Kapolres Malang Dicopot, Pejabat Polri di Jatim Dievaluasi

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 03 Okt 2022 21:37 WIB

Kapolres Malang Dicopot, Pejabat Polri di Jatim Dievaluasi

Menko Polhukam Lakukan Penegakan Hukum Terkait Tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang. Termasuk Copot Sembilan Komandan Brimob yang Tangani Pengamanan Arema FC melawan Persebaya

 

Baca Juga: Arsenal Ketemu Bayern, Madrid Hadapi City

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta- Insiden Kanjuruhan yang menyebabkan 125 orang tewas, berbuntut panjang. Kini pejabat struktural Polri di Jawa Timur diusut. Dan yang sudah terkena sanksi pencopotan adalah Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat. Ferli dimutasi di SDM Polri. Jabatan Kapolres Malang diisi AKBP Putu Kholis Aryana, yang sebelumnya Kapolres Tanjung Priok Jakarta.

Tidak hanya mencopot Ferli, Menko Polhukam Mahfud Md juga meminta Polri menegakkan disiplin kepada pejabat Polri di Jawa Timur atas tragedi yang terjadi pada Sabtu (1/10/2022) lalu.

"Kapolri diminta melakukan penegakan disiplin kepada pejabat struktural Polri di daerah terjadinya peristiwa dilakukan yaitu Jawa Timur. Itu tadi keputusannya," kata Mahfud dalam jumpa pers daring di kanal YouTube Kemenko Polhukam RI, Senin (3/10).

Dia meminta Polri melakukan evaluasi terhadap pejabat di Jawa Timur buntut insiden Kanjuruhan yang menyebabkan 125 orang tewas.

 

Sembilan Komandan Brimob

Kadiv Humas Irjen Dedi Prasetyo mengatakan sampai Senin, Polri telah melakukan pemeriksaan terhadap 20 orang saksi. Pasal yang akan diterapkan yakni 359 dan 360 KUHAP.

“Dari hasil pemeriksaan itu, penyidik melakukan gelar perkara, dan saat ini kasus tragedi Kanjuruhan naik ke tahap penyidikan.

Dari hasil gelar perkara meningkatkan status dari penyelidikan sekarang statusnya menjadi penyidikan, tim juga akan bekerja secara maraton," ucap Dedi.

"Sesuai dengan perintah Bapak Presiden, Bapak Kapolri memerintahkan tim bekerja secara cepat, namun demikian unsur ketelitian, kehati-hatian, dan juga proses pembuktian secara ilmiah juga menjadi standar tim ini bekerja," ujar Kadiv Humas Polri, Senin (3/10/2022).

Di Surabaya, Kapolda Jatim juga menonaktifkan sembilan komandan Brimob. Mereka bertugas sebagai Komandan Rayon, Komandan Kompi, dan Komandan Peleton Brimob Polda Jatim.

Ini nama komandan Brimob Polda Jatim yang dicopot buntut Tragedi Kanjuruhan, Danyon AKBP Agus Waluyo, Danton Aiptu Solikin, Danki AKP Kasdarman, Danki AKP Untung, Danton Aiptu M Samsul, Danton Aiptu Ari Dwiyanto, Danton AKP Danang, Danton AKP Nanang dan Danton Aiptu Budi

 

Pembentukan TGIPF

Menko Polhukam, Mahfud Md, mengungkapkan bahwa Presiden Joko Widodo juga menyetujui pembentukan TGIPF ini dan meminta untuk segera bekerja.

"Sudah dilaporkan kepada Bapak Presiden dan disetujui, serta minta segera diumumkan dan segera bekerja," kata Mahfud dalam jumpa pers, di Jakarta, Senin (3/10/2022).

TGIPF Tragedi Kanjuruhan ini diketuai oleh Mahfud Md sendiri. Dan sebagai wakil ketua, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainuddin Amali. Serta sekretaris, mantan Jampidum Nur Rochmad.

 

Dua Poin

Ada dua poin yang menjadi sorotan Mahfud kepada Polri. Satu poin dia meminta Polri segera menyampaikan pihak yang sebagai tersangka. "Penetapan status tersangka kepada pelaku-pelaku kerusuhan lapangan yang sudah cukup 2 alat bukti," tuturnya.

Baca Juga: Menang Perdana, Bajul Ijo Catat Rekor Gol Tercepat

Hari ini, Mahfud juga sudah mengumumkan pembentukan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang terjadi pada 1 Oktober 2022. Dia mengatakan tim ini akan bekerja paling lama dalam sebulan.

Mahfud mengatakan hasil kerja TGIPF akan disampaikan kepada Presiden Joko Widodo. TGIPF juga akan melakukan penilaian kebijakan keolahragaan nasional, khususnya sepakbola secara menyeluruh.

Dia mengatakan TGIPF juga akan menyampaikan fakta-fakta lain yang ditemukan kepada Jokowi. Dalam jangka dekat, pelaku yang sudah diketahui akan ditindak lebih dulu.

Mahfud mengatakan TGIPF juga akan merekomendasikan kepada Polri untuk menindak pihak di luar lapangan yang diduga terlibat tragedi. Dia bahkan mengatakan bisa saja melibatkan KPK.

 

Orang Lebih Besar

"Mungkin saja nanti ditemukan hal yang sesudah diselidiki, ini ada tindak pidana yang dilakukan oleh orang yang lebih besar, bukan pelaku lapangan. Mungkin ya mungkin. Atau kesalahan yang sengaja dilakukan oleh orang yang ada di balik yang sekarang terlihat itu," ucap dia.

"Nah ini tentu nanti akan disalurkan lagi ke Polri untuk diproses secara hukum. Kalau misalnya permainan itu karena uang dan jabatan, bisa saja nanti diserahkan ke KPK juga, bisa," tambah dia.

 

Nama Tim TGIPF

Sementara, daftar lengkap TGIPF Tragedi Kanjuruhan dipimpin Mahfud MD dengan beberapa wakil dan anggota diantaranya Wakil Ketua Menpora, Zainuddin Amali. Sekretaris: Mantan Jampidum, Nur Rochmad.  Selanjutnya, anggota diantaranya Prof Rhenald Kasali, Prof Sumaryanto,Akmal Marhali, Anton Sanjoyo, Nugroho Setiawan, Letjen TNI (Purn) Doni Monardo, Mayjen TNI (Purn) Suwarno, Irjen Pol (Purn) Sri Handayani, Laode M Syarif dan Kurniawan Dwi Yulianto.

Baca Juga: Paulo Henrique Cetak Dua Gol, Tapi Ditahan Imbang Persita

Menurut Kadiv Humas Irjen Dedi Prasetyo, saat ini sudah 28 personel Polri Polda Jatim diperiksa propam terkait dugaan pelanggaran etik. Terhadap mereka masih dalam proses pemeriksaan di Propam.

 

Ada Pelanggaran HAM

Sedangkan, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) akan melakukan investigasi tragedi Kanjuruhan, yang terjadi setelah pertandingan Arema melawan Persebaya.

Choirul Anam Komisioner Komnas HAM mengatakan, ada kekerasan dalam tragedi yang menimbulkan korban meninggal sebanyak 125 jiwa itu.

“Kekerasan memang terjadi, ditendang. Bukan hanya Komnas HAM yang bisa melihat, semua juga bisa melihat melalui video,” ucapnya dalam press conference di Kantor Arema pada Senin (3/10/2022).

Saat ini, ia bersama tim akan melakukan penelusuran lebih dalam lagi untuk mendapatkan data yang objektif.

“Kami sedang mendalami cerita pasca pertandingan seperti apa, makanya kami akan mendatangi pemain untuk bisa mendapat data yang objektif,” ucapnya.

Dalam kesempatan itu, ia juga mengatakan bahwa dalam proses investigasi ini, akan dilakukan penelusuran karakter luka dan juga penyebab kematian.

“Kami akan mengecek penggunaan manajemen kekuasaan. Dari tindakan penendangan, gas air mata, dan juga kenapa waktu mainnya malam bukan sore hari,” imbuhnya. n erc/jk/ml/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU