SURABAYA PAGI, Sidoarjo - Pasangan Calon Bupati (Cabub) dan Calon Wakil Bupati (Cawabup) Sidoarjo nomor urut 3, Kelana Aprilianto - Dwi Astutik, berkomitmen untuk memprioritaskan Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Peryataan tersebut disampaikan Dwi Astutik saat mendatangi anak - anak berkebutuhan khusus di Yayasan Pendidikan Autis Mutiara Hati, Bluru, Sidoarjo, Kamis (1/10). Dalam kunjungannya, Dwi Astutik berdialog langsung dengan anak-anak ABK tersebut. Cawabup nomer 3 ini, menyampaikan anak-anak ABK di Mutiara Hati sangat mandiri meski memiliki keterbatasan fisik.
Pasangan yang mengusung Sidoarjo Makmur ini berkomitmen jika menjadi pemimpin Sidoarjo, maka pendidikan anak-anak berkebutuhan khusus juga menjadi prioritas."Kami tidak hanya fokus pada pendidikan formal saja , namun pendidikan anak berkebutuhan khusus juga menjadi priotitas kami," jelas Dwi.
Baca Juga: KPU Jatim Gelar Pendaftaran PPK untuk Pilkada 2024
Cawabup yang juga Ketua Forum Pendidikan PAUD ini menambahkan jika diamanatkan menjadi pemimpin di Sidoarjo, maka akan memperhatikan lembaga- lembaga untuk anak berkebutuhan khusus.
IMG-20201001-WA0229
Baca Juga: Pilkada 2024, Rukretmen Badan Adhoc Tunggu Petunjuk Teknis
Sementara itu, Emy, Kepala Sekolah Mutiara Hati ini mengungkapkan rasa bahagianya Cawabup Dwi Astutik bisa menyempatkan waktu untuk mengunjungi siswa didiknya yang berjumlah 80 siswa tersebut. Dirinya berharap jika Dwi Astutik terpilih menjadi pemimpin di kota delta maka pendidikan ABK bisa lebih terfasilitasi.
"Saya berharap Bu Dwi bisa terpilih, maka saya yakin pendidikan di lingkup ABK, penyandang difabel, bisa lebih terfasilitasi. Mulai dari meningkatkan infrastruktur hingga SDM pengajar. Saya yakin Bu Dwi dengan latar belakang di dunia pendidikan, maka Bu Dwi akan lebih peduli punya kedekatan emosional dengan anak -anak berkebutuhan khusus," ujar Emy.
Baca Juga: Prabowo Presiden, Gerindra Sapu Bersih 39 Pilkada di Jawa Timur
Dalam pertemuan tersebut Dwi Astutik juga menyampaikan jika pasangan Kelana - Dwi Astutik ingin menciptakan masyarakat inklusi, yakni masyarakat yang tidak membeda-bedakan , masyarakat yang mampu menerima berbagai bentuk keberagaman dan keberbedaan serta menunjang mereka para ABK menjadi masyarakat yang mandiri. Sg
Editor : Mariana Setiawati