Kata Dokter Terkait Isoman yang Baik dan Benar Bagi Pasien Covid-19

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 29 Jun 2021 13:04 WIB

Kata Dokter Terkait Isoman yang Baik dan Benar Bagi Pasien Covid-19

i

Penjelasan dokter terkait isoman yang baik dan benar. SP/Semmy Mantolas 

SURABAYAPAGI, Surabaya - Belum lama ini satgas covid-19 menekankan agar masyarakat yang positif covid-19 dengan gejala ringan dapat menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah.

Penekanan tersebut terjadi akibat adanya lonjakan kasus covid-19 yang berakibat pada naiknya keterisian rumah sakit atau Bed Occupancy Rate (BOR) yang hampir 100%.

Baca Juga: Jumlah Kunjungan Pasien Lansia ke RSUD Grati Naik Signifikan

Hal serupa juga disampaikan oleh Dokter Penanggungjawab Pasien (DPJP) Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Dr. Christrijogo Soemartono Waloejo dr., Sp.An., KAR. 

Menurut dr. Christrijogo, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pasien covid-19 saat menjalankan isoman di rumah. Pertama adalah perlunya pemisahan ruangan antara pasien dengan anggota keluarga lainnya yang negatif covid-19.

Tak hanya itu, kamar mandi yang akan digunakan oleh pasien covid-19 pun harus terpisah dengan yang lain. Bila tidak terpisah, maka selalu lakukan penyemprotan disinfektan secara rutin pada permukaan yang sering disentuh pasien.

"Harus gunakan peralatan tersendiri, mulai dari alat makan, minum hingga alat mandi," kata dr. Christijogo kepada Surabaya Pagi, Selasa (29/06/2021).

Selain pemisahan ruangan, mereka yang isoman kata dia, harus dipastikan tetap mendapatkan asupan makan dan minum yang cukup. Karena hal tersebut penting untuk peningkatan imun dan pemulihan tubuh pasien.

Baca Juga: RSUD Bangil Miliki Gedung Instalasi Farmasi dan Dropzone Instalasi Gawat Darurat

Ditambah lagi, mereka yang melakukan isoman juga tidak boleh stress, tidak perlu mengurusi varian baru atau tidak. Yang terpenting adalah mereka selalu memiliki semangat hidup dan selalu menguatkan diri serta meningkatkan imunitas.

"Monitoring terutama saturasi atau kadar oksigen dalam darah, melalui oksimeter yang sudah banyak di pasaran juga harus selalu dilakukan," katanya

Untuk saturasi, normalnya berada diatas 95, atau bagi orang yang terkena covid-19 berada diantara 92-93. Bila kurang dari itu, dr. Christrijogo menegaskan agar jangan panik. Lakukan terapi tidur tengkurap selama 3 jam hingga 6 jam.

Baca Juga: Cek Kesehatan Gratis, Balai RW 02 Pos Mawar 1 Dukuhsari Jabon Gelar Posyandu Lansia

"Saat tidur tengkurap, kita akan membuat paru-paru lebih terbuka dan udara atau oksigen bisa masuk," jelasnya.

Terakhir yang tak kalah penting adalah pengetatan protokol kesehatan (prokes) dengan mencuci tangan, mandi serta selalu mengganti baju selama proses isoman berlangsung.

"Tetap menjalankan protokol kesehatan sangat membantu menyelesaikan masa isolasi. Pemahaman dasar bahwa covid-19 itu mati dengan sabun dan disinfektan atau alkohol," kata dr Christ.sem

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU