Ketua Komisi C Menilai Sudah Saatnya Surabaya Berinovasi Dalam Penanggulangan Banjir

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 08 Nov 2021 19:06 WIB

Ketua Komisi C Menilai Sudah Saatnya Surabaya Berinovasi Dalam Penanggulangan Banjir

i

Ketua Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya Baktiono

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Ketua Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya Baktiono menilai Surabaya sudah waktunya berekspresi dan berinovasi dalam penanggulangan banjir tahunan di Kota Surabaya.

Baktiono mengatakan, sudah saatnya Kota Surabaya bebas banjir di era Walikota Surabaya Eri Cahyadi. Oleh karena itu, Komisi C  DPRD Kota Surabaya sudah menyampaikan usulan inovasi penanggulangan banjir ke Dinas PU Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) serta di bagian pemerintahan. 

Baca Juga: KPU Kota Surabaya Mulai Seleksi Calon Anggota PPK dan PPS Pilkada 2024

"Saat ini penanggulangan banjir skala sedang telah ditangani Satgas kecamatan, meskipun belum masuk ke organisasi perangkat daerah. Sedangkan  penanggulangan banjir skala besar tetap kewenangan petugas DPUBMP Surabaya. Misalkan normalisasi sungai, bozem dan sedimen tetap menggunakan alat-alat berat DPUBMP Surabaya," kata Baktiono, Senin (8/11) di ruang kerjanya.

Namun, lanjut Baktiono, untuk mengoptimalkan pekerjaan normalisasi seluruh saluran Pemkot Surabaya masih terkendala keterbatasan anggaran. Sehingga tidak mudah Surabaya bebas banjir dan peran satgas penanggulangan banjir merawat seluruh saluran tersebut. 

"Ide padat karya satgas di Kecamatan sangat bagus. Namun di sisi lain keterbatasan anggaran tidak bisa digunakan ke sana semuanya," terangnya.

Oleh karena itu, Baktiono mengusulkan terobosan inovasi alat teknologi baru untuk kebersihan selokan /utilitas dengan cara modern, sehingga lebih optimal mengeluarkan sedimen di dalam selokan. 

Baca Juga: KPU Surabaya Paparkan Seleksi Calon Panitia Pemilihan Gubernur dan Walikota Tahun 2024

"Nama alat tersebut yaitu Exhaust Drilling (alat penyedot bor putar). Alat ini lebih efektif dan elastis masuk ke dalam saluran menyedot endapan lumpur secara optimal tanpa merusak fisik saluran. Sehingga estetikanya Kota Surabaya tetap terjaga baik tanpa merusak tutup saluran tersebut," ungkapnya. 

Oleh karena itu, untuk mewujudkan alat exhaust drilling. Ia meminta Pemkot Surabaya menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi teknis serta anak didik SMK-SMK di bidangnya agar inovasi alat modern (exhaust drilling, red) segera terealisasikan. 

"Kesinambungan antar perguruan tinggi dan SMK paling tidak bisa mempunyai gagasan dan ide cemerlang kedepannya," imbuhnya. 

Baca Juga: Gibran Absen di Otoda 2024 Surabaya, Mendagri Tito Bocorkan Alasannya

Selain itu, Baktiono mengusulkan tunjangan kesejahteraan bagi 1500 personel satgas di 31 kecamatan Surabaya ditingkatkan. 

"Kami minta upah minimum kota (UMK) satgas kecamatan ditingkatkan menjadi upah maksimum sektoral (UMS). Kesehatan personel Satgas terjamin, sehingga bisa bekerja optimal. Khususnya di setiap rumah-rumah pompa air mereka siap jaga 24 jam, sehingga tidak ada lagi kata terlambat seperti setahun silam terjadi luapan air Jalan Mayjend Sungkono ," katanya. Alq

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU