Kreatif, Ubah Limbah Kayu Jadi Ukiran Karya Seni

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 03 Jun 2021 11:12 WIB

Kreatif, Ubah Limbah Kayu Jadi Ukiran Karya Seni

i

Umar Hasam dengan ukiran karya seni ciptaanya. SP/ BLT

SURABAYAPAGI.com, Blitar - Umar Hasam, salah satu pemuda Blitar yang gemar menggambar ini menyulap limbah kayu menjadi kerajinan ukiran karya seni berbentuk tokoh pewayangan hingga relief. Hasam mulai membuat karya seni dari limbah kayu menjadi karya seni ukiran sejak awal 2015.

Sejak anak-anak, Hasam memang menggemari hobi menggambar. Tekad bulatnya untuk mewujudkan karya gambar menjadi karya seni akhirnya membuahkan hasil. Dari limbah kayu yang dimanfaatkannya sebagai media mampu menjadi karya seni dengan teknik ukir yang unik.

Baca Juga: Berkat Dukungan TN-Polri, Pelayanan di Daop 7 Aman dan Terkendali

Dimulai dari bahan baku utama dalam membuat karya ukiran, yakni berburu limbah kayu di Perhutani Kesamben. Setelah menemukan kayu incaran yang sesuai dengan kebutuhan, barulah dia membuat karya.

Hasam, panggilannya, tak memiliki pengetahuan dasar tentang teknik membuat ukiran kayu. Dan tak pernah belajar secara mendalam atau khusus. Namun, dirinya mencoba untuk mengeksplor atau menjajal teknik mengukir dengan caranya sendiri lewat tutorial di youtube.

Tatah (alat pahat) dan Ganden (palu) adalah senjatanya setiap hari. Keduanya menjadi perlengkapan wajib yang digunakan untuk membuat karya ukiran buatannya. Karena tak sembarangan membuat karya, kurun waktu seminggu pun hanya membuat satu karya.

Baca Juga: Bapak dan Anak Tewas Diduga Hirup Gas Beracun Mesin Diesel

"Tergantung ukuran sama motif atau bentuk gambarnya. Kalau susah ya agak lama, sekitar seminggu. Karena memang tujuannya untuk karya seni," ujarnya.

Berkat keuletan dan kreativitasnya akhirnya membuahkan hasil. Beragam karya ukiran berbentuk tokoh pewayangan berhasil dibuatnya. Tak hanya itu, ukiran berbentuk relief hingga corak lainnya juga mampu dibuat sebagai karya ukiran. Ukurannya bervariasi, mulai dari ukuran 50 cm persegi hingga 100 cm persegi.

Baca Juga: Motor Adu Banteng, Lansia di Blitar Tewas

Kini, hasil karya ukirannya tak hanya diminati daerah lokal atau lingkup Blitar saja. Namun, kolektor luar kota pun mulai melirik hasil karyanya. Bahkan, sempat beberapa kali ada temannya yang membawa hasil karya ukiran wayang tersebut ke luar negeri. Yakni ke Taiwan dan Hongkong.

"Jarang kalau kirim banyak karena karya seni juga susah kalau produksi banyak. Dan karena memang tujuannya ukiran kan untuk seni, jadi yang dilihat detailnya dan sebagainya," tandasnya. Dsy10

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU