Home / Politik : Penilaian Mantan Wakil Ketua DPR-RI

Koalisi Golkar, PAN dan PPP, Gertakan kepada Bohir Pilpres

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 07 Jun 2022 20:06 WIB

Koalisi Golkar, PAN dan PPP, Gertakan kepada Bohir Pilpres

i

mantan Wakil Ketua DPR-RI, Fahri Hamzah

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta- Pembentukan koalisi oleh tiga partai politik Golkar, PAN dan PPP, terus menjadi sorotan, kritik dan cemooh. Kali ini ada sindiran pedas dari mantan Wakil Ketua DPR-RI, Fahri Hamzah.

Politisi jebolan PKS yang kini mendirikan Partai Gelora mengkritik acara kumpul-kumpul elite Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Fahri menilai gerakan elite di KIB, tak lebih gertakan kepada kandidat tajir dan bohir besar pilpres. Tujuannya agar harga tiket mereka lebih mahal.

Baca Juga: Mengapa Gibran dan Bapaknya Diusik Terus

“Mereka tidak mau nunggu di ujung. (Nanti) sudah kandidat mereka tidak dicalonkan, akhirnya tiket dibayar murah seperti yang terjadi pada pilpres yang lalu. Mereka gigit jari!. Dengan cara mengatur skor pertarungan seperti kelakuan para mafia sepak bola!” tegas. Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah, lewat akun Twitter pribadi yang dilihat redaksi pada Selasa (7/6/2022).

 

Segelintir Elite

Menurutnya, kehadiran presidential threshold (PT) hanya akan membuat bangsa Indonesia mengalami nasib yang malang. Sebab, para pemain akan bertanding di pilpres sudah diputuskan di belakang layar oleh segelintir elite.

Politisi Partai Gerloa Indonesia ini melontarkan sindiran pedasnya kepada pelaku elit bisnis yang tengah gencar-gencarnya mendekati partai politik (parpol) untuk membeli tiket kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Hal ini diyakininya, menjadi penyakit berbangsa yang bisa memunculkan kebingungan elit partai untuk menjadi calon presiden (capres).

Dikutip dari akun Twitter pribadinya @Fahrihamzah, Wakil Ketua Umum DPN Partai Gelora Indonesia ini juga melontarkan perkataan ada transaksi haram di 'ruang gelap', antara elit bisnis dengan elit parpol.

“Bagian dari penyakit kita berbangsa adalah para elit tidak memahami gambar besar dari persoalan, sehingga muncul kebingungan. Elite parpol bingung bagaimana menjadi capres. Adapun elit bisnis ingin berkuasa dengan membeli tiket parpol. Terjadilah transaksi haram di ruang gelap” tulisnya.

 

Baca Juga: Kesimpulan Paslon 01 dan 03: Sumber Masalahnya, Gibran dan Cawe-cawenya Jokowi

Sinyal Airlangga Mundur

Menurut mantan Wakil Ketua DPR RI, di negara yang demokrasinya mapan dan elitnya mengerti gambar besar persoalan, elit politik fokus menyiapkan perangkat pengetahuan dan berangkat kerja untuk memimpin bangsanya ke arah yang lebih baik. Sementara politik, sebagai pusat pengembangan ilmu dan kepemimpinan sangat menonjol.

“Elite bisnisnya sibuk memikirkan bagaimana agar perangkat riset dan pengetahuan yang ada menjadi peluang bisnis, untuk menciptakan inovasi baru yang mengekspansi pasar dalam negeri ke seluruh dunia sehingga mereka dapat berkontribusi melalui pajak kepada negara!,” demikian Fahri Hamzah.

Ketua Umum Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Haris Pertama menilai bergabungnya Partai Golkar ke Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) sebagai sinyal Airlangga Hartarto mundur dari bursa calon presiden.

"Airlangga Hartarto terlihat sudah menyerah," kata Haris di akun Twitter pribadinya, Selasa (7/6/2022).

Menurut Haris, bergabungnya Gokar ke KIB juga disiapkan untuk mendukung Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan Menteri BUMN, Erick Thohir sebagai pasangan capres dan cawapres.

Baca Juga: Kesimpulan Sengketa Pilpres 2024, Diserahkan Selasa ini

"Partai Golkar yang masuk dalam KIB sangat terlihat sekali mendukung Ganjar dan Erick sebagai capres dan cawapres 2024," ucapnya.

Diketahui, Golkar bergabung ke KIB bersama dua partai lainnya yakni Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Ketiga partai itu berkoalisi dalam KIB dengan tujuan untuk menghilangkan polarisasi seperti yang terjadi pada Pilpres 2014 dan 2019.

Di samping itu, KIB sampai saat ini belum secara resmi menyatakan dukungan terkait calon presiden dan wakil presiden untuk Pilpres 2024 mendatang.

Tetapi, beberapa hari lalu KIB mengundang Ketua Umum Relawan Pro Jokowi (Projo), Budi Arie Setiadi dalam acara silaturahmi nasional KIB. Sebagaian kalangan menilai kehadiran Ketum Projo itu sebagai sinyal KIB bakal mendukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden. n erk/cr3/ol/jk

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU