Kecanduan Judi Online sampai Nyaris Bunuh Diri, Sembuh Berkat HP Jadul

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 08 Sep 2020 21:17 WIB

Kecanduan Judi Online sampai Nyaris Bunuh Diri, Sembuh Berkat HP Jadul

i

Huang Chunhao  saat menceritakan semua kisah hidupnya yang hancur karena judi online dan disembuhkan oleh mantan pejudi Si Guoqi.

 

SURABAYAPAGI.COM, Beijing- Seorang pria asal Tiongkok  membagikan pengalaman hidupnya yang mengerikan gara-gara kecanduan  main judi online. Kemalangan yang ia rasakan tak hanya sebatas kehilangan harta dan pekerjaan, ia juga ditinggalkan oleh istri dan anaknya karena mereka tak ingin lagi menerima pria tersebut “Karena judi saya kehilangan semuanya, termasuk keluarga kecil saya dan utang saya di mana-mana,” tukas pria bernama Huang Chunhao  ini.

Baca Juga: Terima Endorsement Judi Slot Rp 90 Juta, Lolly: Di Inggris Legal, Posisi Butuh Uang

Gara-gara depresi, pria berusia 32 tahun ini, bahkan mengaku sempat ingin mengakhiri hidup karena tak kuat menghadapi keadaannya yang sekarang.

“Sekarang saya berjuang. Karena judi saya sempat mau mengakhiri hidup karena depresi, stres, dan menyesal. Berat karena saya kehilangan semuanya, kasih sayang mereka saya sia-siakan,” tuturnya.

Huang kemudia menceritakan betapa mengerikan hidupnya. “Saya adalah seorang pecandu judi. Tiga tahun yang lalu, saya dihukum karena penipuan kerah putih, setelah saya mencuri lebih dari $ 130.000 atau sekitar Rp1,3 miliar dari atasan saya untuk menuruti kecanduan yang tidak pernah terpuaskan,” tegas Huang.

 “Saya memikirkan perjudian hampir setiap saat - 24 jam sehari dan 7 hari sepekan. Saya menempatkan taruhan di rumah, di tempat kerja, toko-toko - di mana saja saya masih bisa menerima sinyal di telepon saya,” imbuhnya lagi.

Akibat kecanduannya ini, Huang mengaku habis total dua juta Yuan atau sekitar  Rp 4 miliar dan uang itu tak bisa ia kembalikan. “Suatu malam, saya mendapat kunjungan dari dua pria berbadan besar dengan tongkat baseball, dengan sangat meminta saya melunasi hutang. Saya dihajar hingga memar dan babak belur sebagai peringatan mereka. Saat itu sangat menakutkan. Saya kadang-kadang masih teringat kejadian itu dan tubuh saya kembali gemetaran,”ungkapnya.

Kini Huang mengaku menyesal karena telah berjudi online. Ia pun berharap agar istri dan anaknya segera kembali dan menerimanya lagi. Dia mengingatkan untuk tidak bermain judi online, karena hal tersebut dapat menghancurkan semua yang dimiliki.

“Jangan sia-siakan kasih sayang orang terdekat kalian,” tuturnya.

Huang adalah satu dari banyak penjudi online yang kini makin marak di China Padahal, perjudian dilarang di China daratan bersama dengan aktivitas lain yang dianggap buruk oleh Partai Komunis ketika diambil alih pada tahun 1949. Tetapi muncul kembali melalui situs web dan aplikasi yang ditujukan untuk pelanggan Cina dan berbasis di lepas pantai.

Baca Juga: Perjuangan Kate Middleton Lawan Kanker, Berusaha Tegar, Tapi Alami Kecemasan

 

Pusat Rehabilitasi

Salah satunya, yang berbasis di Filipina, menyeret Huang ke dalam apa yang disebut istrinya Zhao Jing sebagai "jurang maut".  Nah, bertujuan membantu pecandu judi ini keluar dari lubang kesengsaraaan, seorang pria bernama  Si Guoqi, mantan pemilik salon rambut dan raja judi, menjalankan pusat rehabilitasi di Shanghai. Didirikan pada 2017, apa yang diinisiasi Si Guoqi  ini telah dianggap sebagai rehabilitasi pertama di negara itu yang semata-mata didedikasikan untuk mereka yang kecanduan judi.

Selama program standar selama seminggu di pusat tersebut, para peserta diberikan ponsel jadul tanpa akses internet untuk mencegah mereka masuk dan memasang taruhan.

Perawatan merupakan campuran dari pendidikan di belakang layar tentang bagaimana perjudian diatur untuk memastikan bahwa "bandar selalu menang". Juga perawatan psikologis dan saran tentang perubahan gaya hidup untuk mempromosikan rutinitas yang sehat dan menjauhkan pikiran dari perjudian.

Baca Juga: Berkah Singapura, Hapus Visa Bagi Turis China

Keluarga Si sendiri hampir tercabik-cabik oleh istrinya yang sering berjudi mahjong Cina, dan dia biasa menjual peralatan bermain mahjong. Dia menyebut perjudian online sebagai "virus". "Jika itu mengaktifkan keserakahanmu, kamu tidak bisa kabur," katanya.

Dengan pertumbuhan akses internet dan komunikasi seluler di Cina, semakin banyak operator yang mencari keuntungan dengan platform perjudian berbahasa Cina, menurut data resmi. Opsi perjudian online berlimpah, menawarkan segalanya mulai dari bakarat hingga blackjack dan taruhan olahraga. Si memperkirakan bahwa 70 persen dari operator tersebut menyiapkan server di Filipina.

Pada paruh pertama tahun 2020, polisi Tiongkok menangkap lebih dari 250 kasus perjudian lintas batas, menangkap lebih dari 11.500 tersangka, menurut media pemerintah.

Perjudian adalah bisnis besar di Cina pada masa pra-Komunis. Pemerintah berencana untuk memberlakukan pembatasan terhadap warga Tiongkok yang bepergian ke tujuan wisata luar negeri di mana perjudian marak, kantor berita negara Xinhua melaporkan pada 26 Agustus.

Saat diterapi Si, Huang mengepalkan tangannya i samping kepala seperti seorang tentara. Huang Chunhao membuat sumpah yang serius. "Dengan ini saya bersumpah: mulai hari ini dan seterusnya, saya akan memperbaiki kebiasaan buruk, bersikap baik kepada orang lain dan mencoba yang terbaik untuk menyingkirkan kecanduan judi," janji Huang dilansir AFP, Selasa (8/9/2020). jk

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU