Klk Edi Siswanto, Susul Sang Ibu yang Belum Genap 100 Harinya

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 27 Apr 2021 13:44 WIB

Klk Edi Siswanto, Susul Sang Ibu yang Belum Genap 100 Harinya

i

Insert Klk Edi Siswanto. SP/ MUHAJIRIN KASRUN

SURABAYAPAGI.com, Lamongan - Duka cukup mendalam dirasakan oleh keluarga besar Kelasi Kepala (NAV) Edi Siswanto, awak kapal KRI Nanggala 402 asal Dusun Sumelo, Desa Sumberaji, Kecamatan Sukodadi, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.

Sang patriot yang gugur saat menjalankan misi latihan menjaga kedaulatan laut dan NKRI itu kini menyusul ibunya Sari yang meninggal, belum genap 100 harinya menghadap sang Kholiq selama-lamannya.

Sukirman kakak kandung Edi saat ditemui di rumahnya, tak bisa menahan sedih yang ia rasakan bersama setelah mengetahui sang adik termasuk satu dari 53 awak kapal selam Naggala 402 yang tenggelam di perairan Utara Pulau Bali.

Pria yang juga sebagai TNI angkatan darat (AD) pangkat Sersan Mayor (Serma) berdinas di  Magelang Jawa Tengah ini menceritakan, kalau dirinya dan keluarga sebelumnya tidak ada firasat apapun, setelah adiknya dinyatakan gugur bersama patriot lainya. 

"Saya bersama keluarga tidak ada firasat apapun, makanya kami kaget dan seakan tidak percaya kalau adik meninggalkan kita secepat ini," aku Sukirman kepada surabaya pagi.com usai menerima kunjungan Bupati Yes bersama Dandim dan Kapolres, Selasa (27/4/2021).

Keluarga Klk Edi Siswanto saat menerima kunjungan Bupati Kapolres dan Dandim. SP/ MUHAJIRIN KASRUN

Gugurnya sang adik ini kata Sukirman, tentu menambah duka, lantaran pihak keluarga sebelumnya telah ditinggal sang ibu Sari, yang masih belum genap 100 harinya, sedangkan bapaknya Nipan meninggalnya sudah lama ketika Edi masih berusia 5 tahun.

"Ibu saya meninggal belum genap 100 harinya, sekarang adik saya," kata Sukirman dengan berbicara terbata-bata.

Ia lalu mengenang adiknya, kalau Edi Siswanto adalah kelahiran 1991 ini masuk TNI setelah lulus SMA. Adiknya  menyusul keberhasilan dirinya yang menjadi anggota TNI AD dengan diterima sebagai anggota TNI AL. 

Edi masuk Akademi Militer (Akmil) tahun 2009. Lulus pendidikan pada 2013 dan di tempatkan di Ambon. Lalu mengambil keputusan untuk mengikuti seleksi kapal selam dan dinyatakan lulus. Ia merupakan Juru Lisna 2 KRI Nanggala 402.

Sejak kecil, Edi Siswanto ini memang sudah memiliki cita-cita sebagai perwira TNI. Edi menikah dengan perempuan asal Desa Menongo, Kecamatan Sukodadi, Kabupaten Lamongan, Mia Sri Ekawati. Usia pernikahannya 5 tahun, belum dikaruniai anak.

Di mata keluarga, Edi Siswanto adalah orang yang baik, menjaga sopan santun, dan berbakti kepada orang tua. Adiknya adalah sosok yang tidak pernah membantah dan selalu berbagi bersama dirinya. Selain baik, imbuh Sukirman, adiknya juga sosok yang murah senyum. "Dia adik saya satu-satunya, waktu kecil ya sering mainnya dengan saya," katanya.

Bakti Edi, Sukirman bercerita, kepada sang ibu begitu dalam. Wujud baktinya sebagai anak kepada orang tuanya sungguh membanggakan. Bahkan, Edi menyuruh istrinya, Mia, agar berhenti kerja di perpajakan demi bisa menemani ibunya yang tinggal seorang diri di rumah.

"Keberadaan kapal selam hanya ada di Surabaya. Dan ketika lulus seleksi, Edi bisa dekat dengan ibu. Karena kan kapal selam adanya di Surabaya, jadi adik saya pilih biar bisa dekat ibu," kata Sukirman agak terbata-bata. jir

 

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU