Home / Peristiwa : Kasus Covid 19 di Jatim Kian Menurun

Khofifah Minta Pengelola Tempat Wisata Jaga Tetap Prokes

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 25 Apr 2022 19:36 WIB

Khofifah Minta Pengelola Tempat Wisata Jaga Tetap Prokes

i

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa

BERITA INI DISUPPORT OLEH BPBD JATIM

 

Baca Juga: Pj Gubernur Adhy Ajak Kembali Semangat Bekerja dan Maksimalkan Pelayanan untuk Masyarakat

SURABAYAPAGI.COM, Batu - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta para pengelola tempat wisata benar-benar mengawasi penerapan protokol kesehatan (Prokes). Hal ini demi mengurangi penyebaran Covid-19 selama libur Lebaran 2022.  

Dia mengatakan, bahwa pemerintah daerah dan pengelola daerah tujuan wisata harus melakukan pendataan terkait daya tampung maksimal pada tempat wisata yang ada di masing-masing wilayah.

"Tempat wisata pada titik-titik tertentu bisa menjadi favorit kunjungan wisatawan pada libur Lebaran kali ini. Kapasitas maksimalnya harus ditentukan," kata Khofifah, saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) arus mudik dan balik di Kota Batu, Sabtu (23/4/2022).

Mantan Menteri Sosial ini menjelaskan, dengan adanya pendataan terkait kapasitas maksimal jumlah daya tampung tersebut maka akan mudah untuk melakukan pengawasan agar risiko penyebaran Covid-19 bisa diminimalisasi.

Menurutnya, ada sejumlah tempat wisata yang diperkirakan akan mengalami peningkatan jumlah wisatawan pada libur Lebaran 2022. Di antaranya adalah wilayah Kota Batu, kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru dan di kawasan Padusan, Pacet, Mojokerto.

"Jadi kalau ada kapasitas maksimalnya, lebihnya bisa menunggu sampai yang ada di dalam keluar. Ini pesan kita kepada seluruh bupati wali kota untuk menentukan kapasitas maksimal," katanya.

Selain melakukan pengawasan terkait jumlah kunjungan wisatawan pada tempat-tempat wisata yang ada di wilayah Jawa Timur, Khofifah juga mengingatkan agar penggunaan aplikasi PeduliLindungi juga diterapkan kepada para wisatawan.

"Termasuk Kota Batu, kapasitas maksimal tempat wisata itu harus diputuskan. Selain itu pastikan aplikasi PeduliLindungi tidak hanya dipasang, tapi digunakan," ujarnya.

Dia menyebutkan, sejumlah langkah antisipasi untuk meminimalisasi risiko penyebaran virus Corona pada libur Lebaran 2022 harus diperhatikan dan dikoordinasikan sebaik mungkin oleh pemerintah daerah.

Baca Juga: Kunjungan Wisatawan ke Jember Naik Selama Libur Lebaran 2024

Kemudian, pemerintah daerah juga diminta untuk melakukan evaluasi setiap hari agar bisa meminimalisasi risiko penyebaran Covid-19. Evaluasi dilakukan masing-masing pemerintah daerah bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) setempat.

"Ini koordinasi kita melakukan pemetaan, tetapi bahwa evaluasi harian harus dilakukan oleh masing-masing kabupaten kota bersama Forkopimda," ujarnya.

Sementara itu, Kasus aktif COVID-19 di Jatim semakin menunjukkan penurunan yang signifikan. Hingga Minggu, (24/4/2022) kasus aktif COVID-19 di Jatim mengalami penurunan sebanyak 185 orang. Data Satgas COVID-19 Jatim menyebutkan kasus aktif COVID-19 tersisa 111 pasien. Ini diimbangi dengan pasien sembuh yang lebih tinggi daripada kasus baru.

Satgas menyebutkan, Pasien yang dinyatakan sembuh pada hari ini mencapai 212 orang. Sedangkan tambahan kasus COVID-19 di Jatim hanya 31 orang. Lainnya, data Satgas COVID-19 juga menunjukkan ada sebanyak 4 orang pasien yang meninggal per Minggu, (24/4/2022)

Pemerintah telah menetapkan libur nasional Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah 2-3 Mei 2022, sementara cuti bersama jatuh pada 29 April, 4, 5, dan 6 Mei 2022. Pemerintah memperkirakan sekitar 85 juta orang akan melakukan mudik pada Lebaran 2022.

Baca Juga: Pemprov Jatim Buka Rekrutmen CASN, 5.200 Formasi

Ada sejumlah persyaratan bagi para pemudik, diantaranya adalah untuk masyarakat yang baru menerima dosis pertama vaksin Covid-19, masih diwajibkan untuk melampirkan hasil tes PCR yang berlaku 3x24 jam sebelum melakukan perjalanan.

Sementara bagi masyarakat yang sudah menerima dosis kedua, hanya perlu melampirkan hasil tes antigen 1x24 jam atau PCR 3x24 jam. Sedangkan masyarakat yang sudah mendapatkan dosis penguat atau booster, tidak perlu melampirkan hasil tes sebagai syarat perjalanan.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) kemarin mengimbau masyarakat agar melakukan mudik lebih awal guna menghindari terjadinya kemacetan parah saat puncak arus mudik pada 28-30 April mendatang. Berdasarkan survei Kementerian Perhubungan, akan terdapat 23 juta mobil dan 17 juta sepeda motor yang akan digunakan oleh para pemudik ke kampung halaman.

“Ini adalah jumlah yang sangat besar dan diperkirakan akan terjadi kemacetan parah. Oleh karena itu, saya mengajak masyarakat untuk menghindari puncak arus mudik pada tanggal 28, 29 dan 30 April 2022,” kata Jokowi saat memberikan keterangan pers terkait imbauan mudik lebaran di Istana Merdeka, Jakarta yang disiarkan melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden.

“Untuk itu, saya mengajak masyarakat untuk mudik lebih awal. Tentu saja menyesuaikan dengan jadwal libur dari tempat bekerja,” ujar Jokowi menambahkan.

Dalam kesempatan ini, Jokowi juga mengingatkan masyarakat yang akan melakukan perjalanan mudik untuk tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan. Utamanya memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. arf

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU