KBM 100 Persen di Ponorogo untuk kelas X dan XI

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 02 Mei 2021 16:17 WIB

KBM 100 Persen di Ponorogo untuk kelas X dan XI

i

Beredar surat edaran dari SMKN 1 Ponorogo kepada para guru dan wali murid yang menyebutkan bahwa kegiatan belajar mengajar (KBM) tetap dilakukan 100 persen. SP/PEMKAB PONOROGO

SURABAYAPAGI,Surabaya – Beredar surat edaran dari SMKN 1 Ponorogo kepada para guru dan wali murid yang menyebutkan bahwa kegiatan belajar mengajar (KBM) tetap dilakukan 100 persen. Namun sampai saat ini, diketahui Kabupaten Ponorogo masih dalam zona oranye terkait perkembangan sebaran kasus Covid-19.

Kendati demikian, Dalam surat edaran juga disebutkan KBM dilaksanakan pada tanggal 28 April – 10 Mei dan 24 Mei – 31 Mei. Tentu, edaran tersebut bertolak belakang dengan ketentuan yang ditetapkan Satgas Penanganan Covid-19. Karena dalam masa pandemi Covid-19, KBM hanya bisa dilakukan dengan kuota siswa yang terbatas.

Baca Juga: Heboh, Maling Berkresek Merah di Ponorogo, Berhasil Gondol Uang dan Rokok Rp 20 Juta

“Surat edaran itu memang benar dan ada,” ujar Kepala SMKN 1 Ponorogo, Dibyo Puji Haryono saat dikonfirmasi, kemarin.  

Tetapi, lanjut dia, ada tanda kutipnya. Yang dimaksud masuk 100 persen hanya untuk siswa kelas X dan kelas XI yang tidak mengikuti PKL (Praktik Kerja Lapangan).

“Sedangkan untuk kelas XII sendiri sudah lulus dan tidak ada lagi kegiatan di sekolah,” kata Dibyo. 

Dia menegaskan kembali bahwa yang aktif hanya kelas X dan XI saja. Kelas XI pun dikurangi 5 rombel karena melaksanakan tugas di luar (PKL). 

Baca Juga: Diduga Korsleting Listrik, Rumah di Ponorogo Hangus Terbakar, Kerugian Capai Rp 250 Juta

“Jumlah siswa yang masuk hanyalah 50 persen dari kapasitas tampung sekolah. Kan sudah sesuai,” tambahnya. 

Hal tersebut juga diklaim sudah sepengatahuan Cabang Dindik Provinsi Jatim wilayah Ponorogo-Magetan, serta Satgas Penanganan Covid-19 Kecamatan Ponorogo. “Dua pekan lalu sudah dilakukan survei termasuk dari kelurahan. Setiap ruangan sudah ditinjau,” lanjutnya.

Selain itu, siswa yang masuk juga harus mendapatkan izin dari orang tua wali murid terlebih dahulu.

Baca Juga: Perbaiki Kulkas, Rumah dan Toko Ludes Terbakar

“Semaksimal mungkin kita jaga protokol kesehatan, termasuk menyemprotkan disinfektan sepekan dua kali di ruangan kelas,” katanya.

Dibyo sendiri mengakui pembelajaran tatap muka sangat penting bagi siswa SMK, termasuk SMKN 1 Ponorogo. Hal ini karena pelajaran siswa SMK lebih banyak praktikumnya dari pada sekadar penyampaian materi. na

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU