Kondisi Memprihatinkan, Wakil DPRD Kota Surabaya AH Thony Sidak Makam Tokoh Besar NU

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 04 Nov 2021 20:07 WIB

Kondisi Memprihatinkan, Wakil DPRD Kota Surabaya AH Thony Sidak Makam Tokoh Besar NU

i

Ketua DPRD Surabaya AH Thony bersama Ketua MWC NU Kecamatan Wonocolo Muhaimin dan Wakil Katib PWNU Surabaya Ahmad Nasrudin saat menyambangi makam salah satu pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Mas Alwi Abdul Aziz Kamis, (4/11).

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Siapa yang tak kenal dengan sosok KH Mas Alwi Abdul Aziz khususnya warga Nahdiyin, seorang tokoh besar aset bangsa ini. Namum makam salah satu pendiri Nahdlatul Ulama (NU) sangat memprihatinkan tidak sebanding dengan jasa-jasa yang beliau berikan untuk bangsa ini. 

Baca Juga: Wakil Ketua DPRD Surabaya Laila Mufidah Desak Pembangunan Saluran dan Gorong-gorong jadi Prioritas

Pada kesempatan ini, Kamis, (4/11) Wakil Ketua DPRD Surabaya AH Thony bersama Ketua MWC NU Kecamatan Wonocolo Muhaimin dan Wakil Katib PWNU Surabaya Ahmad Nasrudin menyambangi makam salah satu pendiri Nahdlatul Ulama (NU) untuk berziarah sekaligus menilik kondisi makam. Melewati gang-gang kecil yang padat penduduk di samping Tempat Pemakaman Umum (TPU) Rangkah, Jalan Kenjeran untuk sampai ke makam Muaziz NU ini. 

Thony mengatakan setelah melihat kondisi makam kondisinya sangat keprihatinan. Menurutnya, makam ulama besar harusnya dibangun dengan bagus sebagai tanda penghormatan. 

"Bagi saya, beliau sosok penting. Yakni, pendiri NU dan pencetus nama NU. Makam yang dibangun terlalu sederhana ini tak sebanding dengan jasa dan manfaat yang sudah diberikan beliau," ungkap AH Thoni, Kamis (4/11).

Berbeda dari makam tokoh besar yang dibangun megah, makam pendiri NU itu berada di tengah pemukiman padat penduduk. Thony bahkan memarkir mobilnya jauh dari lokasi karena jalan menuju makam hanya bisa dilalui dengan berjalan kaki.

Di sekeliling makam terdapat rumah-rumah petak, jaraknya tak sampai satu meter dari makam. Jemuran yang menggantung di dinding rumah menjadi pemandangan para peziarah yang kesana. Pintu masuk makam bersebelahan dengan dapur warga. Jika tak ada pagar setinggi dua meter yang mengelilingi makam, mungkin perabotan rumah sudah bergeletakan di area makam. Tak ada kesan mewah, pusara KH Mas Alwi nampak dibangun seadanya.

Baca Juga: Suara Meningkat di Surabaya, Golkar Berhak Dapat Kursi Pimpinan Dewan

Ia juga prihatin karena makam berada di antara bangunan penduduk yang kebersihannya kurang terjaga. "Dulu, Pemkot memang sempat membangun pada 2018. Makam ditambah dengan pagar-pagar ini. Dewan sangat mengapresiasi. Namun, melihat perkembangan makam yang makin terjepit permukiman, memang harus ada tindak lanjut," ujarnya.

Tidak adanya niat memperbesar makam tokoh besar tersebut juga menimbulkan dampak lain. Yakni, nama KH Mas Alwi yang tenggelam di antara para generasi muda. Padahal, menurut Thony, figur KH Mas Alwi bisa menjadi contoh bagi generasi muda bagaimana membangun semangat kebangsaan lewat agama.

Baca Juga: Nyekar, Ziarah Kubur

“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya.,” kata Thony.

Hal tersebut diamini oleh Ahmad. Dulu, awal makam dibangun, tak ada rumah-rumah penduduk. Sekeliling makam KH Mas Alwi adalah kompleks pemakaman. Saat menuju makam KH Mas Alwi, Ahmad berjalan di antara makam-makam. Kini, ia harus bakal berjalan diantara rumah-rumah penduduk.

Ahmad berpendapat, bakal lebih baik jika makam KH Mas Alwi dipindah ke Makam Nderesmo, Kelurahan Sidosermo. "Demi menghargai jasa beliau yang turut membangun NU di Indonesia. Selain itu, jika makam dibangun, maka bisa diziarahi oleh generasi muda. Ini bisa jadi contoh bagaimana para tokoh besar agama turut serta dalam perjuangan bangsa,"katanya. Alq

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU