Kaum Perempuan, Kelompok Rentan Terdampak Covid-19

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 27 Agu 2021 10:11 WIB

Kaum Perempuan, Kelompok Rentan Terdampak Covid-19

i

Vaksinasi Covid-19 pada ibu hamil untuk mencegah klaster Covid-19. SP/ SBY

SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Selain berdampak pada segi ekonomi dan kesehatan mental, nyatanya pandemi Covid-19 juga berdampak terhadap penurunan kualitas hidup. Survei internal Yayasan Care Peduli (YCP) menunjukkan, kaum perempuan menjadi kelompok kaum rentan yang paling mengalami dampak negatif pandemi Covid-19.

Secara umum, perempuan bernasib lebih buruk daripada laki-laki karena beban tanggung jawab yang meningkat dan berlipat ketika ada pembatasan mobilitas dan kebijakan tinggal di rumah (stay at home) diberlakukan.

Baca Juga: Jumlah Kunjungan Pasien Lansia ke RSUD Grati Naik Signifikan

Dari perspektif gender, populasi perempuan sebanyak 134,27 juta dari total penduduk 271 juta pada 2020. Pekerja perempuan berusia 15-49 tahun di sektor informal menjadi kelompok masyarakat yang paling terpukul di tengah pandemi.

Bonaria Siahaan, CEO Yayasan Care Peduli menyatakan memasuki tahun kedua pandemi, kerja kemanusiaan YCP justru terus bertambah.

"Gelombang demi gelombang Covid-19 mengadang, sementara bencana alam dan risiko perubahan iklim terhadap kemiskinan dan ketahanan hidup tetap berdatangan. Secara umum, perempuan bernasib lebih buruk daripada laki-laki karena beban tanggung jawab yang meningkat dan berlipat ketika ada pembatasan mobilitas dan kebijakan tinggal di rumah (stay at home) diberlakukan," tutur Bonaria, Jumat (27/8/2021).

Baca Juga: RSUD Bangil Miliki Gedung Instalasi Farmasi dan Dropzone Instalasi Gawat Darurat

Menurutnya, terlebih lagi terhadap perempuan baik di perdesaan atau perkotaan yang miskin, dikarenakan tingkat pendidikan rendah. Kondisi tersebut menimbulkan berbagai masalah baru di dalam keluarga, termasuk tindak kekerasan pada perempuan.

"Beban berlipat juga dialami perempuan hamil karena keterbatasan akses pada layanan kesehatan serta berkurangnya kapasitas rawat inap rumah sakit. Secara mental dan emosional, perempuan hamil dari kelompok rentan dan marjinal seringkali dipenuhi kekhawatiran akan keselamatan janin dan dirinya," kata Bonaria.

Baca Juga: Cek Kesehatan Gratis, Balai RW 02 Pos Mawar 1 Dukuhsari Jabon Gelar Posyandu Lansia

Sementara itu, Alissa Wahid, Direktur Nasional Gusdurian Network Indonesia (GNI), menyampaikan bahwa kesigapan, kecekatan, dan gotong royong memegang peran kunci dalam memperkuat efektivitas dukungan bagi masyarakat rentan di Indonesia.

“Kelompok perempuan rentan di bawah garis kemiskinan patut diberikan perhatian dan bantuan nyata," ujar Alissa Wahid. Dsy9

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU