20 Summit Indonesia 2022 di Bali, Senin (14/11/2022).

Dalam kesempatan itu, Jokowi memang membahas terkait rencana hilirisasi komoditas pertambangan yang dimiliki Indonesia. Sebab, dirinya tak ingin lagi RI mengekspor barang mentah (raw material), melainkan yang sudah diolah sehingga memiliki nilai tambah.

Baca Juga: Tadi, BEM SI Desak Jokowi Hentikan Kesewenang-wenangan

"Barang-barang mentah yang kita miliki memang harus kita stop untuk mendapatkan nilai tambah dalam negeri, baik yang berkaitan dengan pendapatan, baik untuk negara, baik yang berkaitan dengan penciptaan lapangan kerja dan sudah kita mulai dengan nikel dalam rangka membangun sebuah ekosistem besar EV battery, baterai listrik untuk mobil listrik," tuturnya.

Cadangan nikel RI memang yang terbesar di dunia, data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) 2020 dalam booklet bertajuk "Peluang Investasi Nikel Indonesia" menyebutkan cadangan logam nikel yang dimiliki RI sebesar 72 juta ton Ni (nikel).

Baca Juga: Siang Nanti, Ratusan Mahasiswa dari 11 Kampus, Bakal Demo di Depan Istana Negara

Jumlah ini merupakan 52% dari total cadangan nikel dunia yang mencapai 139.419.000 ton Ni. Data tersebut merupakan hasil olahan data dari USGS Januari 2020 dan Badan Geologi 2019.

Sementara itu, dilansir dari Australian Bureau of Statistics, Australia adalah eksportir terbesar litium. Pada tahun 2020, 46% litium dunia datang dari Australia. nsd

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU