Kader PDIP Tuding Risma Alami Sindrom Panic Attack

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 02 Des 2020 22:17 WIB

Kader PDIP Tuding Risma Alami Sindrom Panic Attack

i

Direct Mail dari Tri Rismaharini untuk warga Surabaya agar memilih pasangan Eri Cahyadi-Armudji (Erji)

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya – Direct Mail dari Tri Rismaharini untuk warga Surabaya agar memilih pasangan Eri Cahyadi-Armudji (Erji) mendapat kritikan dari kader PDIP Tulen.

Jagad Hariseno, putra Sulung Ir Sutjipto, tokoh PDIP Jawa Timur dan juga kakak kandung kader PDIP Whisnu Sakti, ini tak habis mengerti dengan cara kerja Risma, yang katanya kader PDIP, tapi mengusung cawali, bukan dari kader partai banteng monyong putih.

Baca Juga: Jelang Lebaran, Disnakertrans Jatim Buka 54 Posko Pengaduan THR

Seno, panggilan Jagad Hariseno, mengkritik keras syrat tersebut. "Risma menggunakan kekuatan politiknya tanpa melihat kapasitasnya sebagai Walikota. Ini bentuk pemaksaan dalam tanda kutip," katanya, Rabu (2/12/2020).

Dikatakan Seno, kondisi tersebut sudah menunjukkan kepanikan luar biasa dalam memenangkan kepentingan oligarki Risma. Selain itu, munculnya surat ajakan memilih paslon penerus Risma dinilai menabrak aturan pasal 4 dan pasal 67 (4) PKPU Nomor 12 Tahun 2016 tentang Kampanye Pemilihan Kepala Daerah.

Dalam pasal 67 disebutkan, Gubernur atau Wakil Gubernur, Bupati atau Wakil Bupati, dan Walikota atau Wakil Walikota dilarang menggunakan kewenangan, program, dan kegiatan yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon baik di daerah sendiri maupun di daerah lain dalam waktu 6 (enam) bulan sebelum tanggal penetapan pasangan calon sampai dengan penetapan pasangan calon terpilih.

Baca Juga: Mengatasnamakan Media Nasional, Warga Lamongan Diperas Wartawan Gadungan

Menurut alumnus ITS Surabaya ini, Risma sudah menyadari bahwa calon yang diusung oleh PDIP bakal kalah dari paslon Machfud Arifin-Mujiaman Sukirno.

"Tanpa disadari meski di dalam surat kapasitasnya sebagai kader PDIP, namun jabatan Walikota itu melekat. Ini sudah menunjukkan bahwa Risma tidak netral. Dan mengalami sindrom panic attack," terang Seno.

Kakak pertama dari Wakil Walikota Whisnu Sakti Buana ini bahkan mendengar informasi bahwa pengiriman surat bukan melalui Relawan Eri-Armuji. Melainkan kurir yang dibayar Rp 2 ribu setiap suratnya.

Baca Juga: Unesa Terima 4.733 Camaba Lewat Jalur SNBP 2024

"Jadi mulai terbuka sekarang. Bahwa Risma mulai tidak mempercayai struktur partai, namun hanya menggunakan mesin partai untuk ngotot memenangkan kepentingannya," terang Seno.

Diketahui, beredar surat ajakan untuk memilih dalam Pilwali Surabaya 2020 dari Tri Rismaharini sebagai Kader PDIP. Surat tersebut mengajak warga Surabaya untuk memilih pasangan calon Eri-Armuji pada 9 Desember nanti. alq/cr2/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU