Kebersihan Kota Pahlawan Tetap Terjaga, Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti Sidak TPS

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 21 Mei 2023 15:37 WIB

Kebersihan Kota Pahlawan Tetap Terjaga, Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti Sidak TPS

i

Wakil Ketua DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Surabaya Reni Astuti saal melakukan sidak ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Bukit Barisan, Petemon. SP/ Al Qomaruddin

SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Surabaya sudah sering mendapatkan Penghargaan Adipura Kencana dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Belum hilang dari ingatan kita, Februari lalu Surabaya kembali menyabet Adipura Kencana ke 7 kalinya. 

Guna mempertahankan penghargaan tersebut Wakil Ketua DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Surabaya Reni Astuti langsung turun kelapangan untuk memastikan kondisi pengolahan sampah di Tempat Pembuangan Sementara (TPS). Dipandu petugas penjaga TPS Bukit Barisan, Petemon, Wahyu Amiruddin. Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Reni Astuti langsung terjun berkeliling ke area TPS  untuk meninjau kondisi pengelolaan sampah di TPS tersebut. 

Baca Juga: Dispendik Surabaya Pastikan Pramuka Tetap Berjalan

Reni Astuti menerangkan kondisi TPS  khususnya yang berada di pinggir jalan raya menjadi salah satu indikator kemajuan suatu kota adalah pengelolaan sampah yang bagus. Ia mengatakan, Surabaya punya banyak penghargaan. 

Prestasi tersebut, lanjut Reni, harus menjadi perhatian sekaligus tanggung jawab untuk terus menjaga kebersihan kota. Bahkan, inovasi harus dilakukan agar kebersihan terus dapat dijaga. Salah satu yang paling krusial perihal kebersihan kota adalah pengelolaan sampah. “Untuk itu, saya datang ke TPS Bukit Barisan yang merupakan salah satu TPS besar,” ujarnya, ungkapnya di sela-sela sidak ke TPS Bukit Barisan, Selasa (16/05/2023) lalu.

Reni Mengatakan bahwa TPS di Surabaya menyedot atensinya selama lebih dari empat bulan. Menurutnya, TPS masih belum modern. Padahal, Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Benowo sudah cukup modern. Ditambah dengan banyaknya sampah yang ada di TPS hingga siang hari. Padahal, banyak TPS yang berada di sisi jalan raya. Sampah-sampah tersebut membuat pengendara tak nyaman. “Harus ada target pagi sudah zero sampah. Misalnya, jam setengah tujuh pagi harus sudah terangkut semua sampah-sampahnya,” ujar Reni. 

Baca Juga: Pemkot Surabaya Siapkan Langkah Antisipasi Fenomena Urbanisasi

Menurut Reni, tiap hari, Kota Surabaya memproduksi hingga 2000 ton sampah. Sementara yang bisa masuk ke TPA Benowo yang 1.600 ton. Hal itu karena keterbatasan TPA Benowo dalam pengelolaan. Sisanya, 400 ton, ditimbun di TPA dan baru masuk pengolahan hari berikutnya. 

Selain bau yang menyengat, di depan TPS juga dilewati orang berlalu-lalang, bahkan di sekitarnya ada pemukiman. Ketika di TPS Bukti Barisan Reni tak canggung untuk masuk, melihat lebih dekat tumpukan sampah yang menurut petugas TPS sudah diangkut sebanyak 4 rit sejak pagi. 

Baca Juga: Cegah Inflasi di Surabaya , BLT Rencana Dicairkan untuk Keluarga Miskin

“Jika tidak ada program tertentu terhadap cara pengolahan dan kepada masyarakat, bukan tidak mungkin jumlah tersebut bakal bertambah. Sementara kemampuan pengolahan sampah terbatas. Penumpukan dengan volume lebih besar bakal terjadi,” ungkap Reni. 

"ini menjadi tanggung jawab serta perhatian agar ada inovasi dalam pengelolaan sampah,"tambahnya. Alq

Editor : Desy Ayu

BERITA TERBARU