Kasus Aktif Covid Tembus 400 Orang, Pemkot Tambah 2 Gedung Isolasi di Asrama Haji

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 27 Jun 2021 11:57 WIB

Kasus Aktif Covid Tembus 400 Orang, Pemkot Tambah 2 Gedung Isolasi di Asrama Haji

i

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi meninjau Asrama Haji Sukolilo. SP/DE/ESTI WIDIYANA

SURABAYAPAGI, Surabaya – Kasus COVID-19 di Kota Surabaya sudah mencapai 418 kasus aktif. Angka ini diperkirakan akan terus naik seiring melonjaknya kasus covid-19 i Kota pahlawan. Untuk itu,  pemkot Surabaya pun menambah kapasitas di Asrama Haji untuk pasien COVID-19 tanpa gejala atau OTG.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi  berharap pasien OTG yang tidak memiliki gejala sesak napas atau yang lain bisa di Asrama Haji. Dan RS merawat pasien yang membutuhkan perawatan.

Baca Juga: Dispendik Gandeng Dispendukcapil Filter Penduduk Dadakan

"Ada 2 gedung, 160-an lagi (tambahan kapasitas), 500 lebih kapasitasnya (saat ini). Kalau di IGD masih banyak yang antre, ga bisa masuk RS, yang OTG bisa di Asrama Haji. Yang di RS kalau membaik pindah Asrama Haji," kata Eri, Sabtu (26/6/2021).

"Di Asrama Haji Sukolilo sudah 400 lebih. Warga Surabaya harus tahu, di Asrama Haji jumlah ga karuan, kalau ditotal hampir 400. Walaupun 400 OTG, ini waspada. Insyaallah Asrama Haji cepat sembuh, karena OTG 3-4 hari sudah sembuh ya. Di RS butuh waktu lama mungkin," tambahnya.

Baca Juga: Manfaatkan Aset, Pemkot Surabaya Bangun 8 Lokasi Wisata Rakyat 

Eri juga menginbau kepada warganya, jika sudah merasa tidak nyaman dengan badannya bisa segera diperiksakan. Meski belum mengalami gejala serius, seperti sesak nafas untuk segera memeriksakan diri.

"Kalau tidak nyaman dengan badannya, kena COVID-19, walaupun belum sesak napas, tolong selamatkan orang tua, anak istri keluarga dan suami. Ayo masuk Asrama Haji," ujarnya.

Baca Juga: Dewan Minta Pemkot Surabaya Serius Tangani Pengelolaan Sampah TPA Benowo 

Ia menjelaskan, jika saat ini kasus banyak ditemukan dari keluarga. Bukan hanya satu anggota keluarga di rumah, melainkan pada semua orang yang tinggal dalam satu atap.

"Orang yang biasanya "wis gapapa aku kumpul keluarga". Saya ini kalau ada orang yang kena COVID-19 tapi masih pengen di rumah, kan kasihan orang tua, keluarga dan istrinya. Ini dijaga. Betapa menyesalnya ketika kita menularkan ke orang yang kita cintai. Saya dan jajaran pemkot akan berjuang, yang penting warga sehat," jelasnya.de/na

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU