Klaster Covid-19 Melonjak di Penjara Thailand, 6.853 per Hari

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 18 Mei 2021 10:59 WIB

Klaster Covid-19 Melonjak di Penjara Thailand, 6.853 per Hari

i

Penjara di Thailand yang sesak dan penuh penyebab melonjaknya klaster Covid-19. SP/ THD

SURABAYAPAGI.com, Thailand - Thailand melaporkan rekor penambahan harian kasus Covid-19 sebanyak  9.635 orang pada hari Senin (17/5/2021). Dari jumlah tersebut, 6.853 di antaranya berasal dari penghuni penjara. Mengingat penjara Thailand paling penuh sesak di antara negara-negara anggota ASEAN.

Pemerintah Thailand mengakui ada peningkatan klaster penjara, setelah beberapa tokoh aktivis yang dimasukkan ke dalam penjara diketahui positif terkena Covid-19.

Baca Juga: Jumlah Kunjungan Pasien Lansia ke RSUD Grati Naik Signifikan

Thailand juga mengumumkan 25 kematian baru pada hari Senin, menjadikan kematian akibat virus corona secara keseluruhan menjadi 614. Satgas Covid-19 mengatakan, 10.748 narapidana telah terinfeksi virus corona bulan ini menurut tes pada 24.357 narapidana di delapan penjara.

Pihak berwenang telah melakukan pengujian di tujuh penjara lain dan diperkirakan ada lebih banyak kasus positif, kata Aryut Sinthoppan, direktur jenderal Departemen Pemasyarakatan.

"Penjara penuh sesak, jadi ada batasan untuk kebersihan dan upaya pengendalian penyakit," kata Aryut, Selasa (18/5/2021).

Dia menambahkan bahwa pihak berwenang akan menguji setiap narapidana. Thailand memiliki populasi narapidana sebanyak 310.000 di 143 penjara.

Selain itu, Direktur Asia organisasi hak asasi manusia Human Rights Watch belum lama ini mengatakan bahwa sudah ada peringatan kepada pihak berwenang di Thailand agar mereka lebih proaktif menangani situasi di lapangan.

Baca Juga: RSUD Bangil Miliki Gedung Instalasi Farmasi dan Dropzone Instalasi Gawat Darurat

Namun, pejabat di dirjen lembaga pemasyarakatan, Dr Veerakit Harnparipan, mengatakan "di lapangan tak banyak yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah ini".

"Sudah ada aturan kewajiban memakai masker selama 24 jam, tapi kenyataannya itu tak bisa dilakukan karena [penghuni penjara] harus mandi dan makan ... tak bisa makan kalau [tetap harus] pakai masker kan," kata wakil dirjen lapas Thailand, Veerakit, dalam keterangan pers hari Senin.

Ia juga mengatakan ada hal-hal "yang di luar kewenangan ditjen lapas". Selain itu, dalam upaya menekan penyebaran virus, karantina bagi tahanan baru sekarang diperpanjang menjadi 21 hari dan tes Covid-19 ditingkatkan.

Baca Juga: Cek Kesehatan Gratis, Balai RW 02 Pos Mawar 1 Dukuhsari Jabon Gelar Posyandu Lansia

Peningkatan tajam jumlah kasus terjadi beberapa hari setelah pemerintah Thailand mengumumkan rencana membolehkan restauran di Bangkok melayani pelanggan, hanya dibatasi 25% dari kapasitas maksimum. Pusat-pusat hiburan masih tutup dan mal harus tutup pada pukul 21.00 waktu setempat.

Upaya vaksinasi yang lebih luas diharapkan dimulai pada Juni 2021 dengan vaksin AstraZeneca yang diproduksi secara lokal. Sementara itu, pendaftaran vaksin akan dibuka untuk umum akhir pekan ini dengan tujuan menyuntik 70 persen orang dewasa di negara berpenduduk lebih dari 66 juta orang itu. Dsy11

 

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU