KPM Desa Dharma Tanjung Kecewa Beras 30 Kg, Gula 3 Kg, Bawang Putih 2,5 Kg, Telur 33 Butir, Dihargai Rp.600 Ribu

author surabayapagi.com

- Pewarta

Sabtu, 05 Mar 2022 09:58 WIB

KPM Desa Dharma Tanjung Kecewa Beras 30 Kg, Gula 3 Kg, Bawang Putih 2,5 Kg, Telur 33 Butir, Dihargai Rp.600 Ribu

i

Salah satu kelompok penerima manfaat didusun Dengka ,Desa Dharma Tanjung yang sembako dengan harga Rp.600 ribu.

SURABAYAPAGI.Com,Sampang- Penerima bantuan atau yang disebut Keluarga Penerima Manfaat (KPM) kecewa karena bantuan sebesar Rp 600 ribu yang mereka dapatkan, harus dibelanjakan sesuai arahan Pj Kepala Desa Dharma Tanjung.

Bantuan yang didapat KPM berupa sembako yang nilainya jauh dari harapan para KPM, yakni uang sebesar Rp 600 ribu. Sementara, jumlah penerima bantuan di desa itu berjumlah 766 KPM.

Baca Juga: Gereja Mawar Sharon Bagikan Ribuan Paket Sembako, Wali Kota Eri: Surabaya Kota Toleransi

Dengan uang Rp 600 ribu, para KPM mendapatkan beras 30 kg, telur 33 butir, bawang putih 2.5 kg dan gula pasir 3 kg.

" Bagaimana mas uang 600 ribu hanya dapat itu saja. Berarti harga sembako termahal," kata salah satu KPM warga dusun Dengka, Desa Dharma Tanjung. Saat dikonfirmasi, H. Tohir, Pj Kepala Desa Dharma Tanjung mengatakan, pembagian BPNT itu langsung dibagikan kepada masyarakat.

"Bantuan itu langsung saya bagikan,' kata H Tohir kepada media ini, Jumat (4/3/2022). Disinggung terkait uang yang diterima KPM langsung diarahkan ke sembako, dia mengatakan desa yang mengatur. "Itu desa yang mengatur mas," ujarnya.

Sementara, salah satu perangkat desa Dharma Tanjung saat dikonfirmasi menepis apa yang dikatakan Pj Kepala desa Dharma Tanjung.

Baca Juga: Operasi Nusantara Cooling System, Polres Lamongan Distribusikan 1000 Paket Sembako

"Pembagian bantuan itu banyak dikeluhkan masyarakat," kata dia yang namanya tak mau dipublikasikan.

Menurutnya, banyak masyarakat mengeluh lantaran apa dia dapat tidak sesuai dengan harapan.

"Masak dengan uang Rp 600 ribu, dapatnya hanya itu saja," kata dia. Bukan hanya itu yang terjadi, kualitas berasnya pun tak layak di konsumsi.

Baca Juga: Diduga, Ada Pemotongan Bansos di Jombang

"Kualitas berasnya jelek, tak layak di konsumsi," katanya.

Dengan kejadian itu, masyarakat menuding perangkat desa yang bermain. Padahal pihaknya sudah menyarankan ke Pj Kepala desa agar bantuan itu langsung langsung diberikan kepada masyarakat secara tunai tanpa mengarahkan ke sembako.

Sembakonya saja datangnya ke desa telat, padahal perangkat desa menunggu sampai larut malam, itupun belum datang juga. Sembako itu akhirnya datang ke esokan harinya sekitar pukul 11.00 wib. "Ada apa dengan Pj kepala desa ini," ungkapnya.gan

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU