Khofifah: Testing Makin Masif, BOR Turun

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 14 Mar 2021 21:49 WIB

Khofifah: Testing Makin Masif, BOR Turun

i

Gubernur Khofifah didampingi Forkompida Jatim menjelaskan kasus Covid-19 di Jatim, Minggu (14/3/2021). Humas Pemprov untuk SP

 

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya – Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim mengeklaim, berdasarkan aplikasi Bersatu Lawan Covid-19, jumlah spesimen swab yang diperiksa dengan metode PCR di Jatim selama sepekan kemarin mencapai 45.045. Menurutnya, angka ini sudah di atas standar WHO yang menargetkan satu tes tiap 1000 penduduk per minggu atau setara 40.479 tes PCR per minggu.

Baca Juga: Khofifah dan Pj Wali Kota Ali Kuncoro Serahkan Santunan 500 Anak Yatim se-Kota Mojokerto

Berdasarkan aplikasi Bersatu Lawan Covid-19, kasus diperiksa di Jatim dalam satu minggu sudah mencapai 45.045, angka ini sudah di atas standar WHO yakni 1 tes tiap 1000 penduduk per minggu atau setara dengan 40.479 tes PCR/minggu. Dengan demikian, target testing PCR di Jatim sesuai  sudah tercapai 111% dari standar WHO.

Sementara itu, dari 45 ribu kasus tersebut ditemukan kasus positif per minggu jumlahnya 2.694, artinya positivity rate  sudah mencapai angka 6%. Dan standar dari WHO positivity rate yang ideal adalah 5 persen. Padahal, sebelum pemberlakuan PPKM maupun PPKM Mikro positivity rate di Jatim berada di angka 20%.

“Alhamdulillah per minggu ini, positivity rate di Jatim 6 persen. Ini prestasi dan kerja keras serta kerja sama semua elemen yang sangat baik. Ini menunjukkan pemerintah konsisten meningkatkan testing. Hasilnya, dengan jumlah testing sesuai standar WHO, kasus harian dan keterisian rumah sakit turun,” kata Khofifah, Minggu (14/3/2021).

Baca Juga: Ungguli Surabaya, Kota Mojokerto Sabet Juara II Penghargaan Pembangunan Daerah Tingkat Jatim

Keterisian tempat tidur di rumah sakit (bed occupancy rate/BOR), baik tempat tidur isolasi biasa maupun tempat tidur ICU, di Jatim dia klaim menurun. Dari 79 persen untuk tempat tidur isolasi biasa di awal penerapan PPKM, sekarang menjadi 33 persen. Sedangkan keterisian ICU dari 72 persen menjadi 52 persen.

“Prestasi ini juga merupakan berkat gotong royong dan peran semua pihak termasuk TNI/Polri, tokoh masyarakat, tenaga medis, pemerintah kabupaten/kota dan seluruh masyarakat di Jatim. Ini juga menunjukkan, pelaksanaan PPKM Mikro cukup membantu dan berada di jalur yang benar,” urai orang nomor satu di Pemprov Jatim ini.

Lebih lanjut Khofifah menyampaikan, ini tentunya merupakan salah satu hal yang patut dibanggakan namun perlu diwaspadai. Apalagi, sebelumnya, Jatim juga pernah mencapai positivity rate hanya 7 persen di bulan Oktober, namun setelah libur panjang positivity rate itu kembali naik menjadi 19 persen. Alhamdulillah sekarang 6 persen.

Baca Juga: Pemprov Diapresiasi Kemenkumham Jatim

Dia berharap ini menjadi catatan dan bisa menjadi motivasi untuk masyarakat. Pemerintah provinsi maupun aparat agar terus konsisten mengawal penurunan kasus di Jawa Timur. Termasuk dengan tetap konsisten menerapkan protokol kesehatan.

“Pencapaian ini merupakan prestasi, namun seluruh masyarakat harus tetap waspada dan konsisten menerapkan protokol kesehatan. Terus memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan hanya keluar rumah untuk urusan yang penting,” kata Gubernur Khofifah. mbi/cr2/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU