Kakak Kandung Whisnu Sakti Serukan Lawan Upaya Oligarki Kekuasaan Risma

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 16 Nov 2020 08:15 WIB

Kakak Kandung Whisnu Sakti Serukan Lawan Upaya Oligarki Kekuasaan Risma

i

Jagad Hariseno saat memberikan pernyataannya.

SURABAPAGI.com, Surabaya - Agenda Konsolidasi Pemenangan Erji Se-Kota Surabaya yang dihadiri internal Partai, termasuk Sekjen PDI Perjuangan, Minggu kemarin disorot tajam oleh Jagad Hariseno, kakak kandung Whisnu Sakti Buana dan juga putra tokoh PDI Almarhum Ir. Surjipto.

 

Baca Juga: Menantu Jokowi, Nambeng Daftar ke PDIP

Itu lantaran tidak hadirnya Panglima Pemenangan sekaligus Walikota Surabaya Tri Rismaharini. Justru dalam acara tersebut Wakil Ketua DPD Bidang Organisasi PDI Perjuangan Jawa Timur, Whisnu Sakti Buana yang diposisikan sebagai panglima yang ditunjuk dalam agenda tersebut.

 

Hal itu mendapat reaksi keras Jagad Hariseno kakak Kandung WS. Sebab, hal tersebut dinilai sebagai tekanan politik terhadap Whisnu Sakti."Ini apa-apaan!," tegasnya, Senin (16/11/2020).

 

Ia menerangkan, dalam acara Deklarasi Taman Harmoni, Risma dengan 'gagahnya'  hadir sebagai Panglima Pemenangan Eri-Armuji.

 

Namun, saat dihadapkan pada rapat konsolidasi PAC Se-Surabaya, justru tidak hadir. "Risma melarikan diri dari tanggung jawabnya sebagai Panglima Perang. Tidak berani diambil oleh Risma," ujar Seno.

 

Selain itu, posisi Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya Dominikus Adi Sutarwijono juga dinilai Seno tidak berani mengambil tanggung jawab sebagai Panglima Pemenangan Eri-Armuji. "Malah Ketua DPC mengambil posisi Ketua Tim Pemenangan Relawan yang seharusnya itu cukup dilakukan anggota partai, atau eksternal," kata putra Sulung Ir Sutjipto tersebut.

 

"Dan kemudian Whisnu malah ditunjuk sebagai Panglima Pemenangan Eri-Armuji. Saya sudah pernah sampaikan Whisnu ini memang diperlakukan tidak manusiawi. Dan hari ini terbukti. Malah lebih tidak beretika." terang Seno.

 

Berdasar informasi dilapangan, Koordinator Relawan adalah Fuad Benardi, Putra Sulung Risma. Dikatakan Seno, Relawan ini sudah di desain untuk inline atau sama dengan struktur partai PDI Perjuangan Surabaya."Minimal di tingkat PAC sudah setara," terangnya.

 

Baca Juga: Jokowi Dituding Lebihi Soeharto

Alumnus Teknik Elektro ITS Surabaya ini menduga, ketika paslon penerus Risma menang akan dilakukan peralihan. Seno juga menerima laporan dari tim di lapangan, para relawan dijanjikan untuk masuk struktur partai.

 

"Hari ini Saya baru tahu maksudnya. Jika relawan masuk struktur partai, maka otomatis yang akan memegang kendali DPC PDI Perjuangan Surabaya adalah putra kandung Risma nantinya," kata Seno.

 

Jika skenario tersebut berhasil. Maka, penerus Risma akan menjadi Walikota dan Wakil Walikota. Sedangkan Ketua DPC akan dijabat oleh Fuad. “Anak satunya akan menjabat sebagai Ketua secara De Facto," imbuh Sulung tiga bersaudara ini.

 

Mas Seno menyatakan hal ini harus dibuka. Dinyatakan secara tegas harus dilawan. Sebab, saat ini pernyataan Whisnu dalam posisi tekanan berat."Dia dipaksa untuk melakukan pemenangan," ungkap dia.

 

Baca Juga: Mantan Hakim Agung Wakili PDIP Gugat KPU ke PTUN

Kekuatan Risma beserta oligarki yang didukung finansial berlebih, dinilai Mas Seno mampu menyadera Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto sekalipun dibuat tak berdaya.

 

"Maka Saya menyerukan kepada Saudara-Saudara seperjuangan PDI Perjuangan Kota Surabaya yang masih setia kepada WS. Kepada sejarah PDI Perjuangan Surabaya untuk melakukan Perlawanan," tegas Seno.

 

Pria yang kerap mengenakan busana serba hitam ini juga menyerukan kepada seluruh kader struktur untuk mengamankan posisi di internal partai.

 

"Amankan wilayah Anda. Karena kekalahan Risma, kekalahan Eri-Armuji adalah kemenangan Megawati Soekarnoputri, kemenangan Sejarah PDI Perjuangan Surabaya!. Merdeka!!!." tegas Mas Seno. (Alq)

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU