Jokowi Desak Kepala Daerah Belanjanakan Dana Pemda Rp 278 T yang Mengendap di Bank

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 30 Nov 2022 16:05 WIB

Jokowi Desak Kepala Daerah Belanjanakan Dana Pemda Rp 278 T yang Mengendap di Bank

i

Presiden Jokowi. Foto: Sekretariat Presiden.

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mendesak para kepala daerah untuk segera membelanjakan dana pemerintah daerah (pemda) senilai Rp 278 triliun yang hingga kini masih mengendap di bank. Uang mengendap itu jauh lebih besar dari tahun-tahun sebelum yang hanya di kisaran Rp 210 triliun- Rp 220 triliun.

"Mengenai APBD, mumpung ada gubernur, bupati, wali kota. Ini saya ingatkan, kita ini mencari uang dari luar agar masuk. Terjadi perputaran uang yang lebih meningkat. Tetapi, uang kita sendiri yang ditransfer Menteri Keuangan ke daerah-daerah, justru enggak dipakai," kata Jokowi dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Investasi di Jakarta, Rabu (30/11/2022).

Baca Juga: Siang ini, Koalisi Perempuan Demo Desak Jokowi Hentikan Penyalahgunaan Kekuasaannya

Jokowi menilai besarnya uang mengendap pemda di perbankan itu sebagai sebuah ironi. Pasalnya, di satu sisi pemerintah pusat bekerja keras menarik dana asing masuk ke Tanah Air agar perputaran uang lebih banyak guna mendorong perekonomian, namun di sisi lain uang yang sudah ditransfer ke daerah dari pusat tidak manfaatkan.

“Pagi tadi kita cek uang (pemda) yang ada di bank masih Rp 278 triliun. Kita itu cari investasi agar dapat arus modal masuk, yang sudah ada di kantong nggak dipakai, ya percuma. Rp 278 triliun itu gedhe banget, gedhe banget, besar sekali,” ujarnya.

Maka dari itu, Jokowi pun meminta agar seluruh kepala daerah segera merealisasikan dan membelanjakan anggaran yang ada. Sehingga pertumbuhan ekonomi di daerah bisa semakin meningkat.

“Ini kalau cepet direalisasikan cepet dibelanjakan ini mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di daerah, hati-hati,” tuturnya

Baca Juga: Tadi, BEM SI Desak Jokowi Hentikan Kesewenang-wenangan

Lebih lanjut, ia mengatakan, pemerintah tengah berupaya keras untuk menarik investor ke dalam negeri sehingga arus modal yang masuk pun semakin meningkat. Namun jika anggaran yang sudah ada justru tidak digunakan secara maksimal, maka tidak akan memberikan dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi baik di daerah maupun nasional.

Jokowi pun mengatakan telah menginstruksikan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian untuk mengecek penyebab masih banyaknya anggaran yang tak terealisasi. Ia berharap, dana APBD yang mengendap ini dapat segera dibelanjakan di tengah situasi yang semakin sulit saat ini.

"Memang biasanya realisasi di akhir tahun, Desember. Tapi, ini enggak, kita bandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya ini sudah melompat tinggi sekali. Ini cost of money kayak gini," ucapnya.

Baca Juga: Siang Nanti, Ratusan Mahasiswa dari 11 Kampus, Bakal Demo di Depan Istana Negara

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menyampaikan, realisasi belanja nasional saat ini sudah mencapai 76 persen. Sementara realisasi belanja daerah masih rendah, yakni baru mencapai 62 persen.

“Besok sudah Desember. Hati-hati. Artinya kita pontang panting cari arus modal masuk, cari capital inflow lewat investasi, tetapi uang yang ada di kantong sendiri tidak diinvestasikan. Ini hati-hati, ini keliru besar, keliru besar,” ungkap Jokowi. jk

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU