Khofifah Dorong Pemasaran Produk dengan Platform Online

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 23 Okt 2020 18:47 WIB

Khofifah Dorong Pemasaran Produk dengan Platform Online

i

Acara pelantikan pengurus Dekranasda Jatim masa bakti 2019-2024 serta Musyawarah Daerah (Musda) di Diamond Hall Grand City Convex, Jumat, (23/4/2020). SP/Arif

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Jawa Timur menggelar acara pelantikan pengurus Dekranasda Jatim masa bakti 2019-2024 serta Musyawarah Daerah (Musda) di Diamond Hall Grand City Convex, Jumat, (23/4/2020). Musda tersebut semakin semarak dengan dibuka langsung Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.

Dalam Musda yang juga dihadiri Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak tersebut, Gubernur Khofifah menyampaikan, Musda dan kepengurusan baru Dekranasda Jatim yang melibatkan OPD-OPD Pemprov Jatim diharapkan mampu memperkuat sinergi dalam membangun perekonomian Jatim.

Baca Juga: Hanya 130 Juta, UPT Keramik di Malang Perlu Dukungan Pemprov Jatim

Khofifah menekankan untuk meningkatkan kualitas desain dan kemasan produk agar sesuai dengan selera pasar, sehingga produk kerajinan kita dapat bersaing ke pasar global, serta mengajak seluruh peserta untuk mendukung program pemerintah dengan menggalakkan kampanye "Bangga buatan Indonesia".

“Dekranasda berperan penting untuk membantu dan membina perajin agar mampu menghasilkan produk-produk berdaya saing tinggi agar bisa menembus pasar global. Bantu perajin kita untuk masuk dalam pasar digital, sehingga kerajinan Indonesia mampu bertahan di tengah pandemi dan dikenal luas di pasar internasional,” ujarnya saat memberi sambutan dalam acara pembukaan Musda dan Pelantikan pengurus Dekranasda Jatim di Diamond Hall Grand City Convex, Jumat, (23/4/2020).

Hari ini, sambungnya, adalah hari kedua gelaran Jatim Fair. Di sana ada OPOP (one pesantren one produk). Ini bisa juga digandeng, sebagai pintu dekranasda masuk dan membantu para pengusaha makanan minuman dan atau para perajin di pesantren-pesantren.

Masih kata Khofifah, sebuah produk lokal yang biasa dengan pemasaran yang biasa juga, hanya akan terlihat biasa saja dipasaran. Namun, apabila produk itu memiliki histori dibaliknya atau diproses pembuatannya serta didukung pemasaran yang baik, citarasanya akan berubah.

“Indahnya sebuah produk adalah jika memiliki story. Meskipun, produk itu adalah produk lokal,”jelas Mantan Menteri Sosial ini.

Orang nomor satu di Jatim ini juga memberikan apresiasi pada ketua harian dan pengurus Dekranasda Jatim masa kerja 2014-2019 yang telah melakukan tugas dengan baik serta telah bekerja sama dengan berbagai lembaga terkait.

Senada dengan Gubernur, Ketua Dekranasda Jatim, Arumi Bachsin mengatakan, industri kerajinan merupakan salah satu sektor yang harus ikut menyesuaikan dan beralih ke digital untuk bertahan. Utamanya adalah para perajin yang terdampak pandemi. Untuk itu, Dekranasda Jatim mulai rencanakan program-program yang membantu perajin lokal di Jawa Timur beralih ke digital. 

Para perajin selama ini, sambungnya, masih banyak yang mengandalkan transaksi tatap muka, khususnya di daerah. Banyak dari mereka yang belum memahami transaksi digital. Padahal, dengan digitalisasi, tak perlu sewa tempat untuk jualan, banyak positifnya.

Baca Juga: Pj Gubernur Adhy Pastikan Kebutuhan Dasar Terpenuhi dan Masyarakat Terlindungi

“Mengutip kalimat Ibu Gubernur bahwa transformasi digital saat ini bukanlah karena adanya pandemi, namun sebuah kebutuhan bagi kita. Manfaatkan teknologi digital, buka peluang untuk memperluas pemasaran produk kita dan bantu UKM dalam beradaptasi di masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) saat ini,”katanya.

 Musda dilaksanakan untuk pembahasan dan penyempurnaan AD/ART Dekranas yang disesuaikan perkembangan kondisi serta mengesahkan pokok-pokok program kerja Dekranasda Jatim selama satu tahun ke depan.

Arumi membeberkan, pokok pembahasan dalam Musda di antaranya penyempurnaan AD/ART mulai dari penambahan misi, program pokok Dekranas tahun 2019-2024, peningkatan peran serta seluruh pemangku kepentingan, penyesuaian redaksional, penyesuaian nomenklatur hingga penambahan massal terkait tugas dan fungsi masing-masing bidang.

Selanjutnya, arah kebijakan Dekranasda dalam melaksanakan program-program bertumpu pada prinsip menyiapkan regenerasi sumber daya manusia, perajin unggul dan menggali, melestarikan dan mengembangkan warisan tradisi dan budaya.

“Dekranasda meningkatkan daya saing produk kerajinan berbasis kearifan lokal ke pasar global melalui pengembangan inovasi, desain, dan kreativitas. Dekranasda juga meningkatkan hubungan kemitraan dan kerja sama tingkat nasional dan internasional dalam sektor industri kerajinan,”bebernya.

Baca Juga: Pemprov Jatim Siap Bantu Rekonstruksi Bangunan Terdampak Gempa

Masih menurut Arumi, Dekranasda mendorong perluasan akses pasar bagi produk-produk Indonesia, membangun ekosistem industri kerajinan melalui penguatan potensi kerajinan Indonesia serta mendorong industri kecil dan menengah kerajinan masuk dalam rantai pasok pasar.

Dalam penjelasannya, sesuai hasil munas, terdapat beberapa hal yang perlu disesuaikan termasuk penambahan kepengurusan pusat, yang tadinya hanya melibatkan enam kementerian saja, namun sekarang melibatkan 11 kementerian.

"Kita menyesuaikan, Dekranas ada penambahan bidang. Maka Dekranasda Jatim bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Jatim akan melibatkan OPD terkait dengan susunan bidang-bidang yang akan langsung kita sesuaikan," pungkasnya. arf

 

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU