Kenaikan BBM Jadi Atensi Khusus Wakil Rakyat Kota Mojokerto

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 18 Sep 2022 15:52 WIB

Kenaikan BBM Jadi Atensi Khusus Wakil Rakyat Kota Mojokerto

i

Penyampaian pandangan umum Fraksi atas Raperda Perubahan APBD Tahun anggaran 2022. SP/Dwy AS

SURABAYAPAGI.COM, Mojokerto - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Mojokerto menggelar rapat paripurna, dengan agenda penyampaian pandangan umum Fraksi atas Raperda Perubahan APBD Tahun anggaran 2022, di ruang rapat DPRD Kota Mojokerto.

Dalam paripurna tersebut, pandangan umum dari Fraksi PDIP melalui juru bicaranya Ery Purwanti, memandang pengalokasian anggaran dalam perubahan APBD tahun 2022 lebih difokuskan untuk pemulihan dampak pandemi Covid-19 dan dampak kenaikan BBM yang diprioritaskan dalam bidang kesehatan, ekonomi dan bantuan sosial.

Baca Juga: DPRD Sampang Gelar Rapat Paripurna Raperda dan Nota Penjelasan Bupati

Masih kata Ery Purwanti, salah satu komponen pendapatan daerah adalah pendapatan asli daerah, yang dalam APBD tahun anggaran 2022 direncanakan sebesar 219 milyar lebih, setelah perubahan naik sebesar 4,773 milyar rupiah menjadi 223,9 milyar rupiah atau naik  2 persen.

"Peningkatan target pendapatan asli daerah yang telah dilakukan secara terencana sesuai kondisi perekonomian ini hendaknya tetap berpedoman pada prinsip tidak memberatkan masyarakat dan dunia usaha," imbuhnya.

Hal yang sama juga datang dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB) melalui jubirnya Choiroiyaroh, SH yang memberikan catatan bahwa saat ini fokus pada program yang dibutuhkan masyarakat.

Misalnya tenaga kerja yang terdampak Covid-19 sehingga banyak warga kota yang kehilangan pekerjaan alias menganggur. “Maka dari itu kami harapkan pemerintah dapat melakukan pendidikan dan pelatihan keterampilan yang dibutuhkan dunia usaha bagi pencari kerja,” ujarnya.

Baca Juga: Rapat Paripurna dengan Agenda Penyampaian Penjelasan Bupati Blitar tentang Perubahan KUA - PPAS 2023

Oleh karena itu pemerintah harus merumuskan arah program pendidikan yang bisa meningkatkan kemampuan sumber daya manusia, meningkatkan keterampilan kerja dan menumbuhkan pengembangan ekonomi kreatif yang sesuai dengan kebutuhan riil kompetensi yang berkembang di masyarakat.

Fraksi PKB  DPRD Kota Mojokerto mengaku saat ini belum melihat adanya peningkatan ekonomi kerakyatan, padahal saat ini masa-masa pemulihan ekonomi nasional.

“Kami berharap pemerintah untuk lebih intens dan maksimal untuk melakukan pembinaan dan pemberian bantuan modal usaha terhadap UMKM yang ada di Kota Mojokerto agar bisa tumbuh dan berkembang dengan baik,” tukasnya.

Baca Juga: Per 1 Agustus: Harga Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex Naik Lagi

Ia memberi contoh, seperti pengrajin sepatu, sandal, batik dan kuliner agar geliat usaha UMKM yang ada bisa berjalan lebih optimal. Karena tanpa sentuhan tangan pemerintah mereka akan sulit berkembang dan berinovasi.

“Saat ini kita sudah masuk era digitalisasi ekonomi dan perdagangan, maka selain bantuan modal perlu pemerintah memberikan pembinaan atau pelatihan digitalisasi agar produk-produk UMKM bisa masuk pada ekosistem digital sehingga produk-produk tersebut bisa dipasarkan lebih luas lagi,” katanya. Dwi

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU