Jokowi Diingatkan Menkes Tak Panik

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 09 Feb 2021 21:43 WIB

Jokowi Diingatkan Menkes Tak Panik

i

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin

 

Terkait Lonjakan Virus Corona Akhir-akhir ini. Bahkan Kasus Positif Covid-19 di Indonesia bisa Mencapai 1,7 juta Kasus pada akhir 2021

Baca Juga: Mengapa Gibran dan Bapaknya Diusik Terus

 

 

 

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Baru pertama kali ada seorang pembantu presiden mengingatkan presiden melalui publikasi terbuka. Adalah Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Mantan Dirut Bank Mandiri ini memprediksi kasus virus corona (Covid-19) di Indonesia berkemungkinan mengalami lonjakan untuk beberapa hari ke depan.

Terkait hal itu, Budi Gunadi meminta Presien Joko Widodo (Jokowi) untuk tidak panik dengan hal tersebut. Menkes menyebut terkait ada peningkatan kasus corona, Menkes berjanji bakal menggenjot pelaksanaan testing, tracing, dan treatment dalam skala regional maupun nasional.

"Saya juga sudah ingatkan ke Bapak Presiden, ini terjadi di India, ini strategi di India yang akan terjadi nanti jumlah kasus akan naik karena akan lebih banyak yang terlihat. Saya bilang ke Presiden, saya juga ingin meng-update di forum terhormat ini, bapak ibu tak usah panik," kata Budi dalam Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Selasa kemarin (9/2/2021).

Disebutkan, upaya menggenjot 3T ini harus dilakukan untuk melihat angka penyebaran Covid-19 secara nyata. Ia menilai hal tersebut merupakan strategi yang tepat dibandingkan yang dilakukan saat ini.

 

DPR Diminta Meredam Kepanikan

Ia pun meminta Komisi IX DPR RI membantu pihaknya meredam kepanikan publik apabila kasus penyebaran Covid-19 mengalami lonjakan.

"Lebih banyak lihat riilnya seperti apa, sehingga strategi kita benar, daripada kita melihat seakan-akan hanya sedikit kita senang. Padahal kenyataannya jauh lebih banyak, sehingga langkah kita salah," ujar Menkes.

"Kalau ternyata naik, tolong dibantu meredam kepanikan karena ini cara kita agar bisa mengidentifikasi secara benar orang terkena ada di mana," kata Budi.

 

Kasus Covid-19 bisa 1,7 juta

Sementara Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono memprediksi kasus positif Covid-19 di Indonesia bisa mencapai 1,7 juta kasus pada akhir 2021.

Baca Juga: Kesimpulan Paslon 01 dan 03: Sumber Masalahnya, Gibran dan Cawe-cawenya Jokowi

Perkiraan tersebut didapat dari pengandaian apabila situasi penambahan kasus Covid-19 di Indonesia masih berjalan seperti saat ini.

"Perhitungannya untuk tahun 2021 ini, kami melihat mungkin perkiraan total kasus positif itu ada sekitar 1,7 juta kasus di tahun 2021," kata Dante yang mendampingi Menkes dalam Rapat Kerja bersama Komisi IX.

Dante menerangkan, Kemenkes telah membuat estimasi perhitungan perkiraan kasus positif tersebut dengan menggunakan beberapa kriteria.

Disebutkan, cara perhitungan pertama, diambil dari rata-rata kasus pada Juni sampai Oktober 2020 yakni sebanyak 2.557 kasus.

Selanjutnya, kriteria kedua yaitu rata-rata kasus November sampai 24 Januari 2021 sekitar 6.800 kasus. Hingga kemarin siang, total kasus positif virus corona di Indonesia mencapai 1.166.079 orang.

 

Wakil Rakyat Minta Jaminan

Rapat kerja Komisi IX DPR dengan jajaran Kementerian Kesehatan, Selasa (9/2/2021) membahas APBN Kementerian Kesehatan RI Tahun Anggaran 2021. Sekaligus membahas Proyeksi Penambahan Anggaran Kementerian Kesehatan RI dari Anggaran Penanganan Covid-19.

Baca Juga: Jokowi Dituding Lebihi Soeharto

Dalam rapat tersebut, salah seorang anggota DPR dari PDIP I Ketut Kariyasa Adnyana meminta jaminan bahwa Covid-19 bisa segera diatasi, sebab anggaran yang digelontorkan ke kementerian kesehatan pun sudah sangat besar.

"Anggaran penanganan covid-19 134 triliun, apa jaminannya, kapan bisa diatasi setidaknya ketika puncaknya nanti, melandai," tanya anggota DPR dari daerah pemilihan Bali ini.

Adnyana, memaparkan bahwa pengangkatan Budi Gunadi Sadikin, sebagai menteri kesehatan pun tidak lepas dari harapan bahwa Covid-19 bisa segera diatasi. "Malu sama India, jumlah penduduk kita seperenam India, tapi India lebih kecil," ujarnya.

Apalagi, kata Adnyana, selama pandemi ini Bali adalah yang paling terdampak. Sebab pertumbuhan ekonomi minus. "Ini pertaruhan masa depan bangsa, anggaran harus betul-betul dimanfaatkan," katanya.

 

Menkes Segera Buat Estimasi

Ketut Kariyasa menjelaskan, situasi pandemi di Indonesia sudah disorot oleh dunia. Terlebih, Indonesia menurutnya menduduki peringkat pertama dengan kasus Covid-19 terbesar di Asia.

Berkaca hal tersebut, ia meminta agar pemerintah dalam hal ini Kemenkes dapat membuat estimasi anggaran agar Covid-19 dapat segera selesai atau teratasi. "Dengan anggaran yang dianggarkan di Kemenkes, perkembangannya bila perlu kapan ini bisa diatasi. Karena ini yang sedang ditunggu masyarakat," pungkasnya. n jk/erc/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU