Kadiv Humas Mesem Dengar Desakan Copot Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 04 Okt 2022 21:17 WIB

Kadiv Humas Mesem Dengar Desakan Copot Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta

SURABAYAPAGI.COM, Malang - Dalam era kebebasan berekspresi, ada ada saja usulan publik. Ada sejumlah suporter Arema, beberapa tokoh muda di Malang, Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) serta PWNU Jatim yang mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk mencopot Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta. Nico dianggap sebagai pimpinan polisi yang bertanggung jawab atas Tragedi Kanjuruhan.

"Kapolda (Jatim) harus minta maaf dan mundur secara sukarela atas tragedi ini," kata Ketua KontraS, Andi Irfan, Selasa (4/10/2022).

Baca Juga: Arsenal Ketemu Bayern, Madrid Hadapi City

Sejumlah kesimpulan pun dibeberkan oleh Andi, mulai dari SOP penyelamatan yang tidak terjadi, penggunaan gas air mata hingga melakukan tindakan represif diluar batas.

"KontraS prihatin dan mengutuk keras yang dibilang itu SOP (oleh pihak Polri). Gas air mata tidak seharusnya digunakan dipertandingan bola. Kami menduga kuat sumber daripada jatuhnya korban, karena gas air mata," ungkapnya.

Bahkan, Wakil Ketua PWNU Jatim, KH Abdussalam Shohib (Gus Salam) menegaskan agar Kapolda Jatim dicopot dari jabatannya, sebagai bentuk pertanggungjawaban pimpinan atas tragedi ini.

“Kapolri wajib mencopot Kapolda Jatim dan Kapolres Malang, itu sebagai bentuk pertanggungjawaban pimpinan,” tandas Gus Salam.

Namun, desakan dari beberapa pihak direspon oleh Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo, sambil mesem. Dirinya menyebut pihaknya tidak mau berandai-andai.

"Tim Investigasi yang dibentuk Kapolri, semuanya bekerja berdasarkan fakta hukum. Kita tidak berandai-andai," jelas Dedi saat konferensi pers di Mapolres Malang, Selasa (4/10/2022) petang.

Dedi menyebut, tim masih bekerja untuk menginvestigasi Tragedi Kanjuruhan. Terkait dengan mutasi maupun pencopotan, kata Dedi, hal itu menjadi kewenangan Kapolri. "Itu keputusan nanti ada di Pak Kapolri," jawab Dedi, sambil mesem.

 

Kapolda Minta Maaf

Sementara, usai desakan Kapolda Jatim untuk dicopot. Selasa (4/10/2022) kemarin, Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta meminta maaf atas pengamanan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu 1 Oktober 2022 lalu.

Baca Juga: Paulo Henrique Cetak Dua Gol, Tapi Ditahan Imbang Persita

"Saya sebagai Kapolda ikut prihatin, menyesal, sekaligus minta maaf di dalam proses pengamanan yang berjalan ada kekurangan," kata Nico dalam konferensi pers, Selasa (4/10).

Dia akan melakukan evaluasi dengan panitia pelaksana laga dan PSSI. Evaluasi ini diharapkan bisa membuat pertandingan sepakbola menjadi aman dan nyaman.

"Ke depan kami akan mengevaluasi bersama-sama dengan panitia pelaksana, kemudian PSSI, sehingga harapannya pertandingan sepakbola ke depan, pertandingan sepakbola yang aman, nyaman, dan bisa menggerakkan ekonomi," ungkapnya.

Lebih lanjut Kapolda juga menyampaikan, pihaknya telah melakukan proses koordinasi dengan Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Kota Malang, terkait dengan perbaikan sarana prasarana maupun kendaraan yang rusak.

"Selanjutnya kami juga akan melakukan proses penegakan hukum kepada siapa saja yang bersalah setelah proses kemanusiaan ini selesai, apa lagi untuk anggota yang bersalah, kemarin sudah diumumkan Pak Kadiv Humas dan tentunya proses ini sedang berjalan," ujarnya Kapolda Jatim usai meninjau Aremania yang sedang di rawat.

 

Baca Juga: Akhirnya Bajul Ijo Bisa Menang atas Klub Radja Nainggolan

Jangan Salih Menyalahkan

Wakil Ketua DPRD Jatim Sahat Tua Simanjuntak, yang hadir langsung mendampingi Kapolri Listyo Sigit, Menpora Zainuddin Amali, serta Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menemui korban dan takziyah, mengungkapkan jangan salih menyalahkan dalam peristiwa Tragedi Kanjuruhan ini.

"Saya mengajak semua elemen untuk tidak saling menyalahkan siapapun terkait kasus kerusuhan Malang , ini musibah. Mari kita mendoakan para korban yg meninggal semoga Husnul khotimah Dan korban yg msh dirawat bisa segera sembuh," kata Sahat, kepada Surabaya Pagi, Selasa (4/10/2022).

Lebih jauh politisi Golkar, penyuka olah raga ini, mengajak masyarakat mempercayakan penanganan masalah kita sepenuhnya pada Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF). "Agar ini menjadi terang benderang, dan jelas apa yang sebenarnya menjadi penyebab hingga ada korban,” pintanya.

Ia menghimbau kepada siapapun untuk menunggu hasil kerja TGPF yang dipimpin Menkopolhukam Mahfud MD bersama Menpora Zainudin Amali. "Saya yakin masyarakat Jatim mampu memberi yang terbaik untuk segera selesainya banyak pertanyaan dalam Tragedi kemanusiaan yang tak perlu terjadi lagi,” pungkasnya. ari/rko/ml/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU