Klaster Pesantren Surabaya, 14 Santri CT Value di Bawah 25

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 11 Jun 2021 12:01 WIB

Klaster Pesantren Surabaya, 14 Santri CT Value di Bawah 25

i

Pasien klaster pondok pesantren yang dirawat di RSLI. SP/SAMMY MANTOLAS

SURABAYAPAGI, Surabaya - Kasus covid-19 di Surabaya kini merambat ke klaster pondok pesantren. Hingga saat ini, ada 14 santri yang terkonfirmasi covid-19 dengan CT Value di bawah 25.

Munculnya klaster pesantren di Surabaya, bermula dari tracing yang dilakukan tim satgas covid-19 di jembatan Suramadu. Dari tracing tersebut, ditemukan 2 orang santri terkonfirmasi positif. Petugaskan pun melakukan pengembangan tracing ke santri-santri lain yang di pesantren. 

Baca Juga: Dispendik Gandeng Dispendukcapil Filter Penduduk Dadakan

"Maka dilakukan pengembangan tracing dan swab PCR kepada semua santri pondok. Hasilnya 14 orang dinyatakan positif covid-19 dan saat ini dirawat di RSLI. Semuanya laki-laki dan CT valuenya di bawah 25" kata Penanggung Jawab Rumah Sakit Lapangan Indrapura, Laksamana Pertama TNI dr. I Dewa Gede Nalendra Djaya Iswara, Jumat (11/06/2021).

Masuknya 14 pasien baru dari klaster pesantren, menambah kuota pasien di RSLI menjadi 226 orang. Selain kluster pesantren, ada pula pasien dari kluster Madura yakni sebanyak 78 orang, Pekerja Migran Indonesia 81 orang dan umum/ mandiri sebanyak 53 orang.

Khusus untuk pasien dengan CT value di bawah 25 yang saat ini dirawat di RSLI adalah sebanyak 65 orang. Menurut dr. Nalendra, ada kemungkinan pasien dengan CT value dibawah 25 terjangkit virus covid-19 varian baru.

Baca Juga: Manfaatkan Aset, Pemkot Surabaya Bangun 8 Lokasi Wisata Rakyat 

"Sampelnya akan kita ambil dan kita kirim ke ITD Unair serta Balitbangkes untuk konfirmasi lebih lanjut terkait dugaan varian baru covid-19. Untuk itu supaya menjadi perhatian khusus bagi semua pihak," katanya

Lama waktu tunggu hasil pengecekan sampel kurang lebih 1 minggu hingga 2 minggu. Selama waktu tunggu berlangsung, pasien dengan CT Value di bawah 25 akan di treatment secara khusus oleh dokter penanggungjawab pasien.

Tak hanya itu, pasien ini juga akan dipisahkan dengan pasien lainnya untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

Baca Juga: Dampingi Siswa Inklusi, Guru di Surabaya Diberi Pembekalan

"Jadi kita berhati-hati sekali dalam penanganan pasien ini. Ruang isolasi mereka tidak kita gabungkan dengan pasien lain. Karena takutnya mereka terkonfirmasi varian baru," ucapnya.

Sebagai informasi, sebelumnya RSLI sempat merawat 2 pasien PMI yang terkonfirmasi varian baru covid-19, yakni B.117 dan B.1351. Kedua pasien ini telah dinyatakan sembuh oleh Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) serta hasil swab PCR negatif secara 2 kali berturut-turut.sem

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU