Home / Peristiwa : Pemerintah Ukraina Sanggah Jokowi

Kremlin, Tegaskan Jokowi tak Ajukan Pesan Tertulis Zelensky, Ini Sensasi

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 03 Jul 2022 19:38 WIB

Kremlin, Tegaskan Jokowi tak Ajukan Pesan Tertulis Zelensky, Ini Sensasi

i

Presiden Jokowi ketika bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta – Mengagetkan. Sampai Presiden Joko Widodo pulang ke Indonesia,  pembicaraan dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky dan Presiden Rusia, Vladimir Putin, terus jadi trending topic. Apa karena misi pertemuan Jokowi ke dua pemimpin negara yang sedang berkonflik ini, soal pangan dan gandum? Sekaligus harapan damai agar perang Rusia-Ukraina bisa selesai. Perdamaian kata kunci Jokowi, telah diungkapkan dalam pertemuan dengan Zelensky dan Putin. Namun, pihak pemerintah Ukraina membantah bila Jokowi membawa pesan dari Zelensky untuk Vladimir Putin terkait perdamaian. Bahkan, usai Jokowi bertemu dengan Putin, aksi peperangan masih terjadi di wilayah Ukraina.

Rusia mengklaim berhasil mengepung Kota Lysynchansk, kota terakhir di Luhansk Donbas yang masih berada dalam kuasa Ukraina. Namun, Ukraina membantah klaim Moskow dan kelompok separatis pro-Rusia tersebut.

Baca Juga: Jokowi vs Mega, Prabowo vs Mega = Kekuasaan

Lysynchank berlokasi di sebrang danau yang memisahkan Severodonetsk, wilayah di Luhansk Donvas hasil Rusia rebut dari Ukraina pekan lalu. "Pertempuran berkecamuk di sekitar Lysychansk.. Kota itu belum dikepung dan berada di bawah kendali tentara Ukraina," ujar Ruslan Muzytchuk, jubir Garda Nasional Ukraina, dalam siaran televisi setempat seperti dikutip dari AFP, Minggu (3/7/2022).

Sementara itu, rudal terus menghujani Ukraina dan menewaskan puluhan orang. Pada Sabtu (2/7) malam, Presiden Volodymyr Zelensky mengungkapkan terdapat enam serangan Rusia terhadap wilayahnya. "Pertempuran sengit berlanjut di seluruh garis depan, di Donbas. Jadi peperangan belum berakhir," kata Zelensky lalu menambahkan bahwa "aktivitas musuh di wilayah Kharkiv semakin intensif."

 

Impor Biji-bijian

Statement Zelensky ini tersirat bahwa Ukraina tidak memberikan pesan lewat Jokowi untuk Presiden Rusia, Vladimir Putin. Pesan untuk bisa mengakhiri peperangan. Hal ini diungkapkan Serhii Nikiforov selaku Sekretaris Pers Kantor Kepresidenan Ukraina.

Menurut Serhii Nikiforov, jika Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky ingin menyampaikan pesan untuk Putin, maka akan dilakukan secara langsung didepan publik lewat sebuah pidato harian.  Serhii Nikiforov juga mengatakan bahwa topik utama yang dibahas dalam pertemuan antara Jokowi dan Zelensky adalah masalah blokade pelabuhan Ukraina.

“Indonesia adalah salah satu pengimpor biji-bijian terbesar dari Ukraina, dan blokade pelabuhan-pelabuhan Ukraina adalah fokus utama pembicaraan antara kedua presiden (Indonesia dan Ukraina) di Kyiv,” ujar Serhii Nikiforov, dalam keterangannya Minggu (3/7/2022).

Selain itu, Serhii Nikiforov menegaskan kepada Jokowi bahwa Rusia yang menjadi penyebab terganggunya ekspor biji-bijian. “Inilah yang dibicarakan secara rinci dengan Joko Widodo,” tutur Serhii Nikiforov.

Namun, pernyataan berbeda disampaikan pemerintah Rusia. Kremlin justru mengkonfirmasi adanya titipan pesan untuk Putin dari Zelensky lewat Jokowi.

Dilansir dari kantor berita Rusia, TASS, Minggu (3/7/2022), juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan bahwa pesan yang dibawa Jokowi dari Zelensky untuk Putin tidak dalam bentuk tulisan.

"Itu bukanlah pesan tertulis. Hanya itu yang bisa saya sampaikan kepada anda," kata Peskov kepada TASS.

 

Dicap Cari Sensasi Politik

Jerry Massie selaku Direktur Political dan Public Studies (P3S) berpendapat apa yang dilakukan oleh Jokowi terkait  niat menjadi juru damai antara Rusia dan Ukraina adalah sebuah tindakan cari sensasi belaka.

“Saya pikir Jokowi seharusnya lebih baik datang ke Papua ketimbang mencari sensasi politik internasional ke Rusia dan Ukraina,” kata Jerry Massie, dikutip dari rmolid, Minggu (3/7/2022).

Baca Juga: Dinyatakan oleh Ketua Dewan Kehormatan PDIP, Sudah Bukan Kader PDIP Lagi, Jokowi tak Kaget

Menurut, Jerry Massie  percuma Jokowi berkunjung ke Rusia dan Ukraina untuk menjadi juru damai antara dua negara tersebut. Karena diketahui bahwa pasukan militer Rusia hingga saat ini masih terus-menerus menyerang Ukraina.

“Saya kira tak ada manfaat Jokowi ke Ukraina dan Rusia. Awalnya ingin jadi pahlawan perdamaian tapi buntutnya Rusia membombardir Ukraina,” ujar Jerry Massie. Jerry Massie juga membahas soal tidak adanya media dari Negara Barat yang membahas tentang kedatangan Jokowi di Rusia serta Ukraina. “Tragis melihat pemberitaan di daily mirror, Guardian, ABC, CBS, BBC, New York Times, DW,  Washington Post sampai Reuters tak satu pun meliput. Hanya media kita yang hebohnya minta ampun,” ungkap Jerry Massie.

“Ini kali kedua secara bersamaan Jokowi berkunjung ke luar negeri tapi hasilnya nihil,” ulas Jerry Massie.

Sorotan juga dilontarkan aktivis HAM Natalius Pigai. Dalam unggahan di akun twitternya, @nataliuspigai2, Minggu (3/7/2022). Menurutnya, bantahan yang langsung disampaikan oleh Sekretaris Pers Kantor Kepresidenan Ukraina tersebut adalah hal yang memalukan.

“1. @Jokowi tdk paham pesan dlm perang mesti tertulis. 2. Tdk bisa jaga martabat Zalensky .3. Serangan saat di Rusia tanda tdk dihargai. 4.Ada unsur bohong dunia. 4. Baru pertama kali dlm sejarah seorg Presiden dibantah. 5. Jokowi Gagal Total. 6. Bikin Malu,” ujar Natalius Pigai, seperti yang ia unggah di akun Twitter @NataliusPigai2, Minggu (3/7/2022).

 

Bawa Misi Lain

Meskipun begitu, Yenny Wahid menyebut hal ini bukan berarti menunjukkan gagalnya misi perdamaian Presiden Joko Widodo (Jokowi). "Misi kunjungan presiden @jokowi ke Ukraina-Rusia tidak bisa ditafsirkan gagal hanya karena Putin tetap melakukan serangan ke Ukraina," cuit Yenny dalam laman Twitter @yennywahid dikutip, Minggu (3/7/2022).

Baca Juga: Tudingan Politisasi Bansos tak Terbukti, Jokowi Senang

Jebolan S2 Harvard Kennedy School of Government menambahkan ada target lain dalam pertemuan Presiden Jokowi dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Salah satu di antaranya adalah mengamankan rantai pasokan bahan pangan.

"Dalam pengamatan saya, banyak sasaran lain yang ingin dicapai oleh Presiden selain menghentikan konflik bersenjata, yang tidak kalah pentingnya, misalnya : mengamankan rantai pasokan bahan makanan dan enerji," kata dia.

Yenny blak-blakan bahwa Indonesia negara salah satu pengimpor terbesar tepung gandum. Hal itu tak terlepas kegemaran warga Indonesia mengkonsumsi mie instan.

“Indonesia adalah salah satu pengimpor terbesar tepung gandum krn rakyat kita doyan makan mie instan. Nah Presiden @jokowi memperjuangkan agar pasokan gandum dari Ukraina bisa keluar ke pasar bebas termasuk ke Indonesia, agar tidak terjadi kenaikan harga bahan makanan seperti kasus minyak goreng," ucapnya.

Sebagai informasi, Presiden Jokowi melakukan kunjungan ke Ukraina dalam rangka membawa misi perdamaian antara Rusia dan Ukraina.

“Perjalanan saya ke ibu kota Ukraina dan bertemu Presiden Zelensky semata-mata untuk membawa misi perdamaian,” ungkap Jokowi, dikutip dari Twitter @jokowi, Minggu 3 Juli 2022.

Presiden Jokowi merasa terpukul melihat kondisi bangunan Ukraina yang hancur akibat diserang oleh tentara militer Rusia. “Sangat menyedihkan sekali, banyak rumah-rumah yang rusak kemudian juga infrastruktur yang rusak,” ujar Jokowi.

Jokowi berharap bahwa semoga tidak ada lagi kota di Ukraina yang terkena dampak akibat dari serangan militer Rusia. “Kita harapkan tidak ada lagi kota-kota yang rusak di Ukraina akibat perang. Dalam kaitan ini, saya menawarkan diri untuk membawa pesan dari Presiden Zelensky untuk Presiden Putin yang akan saya kunjungi segera,” pungkas Jokowi, dikutip dari AFP, Minggu (3/7/2022). Afp/rtr/kass/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU