Komunitas Konservasi Elang Jawa Gelar Playtest Game Board Eagle Dance

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 05 Des 2021 13:02 WIB

Komunitas Konservasi Elang Jawa Gelar Playtest Game Board Eagle Dance

i

Sejumlah orang sedang mencoba melakukan playtest perdana Game Board Eagle Dance dengan tema The Majestic Flight of Javan Hawk Eagle di Kan Kopi, OWA Cangar, Taman Hutan Raya Raden Soerjo, Batu-Mojokerto. SP/Dwy AS

SURABAYAPAGI.COM, Mojokerto - Komunitas konservasi elang jawa melakukan diskusi riset dan playtest perdana Game Board Eagle Dance dengan tema The Majestic Flight of Javan Hawk Eagle di Kan Kopi, OWA Cangar, Taman Hutan Raya Raden Soerjo, Batu-Mojokerto.

Acara ini sebagai upaya inovasi cara dalam menyampaikan konservasi atau pelestarian, perlindungan terhadap Elang Jawa secara menarik dan edukasi ditengah masyarakat, Sabtu, 4 Desember 2021.

Baca Juga: Tinjau Banjir Kota Mojokerto, Pj Gubernur Jatim Bantu Logistik dan Pompa Air

Ketua Yayasan Konservasi Elang Indonesia, Gunawan menjelaskan, jika mereka masih kesulitan dalam melakukan dan melaksanakan konservasi secara luas ke masyarakat umum dikarenakan keterbatasan sarana atau media. Hingga akhirnya, bekerjasama dengan Pandonga Creatives dan Universitas Dian Nuswantoro Semarang untuk melakukan sosialisasi dan playtest perdana Game Board Eagle Dance tersebut.

"Ceritanya selama inikan, salah satu kendala kita menyampaikan tentang konservasi ke masyarakat karena terbatasan media. Yakni, media yang kita pakai harus bisa diterima masyarakat. Sebab selama ini hanya berupa alat publikasi seperti banner yang kurang maksimal mengedukasi," ucapnya.

Gunawan menyebut, game boarding Eagle Dance ini menjadi satu-satunya permainan mengusung satwa liar di Indonesia yang dibuat oleh anak negeri.

Sosialisasi konservasi menggunakan papan permainan ini, dirasa bisa membuat pemainnya memahami langsung cara burung yang dijadikan lambang kenegaraan Indonesia "Burung Garuda" berprilaku, dan bertahan hidup.

"Jadi ini semua media yang diharapkan bisa dipakai ketika kita sampaikan ke masyarakat. Jadi kita bisa bermain, kita bisa rasakan ketika soaring si Burung Elang bisa menyerap panas. Dia membutuhkan panas untuk soaring. Lalu ketika hujan, thermal berkurang, pergerakan juga akan kurang dan terbatas. Jadi selain dikenalkan Elang Jawa tapi juga prilaku cara bertahan hidup," ujarnya.

Baca Juga: Banjir Rendam Empat Kelurahan, 4503 Warga Kota Mojokerto Terdampak

Pihaknya berharap dengan adanya alat sosialisasi yang dibuat oleh anak negeri ini, mampu membantu UPT seperti Taman Nasional, BKSDA, dan dinas-dinas pelestarian terkait dalam melakukan sosialisasi konservasi dengan cara berbeda dan lebih mengena.

"Jadi bisa dipakai di UPT, seperti Taman Nasional, BKSDA, atau di dinas ada petugas yg fungsinya jadi penyuluh. Bisa jadi media untuk penyuluhan," ucapnya.

Sementara, Bagus Harisa, 29 tahun salah satu pembuat game board mengatakan butuh waktu sepuluh bulan hingga akhirnya dilakukan playtest ini. Berawal dari kesenangannya melihat tontonan edukasi satwa, pria asal Semarang ini mulai melakukan riset. Diawali dengan riset fisiologi, dan karakter elang selama dua bulan. Lalu dilanjutkan dengan pemetaan desain permainan selama sepuluh bulan. Sampai akhirnya dilakukan playtes ini.

Namun, dirinya masih merasa ada yang perlu dilakukan untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan board game tersebut setelah dilakukan uji coba.

Baca Juga: Banjir di Kelurahan Meri Terparah Sejak 5 Tahun Terakhir, Bantuan Mulai Datang, Banjir Mulai Surut

"Cukup lama riset tema, itu satu sampai dua bulan. Baca-baca buku elang fisiolognya. Baru dipetakan ke game desainnya. Sampai hari itu sampai ke sini masih ada kekurangan sekitar 10 bulanan. Dan ini akan kami lakukan revisi kembali," ujar pria yang sangat mencintai hewan yang jadi lambang Negara Indonesia ini.

Sekadar informasi, permainan Game Board Eagle Dance dengan tema The Majestic Flight of Javan Hawk Eagle ini dimainkan oleh empat orang.

Di dalam box permainan ada enam token, yakni 4 token karakter, 48 token thermal, 64 token food (makanan), 12 token threat (ancaman), 4 token point, 4 token survival. Lalu ada satu game board (papan permainan), 12 petak area tiles, dan paling penting empat jenis kelamin eagle cards yang jadi kunci dalam permainan dimana memiliki peran penting dalam menentukan pola terba. Dwi

Editor : Moch Ilham

Tag :

BERITA TERBARU