Kerusuhan Kanjuruhan, Manajemen Persebaya Minta PSSI Perbaiki SOP

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 07 Okt 2022 09:49 WIB

Kerusuhan Kanjuruhan, Manajemen Persebaya Minta PSSI Perbaiki SOP

i

Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu (1/10/12022).

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Manajemen Persebaya Surabaya turut berduka cita atas tragedy kerusuhan sepak bola di Stadion Kanjuruhan Malang yang menewaskan sebanyak 131 korban jiwa pada Sabtu (1/10/2022).

Menanggapi insiden tersebut, Wakil Presiden Persebaya, Nanang Priyanto mengatakan tragedi kanjuruhan memang sepatutnya menjadi catatan PSSI untuk melakukan evaluasi. Menurutnya, harus ada perbaikan SOP yang ditetapkan oleh PSSI untuk mencegah kejadian tersebut terulang.

Baca Juga: Paulo Henrique Cetak Dua Gol, Tapi Ditahan Imbang Persita

"Semoga menjadi catatan bapak-bapak di federasi, semoga ada SOP yang lebih bagus," kata Nanang, Selasa (4/10/2022).

Nanang menuturkan, masih banyak klub-klub menerapkan aturan yang berbeda dari SOP yang ada sehingga ketika ada kericuhan akan sangat sulit diantisipasi.

"Selama ini SOP penyelenggaraan pertandingan tidak benar-benar clear, semuanya Macam-macam lebih ke kreativitas masing-masing tim tidak ada aturan yang baku," ujar Nanang.

Sama halnya ketika kejadian di Stadion Kanjuruhan, ada 42.588 atau 102 persen dari kapasitas maksimal yakni 38.000.

Menurut Nanang, PSSI harus mengambil pelajaran tersebut yang kemudian digunakan untuk menyempurnakan SOP. Sehingga, pelaksanaan pertandingan bisa berjalan aman dan lancar.

Baca Juga: Akhirnya Bajul Ijo Bisa Menang atas Klub Radja Nainggolan

Salah satu hal yang menjadi catatan penting dari Persebaya yakni jam pertandingan. Menurut Nanang, banyak aspek yang harus dipertimbangkan, seperti keselamatan dan keamanan suporter.

"Dulu kan kick off kemalaman, terus teman-teman (suporter, red) ikut menyuarakan seperti itu (permintaan perubahan jam pertandingan, red) dan akhirnya Persebaya mainnya sore semua. Ini meminimalisir risiko," ujarnya.

Selanjutnya , untuk mencegah membludaknya penonton di dalam stadion, proses skrining penonton juga harus memiliki protap baku. Selama ini, lanjut Nanang, skrining penonton berdasarkan kreativitas klub peserta kompetisi.

Nanang mencontohkan ketika laga Persebaya di kandang, seluruh suporter yang masuk ke stadion harus yang bergelang dengan scan barcode. Sehingga, meminimalisir hal-hal negatif yang dapat terjadi.

Baca Juga: Saatnya Menang, Rek!

"Seperti di Surabaya itu kan yang masuk ke ring tiga stadion harus bergelang macam-macam," imbuhya.

Ia berharap evaluasi yang dilakukan PSSI dan investigasi dari Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan mampu memperbaiki protokol keamanan pelaksanaan pertandingan.

"Semoga tragedi yang menyedihkan ini menjadikan sepak bola Indonesia lebih baik lagi," pungkasnya. sb

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU