Kembangkan Sektor Geothermal, Erick Thohir Ingin Pertamina, PLN, dan Geo Dipa Energi Merger

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 27 Okt 2022 14:06 WIB

Kembangkan Sektor Geothermal, Erick Thohir Ingin Pertamina, PLN, dan Geo Dipa Energi Merger

i

Menteri BUMN Erick Thohir.

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana melakukan konsolidasi tiga perusahaan BUMN energi yang selama ini menggarap energi panas bumi atau geothermal. Ketiga perusahaan itu yakni PT PLN (Persero), PT Pertamina, dan PT Geo Dipa Energi.

Hal tersebut disampaikan Erick Thohir dalam acara Special Event Road to G20 by Himpuni di IPB International Convention Center Bogor, Jawa Barat, Selasa (25/10/2022). Ia menggabungkan tiga perusahaan tersebut dalam rangka mendukung pendanaan untuk proyek EBT.

Baca Juga: Petrokimia Gresik Bersama Satgas Bencana Nasional BUMN Jatim Kirim 41 Relawan ke Pulau Bawean

“Kita punya tiga perusahaan yang sudah melakukan geotermal, seperti Pertamina, PLN, dan Geo Dipa Energi di bawah Kementerian Keuangan. Saya ingin tiga perusahaan ini merger menjadi satu kesatuan,” kata Erick.

Erick menyampaikan potensi panas bumi yang luar biasa dibandingkan jenis EBT lain seperti angin dan panel surya dan angin. Berbeda dengan tenaga angin dan surya, lanjut Erick, panas bumi juga lebih konsisten dan tidak memiliki hambatan ketersediaan pasokan.

"Geothermal ini sangat luar biasa. Karena ini salah satu daripada baseload, kita tahu kalau solar dan angin itu terbatas, tidak bisa sustain, tapi baseload itu hanya di geothermal atau di hydro. Nah ini kenapa geothermal ini yang kita dulu kan," ujar Erick.

Baca Juga: Pertamina Putuskan Tak Akan Naikkan Harga Jual BBM Jelang Lebaran

Dengan konsolidasi, Erick meyakini pengembangan geothermal akan jauh lebih efektif dan efisien ketimbang BUMN masing-masing menggarapnya secara mandiri.

Dalam tahap awal, Erick telah melakukan konsolidasi antara Pertamina dan PGE agar bisa mendapat akses pendanaan baru untuk EBT, salah satunya pilihannya dengan go public alias melantai di bursa saham (IPO) supaya tidak membebani keuangan negara atau terus meningkatkan utang.

Lebih lanjut, Erick menyampaikan bahwa proses konsolidasi anak usaha atau subholding Pertamina dan PLN dengan Geo Dipa akan dilakukan secara bertahap.

Baca Juga: Dukung Sinergi Kementerian BUMN dan TNI, PLN Maksimalkan Sumber Daya Hingga Pengamanan Aset

Erick mengatakan, alasan PGE menjadi yang pertama di sektor energi yang memulai IPO adalah karena keuangan yang baik, sementara itu PLN akan menyusul sembari memperbaiki kinerja keuangannya.

“PLN di belakang, dan Pertamina maju duluan, karena (kinerja keuangannya) sehat,” pungkas Erick. jk

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU