Klaim 150 Ribu Suara, IKAMA Jatim: Itu Hanya Cari Uang Receh

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 06 Des 2020 20:08 WIB

Klaim 150 Ribu Suara, IKAMA Jatim: Itu Hanya Cari Uang Receh

i

Ketua Ikatan Keluarga Madura (IKAMA) Jawa Timur Buchori Imron.SP/ALQOMARUDDIN.

SURABAYA PAGI, Surabaya -  M. Yasin calon wali kota Surabaya independen yang gagal mengklaim 150 ribu suara masyarakat madura akan dialirkan ke Paslon nomor 1 Eri Cahyadi-Armuji. 

Klaim Kepala Desa di salah satu desa di Sampang tersebut langsung dibantah keras oleh Ketua Ikatan Keluarga Madura (IKAMA) Jawa Timur Buchori Imron. Menurutnya, hingga saat ini tokoh-tokoh besar masyarakat Madura masih solid mendukung dan memenangkan Paslon nomor 2 Machfud Arifin-Mujiaman. 

Baca Juga: Wakil Ketua DPRD Surabaya AH Thony Ajak Warga Budayakan Tidak Buang Sampah di Saluran Air

Bahkan, Ketua DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Surabaya ini juga mempertanyakan ketokohan M. Yasin. Menurut Buchori selama ini dirinya tidak mendengar nama Yasin di kalangan tokoh-tokoh Madura. 

" Yasin itu siapa,? Kalau memang tokoh jangankan orangnya namanya saja saya tidak kenal. Saya sangat mengenal tokoh besar Madura di Surabaya ini." kata Buchori, sabtu, (5/12).

Buchori menerangkan, organisasi masyarakat yang populer yakni, Ikama ada Ikatan Keluarga Madura (Ikamra), dan Ikatan Keluarga Madura (Ikmi)." Nah, Yasin itu ada dimana? Kalau memang saya tidak pernah mendengar namanya," katanya. 

Anggota Komisi C DPRD Kota Surabaya ini juga mempertanyakan kevalidan suara yang diklaim tersebut. " Kalau hanya fotocopy KTP, jangankan 150 ribu. Suruh kerumah saja, dirumah saya ada 500 ribu KTP bahkan sama KK-nya (Kartu Keluarga)," kata Buchori. 

Baca Juga: Halal Bihalal Hari Pertama Masuk Kerja, DPRD Surabaya Optimalkan Kinerja

Politisi Madura ini menilai klaim Yasin 150 suara itu adalah hoax dan hanya orang yang mencari uang receh yang jualan foto copy KTP warga. " Itu hanya mencari uang receh aja. Kalau punya 150 suara kan seharusnya lolos nyalon independen, kan persyaratanya hanya minimal 128 ribu itu lebih banyak. Buktinya gagal tidak lolos," katanya. 

Buchori menegaskan, masyarakat tidak bodoh dan masyarakat Madura sudah cerdas. Masyarakat sudah cerdas sudah tau membedakan mana yang Tokoh dan mana yang Toko (mencari uang receh). 

"Bagaimana mungkin dia bisa mendukung sebanyak 150 ribu orang, persyaratan calon independen di KPU saja nggak memenuhi. Kalau mau mengklaim ya yang rasional. Masyarakat ini sudah cerdas. Apalagi yang mengklaim itu bukan warga Surabaya," katanya.Alq

Baca Juga: Prabowo Presiden, Gerindra Sapu Bersih 39 Pilkada di Jawa Timur

 

 

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU