Kontruksi Bangunan Seluncuran Diduga tak Layak

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 09 Mei 2022 19:38 WIB

Kontruksi Bangunan Seluncuran Diduga tak Layak

i

Tim Laboratorium Forensik Polri Cabang Surabaya melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di Kenjeran Water Park Surabaya, Senin (9/5/2022).

Pengelola Waterpark Kenjeran tak Mau Disalahkan. Mereka Tuding Wisatawan. YLKI tuding ada Kelalaian dari Pengelola

 

Baca Juga: Atasi Banjir dari Saluran Air di Seluruh Kampung

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Tim Laboratorium Forensik Polri Cabang Surabaya melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) ambrolnya seluncuran di kolam renang Kenjeran Water Park Surabaya yang mengakibatkan belasan orang terluka.

"Pada olah TKP di Kenpark Surabaya ini kami menerjunkan dua tim," kata Kepala Bidang Laboratorium Forensik Polri Cabang Surabaya Kombes Polisi Sodik Pratomo di sela olah TKP, Senin (9/5/2022),  

Sodik mengatakan tim pertama adalah tim teknis yang dipimpin oleh AKBP Joko. Tim ini bertanggung jawab tentang kelayakan bangunan dan kelayakan konstruksi maupun hal teknis lain.

"Tim kedua adalah tim bahan dan metalurgi yang dipimpin AKBP Lukman. Tim tersebut bertanggung jawab untuk pemeriksaan kelayakan bahan, apakah bahan sudah fatik atau sudah diformasi atau sudah karatan, nanti kita lihat di lapangan," katanya.

Lebih lanjut dijelaskan, pada prinsipnya tim labfor akan melihat faktor yang menjadi penyebab patahnya wahana seluncuran di Kenpark Surabaya tersebut.

"Mudah-mudahan dalam satu minggu ke depan bisa keluar hasilnya karena pemeriksaan laboratoriumnya agak banyak, seperti apakah besinya atau bahan mengalami gagal bahan atau sudah mengalami fatik, kan harus kita cek di laboratorium," katanya.

 

Lalai

Terpisah, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mendesak pihak kepolisian untuk mengusut tuntas penyebab ambrolnya seluncuran Kenjeran Park ini.

Ketua Harian YLKI, Tulus Abadi menduga, peristiwa nahas itu terjadi akibat kelalaian dari pihak pengelola yang tidak mengecek ulang kelaikan wahana seluncuran di area wisata tersebut.

"Kepolisian musti mengusut tuntas ambrolnya seluncuran Water Park di kenjeran Surabaya. Karena hal tersebut merupakan keteledoran pihak pengelola, yang tidak mengecek ulang keandalan dan kelaikan teknis area bermain tersebut," kata Tulus kepada wartawan, Senin (9/5)

Tulus menyampaikan, seharusnya pengelola tempat wisata setempat aktif melakukan pengecekan kelaikan wahana untuk menjamin keselamatan pengunjung. "Apalagi di saat peak season seperti mudik Lebaran," tekannya.

YLKI pun mengimbau seluruh pengelola tempat wisata dan pemerintah daerah untuk mengecek ulang kelaikan wahana bermain pengunjung. Sehingga, peristiwa nahas tersebut tidak terulang kembali.

"Seharusnya para pengelola tempat bermain harus di cek ulang keandalannya, demi aspek keamanan dan keselamatan penggunanya. Hal ini boleh jadi merupakan keteledoran dari pihak regulator/pemda yang abai terhadap pengawasan yang seharusnya dilakukan," pungkasnya.

 

Pengelola Salahkan Wisatawan

Dalam hearing yang dilakukan Komisi D DPRD Kota Surabaya Senin,  pengelola kolam renang Waterpark Kenjeran kukuh menyalahkan pengunjung atau wisatawan yang berhenti di area seluncuran.

Staf Manajemen Operasional PT Banung Citra Wisata selaku pengelola Kenjeran Park, Subandi mengatakan, sebelum insiden terjadi, para pengunjung sempat berhenti tepat di lokasi seluncuran yang ambrol.

"Kami sudah memberikan peringatan pada pengunjung yang berhenti di tengah-tengah seluncuran, namun tetap beberapa pengunjung berhenti sehingga pengunjung tertumpuk di bagian yang ambrol," ujar Subandi.

Subandi juga mengatakan jika salah satu perusahaan dari Kanada menyatakan seluncuran itu bisa ambrol apabila ada beban berlebih.

Baca Juga: Wakil Ketua DPRD Surabaya AH Thony Ajak Warga Budayakan Tidak Buang Sampah di Saluran Air

 

Pemulihan

Sementara itu, Ketua Komisi D DPRD Surabaya Khusnul Khotimah mengunjungi korban di RSUD dr M Soewandhie, Sabtu (7/5) kemaren.

“Yang sabar ya, Nak. Insya Allah segera sehat lagi. Pasti tim dokter bekerja cepat dan tepat. Semangat ya,” ujar politisi PDI Perjuangan itu kepada salah seorang anak yang menjadi korban.

Berdasarkan data Pemkot Surabaya, total ada 16 orang yang menjadi korban rusaknya wahana seluncur Kenpark. Sebanyak 8 orang dirawat di RSU Dr Soetomo, dan 8 orang dirawat di RSUD dr M Soewandhie.

"Dari 8 orang yang dirawat di RSUD Soewandhie, tiga orang mengalami patah tulang sehingga harus mendapatkan perawatan intensif, satu orang mengalami pusing kepala, dua orang mendapatkan perawatan ringan namun harus tetap rawat inap, dan dua orang lagi sekarang diperbolehkan pulang," ujar Khusnul yang sampai malam tetap membersamai keluarga korban.

Khusnul memastikan akan terus mengawal fase pemulihan para korban, termasuk dari sisi psikisnya.

“Saya juga meminta Pemkot Surabaya untuk memberikan trauma healing kepada korban. Pendampingan ini sangat penting agar tidak menimbulkan trauma dimasa mendatang kepada para korban," kata wakil rakyat tiga periode tersebut.

Khusnul juga meminta kepada pengelola Kenpark untuk memberikan santunan kepada seluruh korban. “Kami juga akan memanggil pengelola destinasi wisata tersebut. Kita ingin memastikan manajemen keselamatan menjadi perhatian pengelola destinasi di seluruh Surabaya,” ujarnya.

Belajar dari kejadian ini, lanjut Khusnul, Pemkot Surabaya bersama para pengelola destinasi wisata di seluruh Kota Pahlawan harus terus melakukan pemantauan secara rutin.

"Setelah dua tahun lebih masyarakat dihadapkan dengan pandemi Covid-19, sekarang setelah ada kelonggaran masyarakat banyak yang ingin berwisata. Untuk itu, seluruh pengelola wisata juga harus meningkatkan keamanannya. Kita tidak ingin kejadian seperti ini terulang kembali," tandasnya.

Baca Juga: Halal Bihalal Hari Pertama Masuk Kerja, DPRD Surabaya Optimalkan Kinerja

Sebelumnya, sambungan seluncuran air di kolam renang Kenpark Surabaya tiba-tiba ambrol pada hari Sabtu (7/5).

Pada saat seluncuran ambrol, banyak pengunjung yang bermain di wahana tersebut sehingga sebagai dari mereka berjatuhan dari seluncuran dengan ketinggian sekitar 10 meter.

Dugaan sementara penyebab ambrolnya sambungan seluncuran di kolam renang Kenpark Surabaya karena kondisinya sudah lapuk.

Belasan orang menjadi korban peristiwa tersebut. Korban-korban telah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soewandhie dan RSUD dr. Soetomo untuk mendapat penanganan medis.

 

Omzet Miliaran

Melansir https://www.jumeirah.com/en/hotels-resorts/dubai/wild-wadi/waves-of-fun,  seluncuran (water slide) yang biasa ada di Water Park, tak memiliki standart khusus. Namun, secara faktor ekonomis dan estetika, namun menara slide dengan ketinggian 10-12 m, pelancong yang bermain di sana harus memakai ban dan seumuran remaja.

Sedangkan, apabila ditinjau dari spesifikasi bahan (Fiberglass) yang dipakai untuk water slide adalah Resin tipe Isopthalic tahan terhadap cuaca, gelcoat Fiberglass harus menggunakan bahan anti UV, pewarna Fiber/Pigmen menggunakan bahan anti UV, proses Pewarnaan/Finishing menggunakan metode Spray Up, pada lapisan pertama Water Slide harus dilengkapi bahan serat fiber, ketebalan Fiberglass 6-8 mm dan ketahanan Fiberglas mencapai lebih dari 15 tahun.

Berdasarkan penelusuran Surabayapagi, untuk bermain di berbagai wahana Waterpark, tiket Waterpark Kenjeran bisa didapat mulai dari Rp30 ribu di hari biasa dan Rp 35 ribu di akhir pekan dan Libur nasional.

Untuk anak-anak dengan tinggi 90 cm keatas berlaku harga tiket normal. Tiket masuk gratis untuk anak dibawah 90cm. Dengan estimasi 1000 pengunjung per hari, Waterpark Kenjeran bisa meraup omzet Rp 30 juta-35 Juta dalam sehari. Ini berarti, dalam sebulan Waterpark Kenjeran bisa meraup omzet hingga Rp 750 juta atau Rp 9 miliar setahun. Ana,alq,min

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU