KBM Tatap Muka di Surabaya Terus Hantui Guru dan Siswa

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 26 Agu 2020 13:08 WIB

KBM Tatap Muka di Surabaya Terus Hantui Guru dan Siswa

i

Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Surabaya Irvan Widyanto. SP/ BS

SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Beberapa kajian bersama para ahli hingga IDI, simulasi, bahkan testing kepada guru dan karyawan sekolah. Sebelum sekolah tatap muka kembali dibuka, ada beberapa tahapan dengan protokol kesehatan Covid-19 yang harus dilakukan Pemkot untuk mencegah dan memutus rantai Virus Corona tersebut.

Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Surabaya Irvan Widyanto mengatakan hingga saat ini sudah ada ribuan guru SD dan SMP dilakukan testing atau tes swab. Sebab, testing kini menjadi prioritas pemkot sebelum sekolah tatap muka berlangsung.

Baca Juga: Manfaatkan Aset, Pemkot Surabaya Bangun 8 Lokasi Wisata Rakyat 

Hingga kini, Pemkot Surabaya terus melakukan tes swab pada guru SD dan SMP untuk mencegah penularan Covid-19. Sudah ada sebanyak 3.127 atau setara 40 persen guru telah melakukan tes swab.

“Hasilnya yang terkonfirmasi positif totalnya 137 orang dan 4 orang meninggal dunia, karena ada penyakit penyerta,” ujar Irvan Widyanto Wakil Sekretaris Satgas Covid-19 Surabaya, Rabu (26/8/2020).

Sebelumnya, Ketua Umum Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Unifah Rosyidi pun membenarkan kabar isu tentang meninggalnya puluhan guru. Meski secara angka dirinya masih ragu.

"Guru berguguran itu betul. Jumlah tepatnya saya tidak tahu. Ada yang klaim 35, boleh jadi. Dari laporan meninggalnya di rumah sakit. Ada yang 1-2 minggu sudah sakit,” ungkap Unifah.

Namun Pemkot Surabaya membantah kabar yang beredar bahwa terdapat 35 guru di Surabaya meninggal dunia akibat Covid-19. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Surabaya, total ada 4 guru yang meninggal dunia akibat terpapar Covid-19.

Irvan mengatakan, sesuai perintah Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya para guru SD dan SMP semua diminta kerja dari rumah (WFH). Sambil dilakukan tes swab lanjutan. Karena yang dites masih 40 persen dari jumlah total guru SD-SMP di Surabaya.

“Masih 30 sampai 40 persen yang dites. Selanjutnya para guru diminta kerja dari rumah, tes terus dilakukan,” katanya.

Baca Juga: Dewan Minta Pemkot Surabaya Serius Tangani Pengelolaan Sampah TPA Benowo 

Sebanyak ratusan guru yang terpapar Covid-19 tersebut akibat karena ketidak disiplinnya pada protokol kesehatan. Bahkan, pihaknya juga sudah melakukan tracing kepada guru-guru yang terpapar Covid-19.

"Kenapa banyak yang positif, karena tidak taat protokol. Kami sudah melakukan tracing, mereka banyak makan-makan bareng dan bicara sambil buka masker," ujarnya.

Beberapa waktu lalu, Pemkot Surabaya telah menjalankan simulasi protokol kesehatan di 21 SMP untuk persiapan sekolah tatap muka. Namun, hingga kini pemkot belum bisa memutuskan kapan sekolah tatap muka ini dimulai dan kembali normal.

Hal tersebut dilakukan sebagai persiapan agar tidak asal membuka sekolah tatap muka tanpa memikirkan dampaknya, terlebih pada kesehatan.

"Terus berjalan (kajiannya) lebih baik persiapannya yang matang sebelum betul-betul dilakukan pembukaan kembali," pungkasnya.

Baca Juga: Dampingi Siswa Inklusi, Guru di Surabaya Diberi Pembekalan

Oleh sebab itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dengan tegas mengeluarkan surat edaran agar guru SD dan SMP bekerja atau mengajar secara online, dan siswa belajar dari rumah terhitung sejak 15 Agustus 2020. Instruksi tersebut berlaku hingga ada informasi lebih lanjut.

Risma sendiri belum memastikan kapan pihaknya akan membuka sekolah tatap muka untuk SD dan SMP. Ia tidak bisa memastikan karena sejumlah guru positif Covid-19.

Risma mengatakan dirinya akan membuka sekolah tatap muka apabila kondisi telah benar-benar aman dari Covid-19.

“Makanya kita evaluasi dulu, kita nggak mungkin sembrono, kita tes para tenaga kita. Tes kalau sudah sempurna baru kita lakukan ya. Saya melakukan itu memang karena ada beberapa sekolah itu banyak yang positif gurunya. Jadi makanya kita lockdown dulu, nah kemudian kita tes.” ujar Risma pada Rabu (19/8/2020).  Dsy14

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU