Kepsek SMAN I Ambunten, Drs Sirajum Munir M.Pd Terpilih Menjadi Ketua MKKS SMAN Kab Sumenep

Acara serah terima Jabatan (Sertijab) SMA Negeri Kab. Sumenep, di Aula Resto HK. Jln. Trunojoyo (depan Pom Bensin Kolor) Sumenep. SP/Ainur Rahman

SURABAYAPAGI.COM, Sumenep - Serah terima jabatan (Sertijab) Ketua MKKS lama H Moh. Sadik M.Pd, kepada Kepsek SMAN I Ambunten, Drs. Sirajum Munir, M.Pd berlangsung meriah.

Kegiatan yang berlangsung pada hari Rabu (11/1) itu bertempat di Aula resto HK Sumenep, Jln. Trunojoyo (Depan POM Bensin Kolor) Sumenep.

Hadir pada kesempatan itu, semua Kepsek Sekolah SMAN Negeri Sumenep, pengawas pendidikan Kab. Sumenep, dan Plt. Kacabdindik Sumenep, Ali Affandi, S.Pd, MT dan Kasubag Tata Usaha Cabdin Sumenep, H. Imamullah, 

Acara berlangsung dari pukul 09.00- 13.00 Wib,  Sebelum melakukan Serah terima jabatan (Sertijab) MKKS SMA Negeri Sumenep, H. Moh. Sadik, M.Pd, saat ditemui reporter Surabaya Pagi, mengatakan, sudah saatnya ada semacam re-generasi, supaya lebih fresh dan memiliki semangat baru dalam dunia pendidikan.

Kepada Surabaya Pagi, H. Moh. Sadik, mengaku sudah tiga periode menjadi Ketua Musyawarah kerja kepala Sekolah (MKKS) SMA Negeri Kab. Sumenep.

"Alhamdulillah, secara pengalaman saya sudah banyak pengalaman dalam bekerja menjadi ketua MKKS, sebab terhitung sampai saat ini saya telah tiga periode artinya sudah sembilan tahun," ujarnya.

Diakui, pertama terpilih menjadi ketua MKKS itu terhitung sejak menjabat sebagai Kepala sekolah di SMAN I Sumenep, dua tahun, lalu Kepsek SMAN I Gapura selama lima tahun, kemudian di SMAN I Kalianget dua tahun, jadi semuanya terhitung sembilan tahun bekerja jadi Ketua MKKS SMA Negeri Kab. Sumenep.

 

Dalam kegiatan Sertijab, Ketua MKKS tahun 2023-2026 Drs, Sirajum Munir M.Pd, mengaku akan menjalankan program yang sudah berjalan, sesuai dengan program ketua MKKS yang lama.

"Tak ada yang berubah, hanya mungkin karena tahun pelajaran ke depan menggunakan metode  yang sudah diviralkan oleh pemerintah saat ini, yakni tentang metode pembelajaran menggunakan, Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM)," jelasnya.

Tentu kata dia, Semangat dalam membangun kerjasama, dengan tujuan mengkoordinir kualitas mutu pendidikan di kab. Sumenep dalam kancah nasional, artinya Pendidikan di Kab. Sumenep benar-benar bermutu tinggi dan membawa Kab. Sumenep menuju Indonesia lebih maju.

Selain itu, kata dia, pihaknya sebagai Ketua MKKS SMA Negeri, ingin membangun kerjasama dengan MKKS Swasta, tujuannya agar memudahkan siswa dalam belajar jadi tidak ada istilah kelompok, karena memang satu binaan Kacabdindik wilayah Sumenep.

"Adanya kerjasama tentu akan mempermudah dalam meningkatkan kualitas mutu pendidikan di Kab. Sumenep, selain dapat mempermudah jangkauan siswa dalam belajar," terangnya.

Artinya, Kepala SMAN I Ambunten ini, mengaku tidak akan mempersulit anak didik untuk belajar, misalnya sekolah penggerak bisa menerima siswa dari sekolah yang non penggerak, tentu hal ini dengan adanya kerjasama yang dibangun oleh kepala sekolah.

Selain itu, Plt. Kacabdindik wilayah Kab. Sumenep, Ali Affandi S.Pd, MT,  mengatakan  bahwa menjadi ketua MKKS diperlukan kesabaran, tentu harus terus berlatih mengasah mental yang kuat.

"Ketua MKKS yang lama Bapak H. Moh. Sadik, M.Pd, selain memiliki kesabaran, sudah dapat dikatakan berhasil meningkatkan mutu pendidikan  Kab. Sumenep, dengan kesabarannya," ungkapnya.

Oleh karenanya, Ketua MKKS yang baru ini, diharapkan mampu mengemban amanah pendidikan di Kab. Sumenep, menjadi lebih maju dan berkualitas tinggi. 

"Jadi, MKKS itu dibentuk agar kepsek itu memiliki peran aktif dalam meningkatkan pendidikan di lingkungan sekolah, jadi kuncinya, sinergi dan kolaborasi," jelasnya.

Selain itu pihaknya mengutip pesan bijak Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, saat ditanya soal peningkatan mutu dunia pendidikan, kata kuncinya adalah Inisiatif, kolaborasi dan inovatif (iki) tiga hal itu harus diselaraskan dalam segala hal.

Tentu, sambungnya, Ketua MKKS yang baru, masih terbilang lebih muda dan refresh dalam mengambil langkah langkah edukatif untuk membangun rumah restoratif drastis, yang merupakan program pendidikan kedepan. AR