Kasus Ade Armando, Makin Liar

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 13 Apr 2022 20:18 WIB

Kasus Ade Armando, Makin Liar

i

Pengeroyokan pada Ade Armando pada Senin (11/4/2022).

Sekjen PAN, Mantan Ketum Muhamadiyah dan Pendiri PSI, Ikut Campuri Pengungkapan Pengroyok Penggiat Medsos oleh Polri

 

Baca Juga: Aksi Demo di Kejaksaan Kediri Ricuh

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta- Penanganan kasus pengroyokan terhadap dosen UI, Ade Armando, tampaknya makin liar. Secara hukum penangannya masih tetap ditangani Polda Metro Jaya. Tapi dua politisi dari PAN dan PSI, ikut campur. Bahkan mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2005-2010 dan 2010-2015, Din Syamsudin juga tak diam. Termasuk Amnesty International Indonesia.

Sampai Rabu kemarin (13/4/2022), Polda Metro Jaya telah menetapkan enam tersangka pengeroyokan Ade Armando dalam demo 11 April 2022.

Enam tersangka pelaku tersebut di antaranya MB, AP, AM, AL, DUH, serta K. Hingga semalam, baru dua dari enam orang tersangka yang diamankan.

 

80 Orang Diamankan

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran memastikan pihaknya sudah mengidentifikasi para pelaku pengeroyokan terhadap Ade Armando.

"Kami sudah mengidentifikasi kelompoknya. sekaligus orang-orangnya (penganiaya Ade Armando)," kata Irjen Pol Fadil Imran.

“Kami pelajari ada orang yang menggerakkan, ada yang memprovokasi," kata mantan Kapolda Jawa Timur.

Saat ini katanya sudah ada 80 orang diamankan ke Polda Metro Jaya dan masih di dalami peranannya di aksi unjuk rasa.

Pria yang memukul Ade Armando pertama kali memukul sudah ditangkap polisi.

Saat pengeroyokan terduga pelaku bernama Dhia Ul Haq memukul Ade dari belakang.

Kini dari 6 tersangka, tiga di antaranya telah ditangkap, dan lainnya masih dalam pengejaran.

Saat pengeroyokan terduga pelaku bernama Dhia Ul Haq memukul Ade dari belakang.

 

Pria Bertopi

Sampai semalam, ada sejumlah Video pengeroyokan Ade Armando  dibagikan di media sosial. Salah satu video memperlihatkan pria bertopi memukul kepala Ade Armando dari belakang.

Pria bertopi itulah Dhia Ul Haq.

Berdasarkan video yang beredar, pria itu mengenakan topi hitam dan pakaian serba hitam.

Dhia Ul Haq diduga sebagai salah satu pelaku pengeroyokan Ade Armando pada demo 11 April 2022. Ia telah ditetapkan menjadi salah tersangka pemukulan Ade.

Nama lengkap tersangka ialah Dhia Ul Haq, M Bagja, Komar, Ade Purnama, Abdul Latip, dan Abdul Manaf.

Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (13/4/2022) mengatakan, Dhia ditangkap di sebuah pondok pesantren di Serpong Tangerang Selatan dini hari kemarin.

"Ditangkap di Tangsel, kawasan Serpong," imbuh Tubagus.

Tubagus menyebut saat ini Dhia Ul Haq masih diperiksa penyidik di Polda Metro Jaya.

 

Pernyataan Lawyer Ade Armando

Advokat Aulia Fahmi selaku kuasa Hukum Ade Armando, menduga kasus pemukulan kepala kliennya pada 11 April lalu berjumlah lebih dari 6 orang.

“Info kepolisian, yang teridentifikasi ada 6 dan sangat mungkin ada penambahan (pelaku),” kata Fahmi kepada wartawan di depan gedung RS Siloam, Semanggi, Jakarta Selatan, Rabu,  (13/4/2022).

“Saya terima, infonya 2 sudah tertangkap. 4 masih dikejar,” sambungnya.

Perihal ibu-ibu yang memprovokasi di lokasi kejadian, Fahmi mengungkapkan bahwa hal itu telah ditangani oleh pihak kepolisian. Ia mengaku hanya menunggu perkembangannya dari penegak hukum soal kasus tersebut.

“Yang pasti polisi sudah punya data, sudah punya bukti bagaimana nanti perkembanganya, siapa yang jadi tersangka kita serahkan semua pada kepolisian,” jelasnya.

Fahmi hanya berharap para pelaku pemukulan cepat ditangkap. Sehingga menjadi pembelajaran bagi masyarakat untuk tidak mengkotori aksi demo-demo yang akan datang.

“Kita berharap cepat ditangkap supaya ini jadi pembelajaran buat masyarakat bahwa demonstarasi yang dilakukan adik-adik mahasiswa jangan sampai yang mengkotori,” tandasnya

 

Ade Armando Dianggap Kontroversial

Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin pun mengomentari tentang pengeroyokan terhadap Ade Armando.

Din mengungkapkan karena pengeroyokan terhadap Ade Armando ini justru menghilangkan esensi yang ingin disampaikan oleh para demonstran.

Isu penundaan pemilu atau perpanjangan masa jabatan presiden, kenaikan harga BBM, kelangkaan minyak goreng, hingga mega proyek Ibu Kota Negara (IKN) yang disampaikan oleh mahasiswa yang berdemonstrasi justru tenggelam karena adanya pengeroyokan terhadap Ade Armando.

"Apalagi nanti jika ada kejadian-kejadian seperti kemarin ya, esensi demonya menjadi tenggelam. Saya lihat berita hari ini kurang mengemukakan aspirasi mahasiswa. Tapi kasus (pengeroyokan) Ade Armando yang menghiasi headline di TV maupun di media-media sosial," kata Din di Masjid UGM, Selasa (14/4/2022).

Meskipun mengkritik hilangnya esensi yang disampaikan mahasiswa karena adanya pengeroyokan Ade Armando, namun Din mengaku menyesalkan terjadinya peristiwa tersebut. Din menjabarkan tidak boleh ada tindakan kekerasan kepada siapapun.

"Saya penganut aliran nirkekerasan oleh siapapun. Baik kepada rakyat yang berdemonstrasi maupun oleh aparat keamanan," tegas Din.

Din menambahkan kasus pengeroyokan terhadap Ade Armando semestinya bisa dicegah sejak awal. Din menjabarkan Ade Armando yang dikenal kontroversial ini seharusnya dicegah berada di sekitaran tempat demonstrasi.

"Kasus (pengeroyokan) Ade Armando seharusnya bisa diantisipasi. Dia figur yang kontroversial. Pikirannya berseberangan dengan mahasiswa yang berdemo. Seharusnya dicegah kalau hadir di situ," tegas Din.

 

 

Baca Juga: Kru Bus Adu Jotos dengan Pengemudi Avanza di Bojonegoro

Kecam Pengroyok

Amnesty International Indonesia (AII) mengecam tindakan pengeroyokan terhadap akademisi Ade Armando pada saat demo 11 April 2022 di depan Gedung DPR.

Direktur Eksekutif AII Usman Hamid mengatakan, pihaknya mengutuk tindak kekerasan yang dilakukan terhadap Ade Armando.

"Bagaimanapun apa yang dialami oleh Ade Armando sesuatu yang seharusnya tidak terjadi, jika dilihat dari kronologi dan video yang beredar, jelas kekerasan itu sama sekali tidak dapat ditoleransi," kata Usman, Rabu (13/4/2022).

Dia menilai perbuatan massa aksi terhadap Ade sungguh tidak manusiawi, kejam, dan merendahkan martabat manusia.

"Saya kira kalau ada perbedaan pandangan, sebaiknya diselesaikan dengan cara yang lebih bermartabat," katanya.

Amnesty mendesak aparat untuk segera menangkap dan mengadili pelaku kekerasan terhadap Ade.

Usai penggiat medsos dikeroyok, Sekjen PAN Eddy Soeparno,  menganggap Ade Armando penista agama.

Pernyataan Edi ini dikritisi oleh Direktur Eksekutif Komite Pemberantasan Mafia Hukum Muannas Alaidid. Muannas berkata pernyataan Sekjen PAN Eddy Soeparno yang menganggap Ade Armando penista agama, dinilai sangat sadis.

Pasalnya saat ini perhatian publik tengah menuju pada Ade Armando yang mendapat aniaya dari massa saat sedang aksi di depan Gedung DPR, Senin (11/4/2022).

Apalagi wajah Ade Armando hingga berlumuran darah usai medapat pukulan dan tendangan dari orang-orang tak berperikemanusiaan saat itu.

Beruntung dosen Universitas Indonesia itu berhasil diamankan oleh polisi ke tempat yang lebih kondusif guna mendapat perawatan medis.

Pernyataan Sekjen PAN Eddy Soeparno disuarakan melalui unggahan di akun media sosial Twitter pribadinya.

Eddy mengatakan kalau dia mendukung penuh penegak hukum menangkap pelaku yang menganiaya Ade Armando.

"Saya mendukung pengusutan dan tindakan hukum kepada pelaku kekerasan terhadap AA," tulis Eddy, Selasa (12/4/2022).

Eddy,   meminta aparat hukum menindak para penista agama, dimana dirinya menuliskan inisial AA yang mengindikasikan Ade Armando.

“Saya mendukung pengusutan dan tindakan hukum kepada pelaku kekerasan terhadap AA, tapi saya juga mendukung tindakan hukum yang tegas kepada mereka yang menistakan agama dan ulama, termasuk AA. — M Eddy Soeparno (@eddy_soeparno) April 12, 2022

"Tapi saya juga mendukung tindakan hukum yang tegas kepada mereka yang menistakan agama dan ulama, termasuk AA," jelas Eddy.

Sedikitnya cuitan Eddy ini mendapat respons dari netizen sebanyak 619 komentar, 533 retweeets, dan 2.264 likes.

 

PSI Soroti Relawan Anies

Sedangkan Partai Solidaritas Indonesia (PSI)  jadi sorotan karena menyeret relawan Anies Baswedan ke dalam kasus pengeroyokan Ade Armando.

Bermodalakan tangkapan layar percakapan melalui aplikasi WhatsApp, Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie mengatakan relawan Anies Baswedan terlibat dalam kejadian tersebut.

Baca Juga: 7 Pengeroyok Pelajar di Sidoarjo Diamankan, 4 Pelaku masih di Bawah Umur

"Kalau bukan mahasiswa, lalu siapakah mereka?," ucapnya, Rabu, (13/4/2022).

Grace Natalie, mengungkapkan adanya grup WhatsApp dengan nama relawan Anies Baswedan yang beredar.

"Beredar sebuah foto screenshot percakapan sebuah grup WhatsApp dengan nama relawan Anis Apik Empat," ujarnya.

Grace Natalie pun membeberkan apa isi dari grup WhatsApp yang terlibat dalam kasus pengeroyokan Ade Armando tersebut.

Salah satu pendiri PSI itu mengatakan relawan Anies Baswedan yang ada di grup tersebut melaporkan kehadiran Ade Armando di lokasi demo mahasiswa 11 April 2022.

Orang tersebut kemudian meminta tolong agar informasinya disampaikan ke massa aksi, dengan tujuan agar Ade Armando digeruduk.

"Salah satu anggota grup dengan wajah bukan mahasiswa, usianya saya perkirakan di atas 45 tahun, melaporkan kehadiran Ade Armando di Aksi demo dan dia minta tolong agar informasi ini diteruskan ke massa aksi dengan tujuan agar massa menggeruduk Ade Armando," kata Grace Natalie.

 

Penyusup Eks FPI dan HTI

Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie mendapat informasi bahwa ada penyusup dalam aksi demo mahasiswa 11 April 2022 di Gedung DPR.

Dia mengatakan bahwa para penyusup tersebut berasal dari mantan anggota Front Pembela Islam (FPI) dan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

"Saya menerima informasi bahwa sebagian penyusup itu diduga merupakan mantan anggota FPI dan HTI," kata Grace Natalie, Rabu, (13/4/ 2022.

"Dua kelompok ini memang sering dikritik keras oleh Bang Ade, karena kerap terlibat dengan aksi kekerasan dan radikalisme," ujarnya menambahkan.

Selain itu, Grace Natalie juga menegaskan dirinya memiliki bukti berupa tangkapan layar percakapan melalui grup WhatsApp soal keterlibatan relawan Anies Baswedan dalam pengeroyokan Ade Armando.

"Beredar sebuah foto screenshot percakapan sebuah grup WhatsApp dengan nama relawan Anies Apik Empat," ucapnya.

"Salah satu anggota grup dengan wajah bukan mahasiswa, usianya saya perkirakan di atas 45 tahun, melaporkan kehadiran Ade Armando di Aksi demo dan dia minta tolong agar informasi ini diteruskan ke massa aksi dengan tujuan agar massa menggeruduk Ade Armando," tutur Grace Natalie menambahkan.

Jika memang benar apa yang ada dalam tangkapan layar tersebut, dia mengatakan ada hubungan antara relawan Anies baswedan dan penumpang gelap aksi demo yang diduga merupakan mantan anggota FPI dan HTI.

"Jika benar pria ini adalah relawan Anies, maka percakapan ini menunjukkan ada hubungan antara relawan Anies Apik Empat dengan penumpang gelap aksi demo Kemarin," ucap Grace Natalie.

Dia pun menilai akan jadi hal serius jika memang relawan Anies Baswedan memiliki kaitan erat dengan organisasi masyarakat (ormas terlarang).

"Jika benar relawan Anies ternyata punya kaitan erat dengan ormas terlarang FPI dan HTI, ini masalah serius," kata Grace Natalie.

"Artinya meskipun ormas FPI dan hati sudah dibubarkan dan dinyatakan terlarang, aktor-aktornya masih aktif bergerak," tuturnya menambahkan.

Dia juga mengatakan bahwa tangkapan layar percakapan grup WhatsApp tersebut bisa jadi pertanda bahwa relawan Anies Baswedan dan ormas terlarang itu kini telah melebur.

"Screen capture percakapan WA grup relawan Anies Apik kemarin bisa menjadi pertanda bahwa anggota-anggota dan simpatisan FPI serta HTI Kini melebur di dalam relawan Anies," tutur Grace Natalie, dikutip dari kanal Youtube Hersubeno Arief. n erc, jk, tbn

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU