Home / Ekonomi dan Bisnis : Testimoni Ojol di Surabaya

Kini, Bensin Rp 20 Ribu Hanya Bertahan Sehari...

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 10 Okt 2022 21:12 WIB

Kini, Bensin Rp 20 Ribu Hanya Bertahan Sehari...

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Pada tahun 2016 aplikator sempat menjanjikan pendapatan pengemudi ojol bisa mencapai Rp8 juta per bulan.  Tapi, kini pendapatan ojol menurun hingga rata-rata di bawah Rp3,5 juta per bulan, karena jumlah pengemudi yang semakin banyak.

Pada dasarnya semua aplikator akan memberikan iming-iming seperti itu, dengan income yang fantastis tapi tidak dengan prakteknya di lapangan.

Baca Juga: Mengatasnamakan Media Nasional, Warga Lamongan Diperas Wartawan Gadungan

Salah satu ojol di Surabaya, sebut saja Nani, Senin (10/10/2022) mengatakan, pendapatan yang menurun tak hanya dirasakan baru-baru ini. Jumlah pendapatan yang di bawah harapan sudah ia rasakan sejak awal daftar jadi pengemudi online sekitar pada tahun 2018.

“Kita daftarpun kita bisa saja mendapatkan hasil yang jauh dari perkiraan. Katakan dalam seminggu, paling cuma 2 atau 3 hari saja kita mendapat orderan yang bagus tapi dengan catatan berbayar. Tidak sebanding dengan lelah dan resikonya di jalanan,” keluh driver online perempuan ini kepada Surabaya Pagi, Senin (10/10/2022) kemarin.

Kondisi makin parah dirasakan saat pandemi Corona. “Karena yang menggunakan layanan motor akan dihapus dan lebih disarankan ke mobil. Hal ini mengakibatkan turunnya income.

“Kalau ditanya soal income pasca BBM yang naik, efeknya jelas sangat terasa,”ucap ibu dua anak ini.

Ia merinci kondisi yang ia hadapi saat ini sebagai driver ojol. “Dari layanan food cuma naik Rp 400  dan untuk bike naik hanya Rp 800, sedangkan BBM naik hingga Rp 2.500. Yang tadinya (sebelum harga BBM naik) saya bisa 20.000 untuk 2 hari,  sekarang cuma bisa untuk 1 hari, dengan catatan tidak ada long trip (perjalanan jarak jauh). Bila ada long trip sehari bisa beli BBM 20.000 sampai dua kali,” tuturnya lagi.

Baca Juga: Unesa Terima 4.733 Camaba Lewat Jalur SNBP 2024

Namun meski demikian, Nani tetap bersyukur dan menjalani profesi yang sudah ia geluti selama hampir 3 tahun ini. Pasalnya, dirinya tak punya pilihan lain.

“Mau kerja apa lagi, usia juga sudah gak muda lagi. Alhamdulillah ada pekerjaan ini, ya sudah dijalani aja sambil tetap bersyukur,” ungkap mantan tenaga administrasi di perusahaan konveksi ini.

Senada, Bowo juga mengatakan kondisi saat ini berat bagi dia sebagai pengemudi online mobil. Sejak 3 atau 4 tahun lalu, sudah dirinya sudah kesusahan cari penumpang karena persaingan ketat. Apalagi dirinya bondo nekat ambil cicilan mobil. Apalagi di masa sulit seperti sekarang, pandemi Covid disusul dengan kenaikan BBM.

“Bisa bayar cicilan saja, sisahnya buat makan, sudah Alhamdulillah,”tukasnya.

Baca Juga: Kantor DPD PSI Surabaya Didemo Ratusan Simpatisan

Tapi Bowo mencoba bertahan. “Karena saya sudah terlanjur ambil cicilan mobil ya harus dibayar. Kuncinya ya saya berangkat pagi, pulangnya malam atau bahkan sampai larut. Selama ini seperti itu dan saya bisa bertahan meskipun susah payah,”ucap pria beranak 3 ini. ril/rmc

 

 

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU