Kepuasan Kinerja Bupati Naik 4,6 Persen, Bukan Karena Prestasi Melainkan Pendekatan Populis

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 06 Jun 2023 18:01 WIB

Kepuasan Kinerja Bupati Naik 4,6 Persen, Bukan Karena Prestasi Melainkan Pendekatan Populis

i

Dirut PRC Muhammad Firdaus saat menunjukkan angka kepuasan publik atas kinerja bupati dan wakil bupati. SP/MUHAJIRIN 

SURABAYAPAGI.COM, Lamongan - Lembaga survey Political Research Center (PRC) Indonesia kembali merilis hasil survey, terkait dengan kepuasan kinerja pasangan Yuhronur Efendi - KH. Abd Rouf (YES BRO). Dalam survey kali ini, kepuasan kinerja bupati dan wakil bupati Lamongan naik 4,6 persen dari survey bulan Februari 2023 lalu. Hanya saja kenaikan ini bukan karena prestasi kebijakan melainkan karena pendekatan populis.

Hal itu disampaikan oleh Muhammad Firdaus, Direktur Political Research Center (PRC) Indonesia dalam rilis di kantornya Perum Bumi Lamongan Raya (BLR) Selasa (6/6/2023) dihadapan belasan media.

Baca Juga: Kurang Konsentrasi, Truk Tabrak Tronton

Survey dengan menggunakan metode multistage random sampling pada 10-24 Mei 2023 itu, kepuasan publik terhadap kinerja bupati dan wakil bupati Lamongan naik 4,6 persen, dari sebelumnya 59,7 persen pada bulan Februari 2023, sekarang menjadi 64,3 persen.

"Masyarakat yang menyatakan puas hasil kinerja bupati dan wakil bupati Lamongan naik 4,6 persen dari survey bulan Februari 2023," kata Daus panggilan akrabnya kepada belasan media yang hadir dalam rilis kali ini.

Hanya saja ada yang perlu digarisbawahi dalam survey kali ini, kenaikan 4,6 persen itu lanjutnya bukan karena prestasi kebijakan pembangunan infrastruktur, seperti pembangunan jalan-jalan melainkan karena pendekatan secara populis. 

"Jadi kenaikan ini karena pak pasangan YES-BRO khususnya pak  bupati terus melakukan pendekatan kepada masyarakat dengan mendatangani berbagai acara, bukan karena prestasi kebijakan pembangunan infrastruktur jalan dan lainnya," terangnya.

Baca Juga: Bocah di Lamongan Tewas Tenggelam di Telaga

Karena kepuasan pembangunan penanganan infrastruktur jalan rusak tambah dia, sama sekali tidak mengerek tingkat kepuasan publik, malah terjadi penurunan 4,3 persen, dari sebelumnya 18,7 menjadi 14, 4 persen. "Jalan rusak yang sudah dibangun ternyata belum bisa mengerek kepuasan publik atas kinerja bupati dan wakil bupati," bebernya.

Jadi kepuasan ini karena pendekatan populis dengan mendatangi kegiatan di masyarakat mulai pengajian, jalan sehat, shalawatan, konser musik, pameran, sunatan, hajatan, nikahan, hingga acara senang-senang yang sering didatangi oleh bupati dan wakil bupati saat ini. "Jadi karena sering datang di acara-acara baik di kota maupun di desa-desa itu yang mengerek kepuasaan masyarakat," ungkapnya.

Tapi lanjut Daus, andaikan itu ada kebijakan pembangunan infrastruktur yang lain selain jalan, semisal penanganan banjir secara kongkrit, dan pemenuhan penerangan jalan, bisa jadi tingkat kepuasan masyarakat bisa lebih tinggi. 

Meski kepuasan publik akan kinerja bupati dan wakil bupati naik, namun orang yang tidak suka dengan kinerjanya bupati dan wakil bupati juga naik menjadi 1,3 persen, dengan yang menyatakan tidak tahu turun jadi 5,9 persen, dari sebelumnya 9,7 persen menjadi 3,8 persen. "Periode Februari yang tidak suka dengan kinerja bupati ada 30,6 persen, sekarang naik menjadi 31,9 persen, yang tidak tahu turun 5,9 persen," jelasnya.

Baca Juga: Kupatan Tanjung Kodok, Lestarikan Tradisi dan Promosi Wisata Lamongan

Namun demikian, meski survey kepuasan kinerja bupati dan wakil 64, 3 persen kata Daus, itu sudah menjalani modal bagi incumbent untuk mencalonkan lagi yang kedua kali, karena angka 64,3 persen itu sudah cukup baik. "Kalau incumbent survey kepuasan kinerja diatas 60 persen berdasarkan hukum besi lembaga survey, itu sudah layak mencalonkan lagi," tukasnya.

Sementara itu, survey PRC ini jumlah sampelnya 1.896 responden dan margin of error 3,0 persen, serta tingkat kepercayaan 95 itu, dari survey yang dilakukan pada periode survey 10-24 Mei 2023.

Sebanyak 1.896 responden itu terdiri dari 64,1 persen laki-laki, dan 35,9 persen perempuan. Dengan rentang usia responden 17 sampai 61 tahun, yang berasal dari seluruh desa/kelurahan, beberapa ormas se Kabupaten Lamongan dan dari lintas pekerjaan. Survey ini dilakukan oleh pewawancara yang terlatih, melalui tatap muka dengan kuesioner. jir

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU