Kesaksian Korban: Arus Bengawan Solo Tabrak Lambung Depan, Perahu Langsung Terbalik

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 03 Nov 2021 21:35 WIB

Kesaksian Korban: Arus Bengawan Solo Tabrak Lambung Depan, Perahu Langsung Terbalik

i

Daftar nama-nama korban yang selamat.

SURABAYAPAGI, Tuban- Musibah terbaliknya perahu penyeberangan tradisional yang mengangkut belasan penumpang di Sungai Bengawan Solo, mengejutkan bagi masyarakat Kabupaten Tuban dan Bojonegoro.

Bagaimana tidak kaget, moda transportasi yang telah bertahun menemani warga yang hendak bepergian dari Tuban melalui Kecamatan Rengel ke wilayah Bojonegoro via Kecamatan Kanor dan sebaliknya dengan menyeberangi sungai Bengawan Solo, tiba- tiba disiarkan tenggelam.

Baca Juga: Akhirnya 3 Korban Perahu Terbalik di Waduk Gondang Ditemukan Semua

Bahkan dalam penuturan salah satu korban yang selamat yakni Mat Sarmuji (56), warga Kecamatan Rengel pun tak menyangka peristiwa nahas itu menimpa dirinya dan penumpang lainnya. Sebagai salah satu korban selamat, Mat Sarmuji mengungkapkan sekilas kronologi kejadian.

Saat perahu melaju dalam kondisi sedikit berbelok, arus sungai Bengawan Solo yang deras menabrak lambung depan perahu. Hal itu menyebabkan bagian perahu seketika miring lalu kemudian terbalik.

"Saya kaget, tiba- tiba ada arus sungai besar seperti menabrak depan perahu sehingga oleng lalu terbalik," tuturnya usai menjalani pengecekan medis di Puskesmas Rengel. Rabu, (3/11/21). Memang, dalam teknis pengoperasian perahu penyeberangan tradisional yang melintasi sungai Bengawan Solo. Lumrah jika pengemudi perahu tidak bisa melajukan perahu langsung secara lurus. Adanya arus sungai, mengharuskan pengemudi perahu harus sedikit mengambil lintasan melengkung.

Tujuannya agar perahu bisa mengikuti arus dan bisa berhenti tepat ditempat sandaran perahu/dermaga seberang sungai. Lebih lanjut, pria yang sehari- hari beraktifitas sebagai pekerja proyek di Bojonegoro itu, dengan gamblang menuturkan cara yang dilakukannya sehingga bisa lolos dari bahaya arus sungai Bengawan Solo yang deras saat itu.

Baca Juga: Jenazah Sri Mindari Tiba di Rumah Duka, Polda Jatim Kawal Hingga Pemakaman

Setelah perahu terbalik, Mat Sarmuji kemudian berusaha mengambil posisi telentang agar mudah membuat tubuh mengapung diatas air. Setelah itu, ia memastikan tubunnya tetap berada dalam posisi tersebut sembari mengikuti arus sungai dengan berusaha dapat menepi.

"Setelah perahu terbalik, saya tidak mikir apa- apa. Hanya mikir bagaimana caranya posisi badan saya terlentang agar mudah mengapung diatas air," terangnya.

Keterangan yang disampaikan Korban tersebut, hampir sama dengan apa yang disampaikan oleh salah satu saksi mata, Wahyu Kustiawan (22) yang kebetulan saat musibah berlangsung berada disekitar lokasi kejadian.

Baca Juga: Jenazah WNI Sri Mindari Tiba di Rumah Duka, Polda Jatim Kawal Hingga Pemakaman Usai

Saksi mata yang merupakan warga Desa Semambung, Kecamatan Kanor, Bojonegoro itu menuturkan, saat perahu penyeberangan berada diposisi seperti yang diungkapkan oleh salah satu korban, tiba- tiba ada arus sungai besar menerjang bagian depan perahu hingga mengakibatkan perahu oleng. Olengnya perahu tersebut, lantas menyebabkan perahu dengan cepat tenggelam dan membuat seluruh penumpang panik.

"Tiba- tiba ada arus sungai yang besar menabrak perahu sehingga perahu oleng lalu tenggelam," tuturnya. Dalam musibah ini sendiri, dari 17 penumpang, ada 9 penumpang selain Mat Sarmuji telah berhasil selamat. Diantaranya Mujianto asal Kecamatan Sale, Rembang. Arif Dwi Setiawan, Budi, Tasmiatun Nikmah, Abduk Hadi dan Abdulloh Yantim asal Kecamatan Rengel, Tuban. Nofi Andi Susanto, asal Kutorejo, Tuban. Serta Hafis dan Madiyani dari Kecamatan Kanor, Bojonegoro.

Sebagian korban selamat tersebut berhasil ditolong oleh warga yang waktu itu sedang beraktifitas di Sungai Bengawan Solo. Namun, nahas, masih ada 7 korban lain yang hingga kini belum ditemukan dan masih dilakukan pencarian oleh petugas gabungan. Her

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU