Kasus COVID-19 di Surabaya Alami Penurunan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 03 Mar 2022 18:50 WIB

Kasus COVID-19 di Surabaya Alami Penurunan

i

Angka kesembuhan COVID-19 di Kota Surabaya sudah kini mulai meningkat mencapai 93,96 persen. SP/DOC

SURABAYAPAGI, Surabaya -  Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya mengklaim kasus COVID-19 di Kota Surabaya mengalami penurunan dalam satu minggu terakhir.

Angka kasus aktif Covid-19 di Kota Surabaya mulai berkurang berdasarkan data di laman web lawancovid-19.surabaya.go.id. Tercatat kasus aktif di Kota Surabaya pada 23 Februari 2022 sebanyak 5.117 kasus dan pada 2 Maret 2020 menjadi 3.769 kasus. Selama periode tersebut, jumlah kasus aktif COVID-19 di Kota Surabaya berkurang sebanyak 1.348 kasus.

Baca Juga: SK Kwarda Jatim Terbit, Semangat Baru Bagi Pramuka Jawa Timur

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Nanik Sukristina mengatakan, berdasarkan data assessment situasi COVID-19 di Kota Surabaya oleh Kemenkes RI pada Minggu ke 3-4 di bulan Februari, kasus konfirmasi berada di angka 455,39 per 100 ribu penduduk, menjadi 324,04 per 100 ribu penduduk.

"Untuk angka rawat inap di Rumah Sakit mencapai 31,49 per 100 ribu penduduk, menjadi 27,15 per 100 ribu penduduk. Sedangkan, angka positif rate (perbandingan jumlah kasus positif COVID-19 dengan jumlah tes yang dilakukan) sebesar 19,17 persen, menjadi 14,51 persen," kata Nanik, Kamis (3/3/2022).

Ia juga mengatakan bahwa angka kesembuhan COVID-19 di Kota Surabaya sudah kini mulai meningkat. Angkanya mencapai 93,96 persen.

"Terhitung pada Rabu (2/3/2022), angka kesembuhan Covid-19 di Kota Surabaya mencapai 93,96 persen dan angka kematian mencapai 2,52 persen dari total kasus kumulatif COVID-19," jelas dia.

Baca Juga: Hari Kamis, Presiden Jokowi Dijadwalkan ke Surabaya

Ia menuturkan bahwa, jumlah pasien yang diisolasi di Hotel Asrama Haji (HAH) juga sudah mulai berkurang. Tingkat keterisian tempat tidur pada minggu lalu mencapai 51,62 persen. Namun, per Rabu (2/3/2022) hanya mencapai 10,65 persen dari total tempat tidur yang tersedia.

Sedangkan untuk keterisian Rumah Sakit Darurat Lapangan Tembak (RSLT) yang dibuka sejak awal bulan Februari 2022, untuk mengantisipasi tingginya kebutuhan tempat isolasi bagi pasien Covid-19, tidak sempat digunakan.

"Karena ketersediaan tempat tidur di isoter dan RS rujukan COVID-19 di Kota Surabaya, masih dapat memfasilitasi untuk penanganan pasien terkonfirmasi COVID-19," imbuhnya.

Baca Juga: Dispendik Gandeng Dispendukcapil Filter Penduduk Dadakan

Nanik tak memungkiri bila terdapat temuan klaster baru di Kota Surabaya pada tahun 2022, yakni klaster fasilitas umum, keluarga, riwayat perjalanan dalam dan luar negeri, PTM Sekolah, dan perkantoran.

"Penyebab terjadinya klaster tersebut karena tingginya mobilitas warga Surabaya, lalu menurunnya tingkat kepatuhan masyarakat terhadap prokes, dan munculnya varian Omicron dengan tingkat penularan yang tinggi," ungkap dia.

Untuk mengantisipasi terjadinya penularan Covid-19 di Kota Surabaya, pihaknya berupaya mempercepat pelaksanaan vaksinasi booster (dosis ketiga) untuk masyarakat umum. Bahkan, pelaksanaan vaksinasi booster di Kota Surabaya sejak Rabu, 12 Januari 2022, yang sebelumnya menyasar usia 18 tahun ke atas dengan prioritas lansia, telah diperluas untuk masyarakat umum.sb1/na

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU