Kementan Beberkan Alasan Bulog Sulit Serap Beras dari Petani

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 20 Nov 2022 11:59 WIB

Kementan Beberkan Alasan Bulog Sulit Serap Beras dari Petani

i

Foto ilustrasi.

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) menjelaskan alasan Bulog kesulitan menyerap beras langsung dari petani. Padahal, saat ini ada 1,8 juta ton beras yang siap diserap.

Saat ini, cadangan beras pemerintah yang bisa diamankan Bulog mencapai 625 ribu ton, sementara target sampai akhir tahun nanti 1,2 juta ton.

Baca Juga: Penyerapan Beras dalam Negeri Belum Optimal, Bulog: Kita Sangat Andalkan Impor

Direktur Serealia Kementerian Pertanian Ismail Wahab mengatakan perbedaan harga yang ditawarkan Bulog dengan harga pasar cukup berbeda. Oleh sebab itu, sejumlah pengepul lebih memilih untuk menjual beras langsung pada konsumen.

"Kenapa Bulog tidak bisa memenuhi tambah stok, karena harga di luar sudah Rp 10.300 per kg, Bulog mau ngambilnya Rp 9.700," kata Ismail.

Ismail menuturkan, pihak penggilingan menyampaikan bahwa mereka lebih baik menjual kepada pengepul beras yang lain yang bisa membeli dengan harga di atas Rp 9.700.

"Saya kira wajar kalau orang punya barang akan pasarkan pada penawaran tertinggi," ujarnya.

Baca Juga: Ngabuburit di 'Kebon Ramadhan' KBS: Berburu Jajanan Takjil hingga Sembako BULOG

Lebih lanjut, Ismail menambahkan bahwa stok beras nasional hingga saat ini sebanyak 8,05 juta ton. Dimana sebanyak 1.868.414 ton terdapat di penggilingan, 831.805 ton di pedagang, dan sisanya berada di rumah tangga.

Ismail menjabarkan bahwa 8 provinsi di Indonesia menyanggupi untuk menyediakan pasokan untuk pengadaan beras Bulog sebanyak 353.620 ton.

Adapun rinciannya, penggilingan di Jawa Tengah sebesar 32.150 ton, Jawa Barat 59.183 ton, Sulawesi Selatan 203.100 ton, DIY sebesar 8.850 ton, Jawa Timur 17.490 ton, Lampung 12.097 ton, Sumatera Selatan 20.750 ton, dan di DKI Jakarta sebesar 5.000 ton.

Baca Juga: Perluas Tanam Padi, Kementan Gencarkan Program ‘Kesatria’ di Lahan Perkebunan

Bila harga beli Bulog bisa bersaing, menurut Ismail, target 1,2 juta di akhir tahun sebenarnya bisa dipenuhi karena pasokannya tersedia.

"Ada 8 provinsi yang coba kami rekap. Yang lain belum. Kalau yang lain dilanjutkan, kalau hanya ingin diserap Bulog sekitar 500 ribu sampai 1 juta ton saya kira adi di penggilingan," pungkasnya. jk

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU