Kesembuhan Anak Surabaya dari Omicron, Cukup Tinggi

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 15 Feb 2022 20:27 WIB

Kesembuhan Anak Surabaya dari Omicron, Cukup Tinggi

i

Vaksinasi pada anak yang gencar dilakukan di Surabaya.

SURABAYAPAGI.COM, Jember- Kasus Omicron pada anak-anak, terkait tingkat kesembuhannya cukup tinggi. Ditemukan, rata-rata tingkat kesembuhan pada kasus konfirmasi dengan gejala asimptomatik dan ringan, membutuhkan waktu selama 3-7 hari. Kepada orang tua anak tetap disarankan untuk melakukan isolasi mandiri selama 10-14 hari.

"Ini merupakan masa isolasi optimal meskipun hasil swab sudah negatif. Bahkan ada yang lebih cepat sesuai dengan daya tahan tubuh masing-masing pasien," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Nanik Sukristina, saat mendampingi Walikota Eri Cahyadi, Selasa kemarin (15/2/2022).

Baca Juga: Adventure Land Romokalisari Surabaya Ramai Peminat Wisatawan Luar Kota

Nanik mengatakan bahwa tingkat kesembuhan pada anak-anak sangat tinggi. Sebab, sampai saat ini belum ditemukan kasus yang membutuhkan perawatan khusus pada anak-anak. "

 

 

 

Anak mudah Terpapar

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Nanik Sukristina, mengatakan anak-anak juga mudah terpapar saat di tempat umum atau di ruang publik. "Kegiatan di tempat umum juga mendominasi kasus Omicron pada anak-anak," jelasnya.

Untuk proses penanganannya, lanjut Nanik, anak-anak yang terpapar varian Omicron juga diarahkan untuk melakukan isolasi di tempat isolasi terpusat (isoter), yang telah disediakan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, yakni di Hotel Asrama Haji (HAH).

"Ketika melakukan isolasi di HAH, orang tua dapat mendampingi anak-anak mereka disana, hingga anak tersebut dinyatakan sembuh," jelasnya.

 

 

 

Baca Juga: Pemkot Surabaya Gelar Halal Bihalal

Permintaan Wali kota Eri

Sementara Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, meminta orang tua memperhatikan protokol kesehatan (prokes) selama berada di rumah saat mendampingi anak-anak. Sebab kasus omicron di Surabaya didominasi usia 5-17 tahun.

"Rata-rata anak yang terpapar varian Omicron didominasi usia 5-17 tahun. Kasus Omicron pada anak sebesar 17,39 persen, dari total kasus Omicron yang terkonfirmasi di Kota Surabaya," kata Eri, di Surabaya, Selasa, 15 Februari 2022.

 

 

 

Berbahaya Infeksi Bayi

Baca Juga: Dispendik Surabaya Pastikan Pramuka Tetap Berjalan

Sementara Ahli Epidemiologi dari Griffith University Australia, dr Dicky Budiman, menjelaskan bahwa Omicron bisa sangat berbahaya jika menginfeksi bayi. Lantas mengapa hal tersebut bisa terjadi?

"Alasan pertama adalah karena bayi hingga saat ini belum layak menerima vaksin Covid-19. Artinya perlindungan tambahan mereka dari vaksin tidak dimiliki," kata dr Dicky,Selasa (15/2/2022).

Kemudian, alasan berikutnya berkaitan dengan anatomi atau kondisi tubuh bayi pada umumnya. Pada usia kurang dari setahun, tubuh bayi masih dalam proses pertumbuhan alias belum sempurna dan ini merugikan jika ada virus yang menginfeksi di saluran pernapasan.

Sialnya, Omicron menyerang tepat di saluran napas. Bahkan, varian Covid-19 dengan kode B.1.1.529 tersebut lebih mudah bereplikasi atau memperbanyak diri di saluran napas sebanyak 70 kali lipat.

"Saluran napas anak di bawah satu tahun itu secara anatomi belum optimal, lalu sempit," ujarnya.

Dengan kondisi tersebut, membuat si bayi yang terpapar Covid-19 varian Omicron berisiko alami penyempitan saluran napas. Sebab, efeknya bisa sesak napas dan kondisi ini fatal sekali. n er, sem, jk

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU