Kejaksaan Tinggi Jawa Timur Ungkap Dugaan Kasus Korupsi Bank Jatim senilai Rp 25 miliar, 2 Tersangka Telah Diamankan.

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 06 Jan 2022 12:34 WIB

Kejaksaan Tinggi Jawa Timur Ungkap Dugaan Kasus Korupsi Bank Jatim senilai Rp 25 miliar, 2 Tersangka Telah Diamankan.

i

Bank Jatim Cabang Syariah Sidoarjo. Foto: Jatim Liputan6

SURABAYA PAGI, Sidoarjo – Dugaan kasus korupsi di PT. Bank Jatim Cabang Syariah Sidoarjo senilai Rp 25 miliar diungkap oleh Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur. Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejati Jatim Fathur Rohman, Rabu malam, menginformasikan dua orang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi Bank Jatim tersebut.

Fathur menuturkan, masing-masing tersangka bernama Yuniwati Kuswandari (60) warga Desa Sepande, Sidoarjo dan Ario Ardianzah (38), warga Kecamatan Sukolilo, Surabaya. "Malam ini langsung kami tahan," ujar Fathur.

Baca Juga: Terbukti Terima Suap Rp 927 Juta, Eks Kajari Bondowoso Divonis 7 Tahun, Eks Kasipidsus 5 Tahun

Yuniwati yang berstatus sebagai tersangka merupakan pengelola kantin di PT. Astra Sedaya Finance Surabaya I. Yuniawati sebelumnya tercatat pernah bekerja sebagai staf "finance and banking" di PT Astra Sedaya Finance Surabaya I sejak 1993 hingga pensiun tahun 2016. Sedangkan, tersangka Ario Ardianzah adalah analis pembiayaan di Bank Jatim Cabang Syariah Sidoarjo.

Fathur mengatakan, penyidik Kejati Jatim mengungkap tersangka Yuniwati mengajukan pembiayaan multiguna kepada PT Bank Jatim Cabang Syariah Sidoarjo menggunakan nama-nama karyawan PT Astra Sedaya Finance Surabaya I.

Persyaratan pembiayaan, kata dia, disediakan oleh Yuniwati dengan meminta salinan kartu tanda penduduk (KTP), kartu keluarga (KK), dan kartu identitas karyawan yang mengajukan permohonan.  

Tersangka Yuniwati  memperoleh sejumlah dokumen sebagai persyaratan kelengkapan permohonan pembiayaan, di antaranya slip gaji dan surat rekomendasi melalui Hendrik selaku Manajer Cabang PT Astra Sedaya Finance Surabaya I.

Fathur memastikan Manajer Cabang PT Astra Sedaya Finance Surabaya I Hendrik telah ditetapkan sebagai tersangka dengan status daftar pencarian orang (DPO) atau buron.

Baca Juga: Tingkatkan Inklusivitas Keuangan, Bank Jatim Fasilitasi Pembukaan Rekening Untuk Penyandang Disabilitas

"Dokumen kelengkapan permohonan pembiayaan, seperti rekening gaji Bank Permata, surat pengangkatan sebagai karyawan PT Astra Sedaya Finance Surabaya I, semuanya tidak sesuai. Diduga semuanya dipalsukan," ujar Fathur.

Selain itu, beberapa tanda tangan pemohon pembiayaan juga tidak ditandatangani karyawan bersangkutan, bahkan terdapat nomor kartu identitas karyawan yang diajukan dalam permohonan pembiayaan tidak terdaftar dalam sistem data PT Astra Sedaya Finance Surabaya I.

Fathur mengungkapkan bahwa proses pembiayaan multiguna kepada karyawan PT Astra Sedaya Finance Surabaya I tidak sesuai dengan ketentuan pemberian pembiayaan yang diatur Pedoman pembiayaan Bank Jatim.

Baca Juga: Dokternya Bisa Bisa Dibidik Halangi Penyidikan

"Tersangka Ario Ardianzah tidak melaksanakan tugasnya sebagai analis PT. Bank Jatim Cabang Syariah Sidoarjo. Pemberian kredit yang tidak sesuai dengan prosedur tersebut mengakibatkan kredit macet dengan outstanding per 31 Agustus 2021 sebesar Rp25.573.332.149,00 atau Rp25 miliar lebih," ujar Fathur.

Fathur melanjutkan, sebelumnya, Kejati Jatim mengungkap kasus korupsi kredit fiktif di Bank Jatim Cabang Kepanjen, Kabupaten Malang, yang menurut perhitungan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Provinsi Jatim telah merugikan negara sebesar Rp170 miliar. Jadi kasus ini merupakan perkara korupsi kedua di Bank Jatim dengan modus kredit fiktif yang ditangani Kejati Jatim dalam kurun waktu setahun terakhir.

Kejati Jatim menetapkan enam tersangka dalam kasus korupsi kredit fiktif di Bank Jatim Cabang Kepanjen. Beberapa tersangka di antaranya saat ini telah memasuki proses persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Surabaya. Sd

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU