Kriminalitas di Jatim Naik, Perjudian Pertama

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 12 Apr 2023 21:19 WIB

Kriminalitas di Jatim Naik, Perjudian Pertama

i

Kapolda Jatim Irjen Toni saat menjelaskan peningkatan angka kriminalitas di Jatim jelang lebaran saat pertemuan dengan jajaran Forkopimda Jawa Timur serta bupati/wali kota se Jatim di Gedung Grahadi, Selasa (11/4/2023) malam. SP/Muhajir

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Menjelang perayaan Lebaran 2023, kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) semakin marak terjadi di Jawa Timur. Kasus tergolong street crime ini meningkat 24 persen selama Bulan Februari – Maret, yakni 377 kasus menjadi 473 kasus.

Namun kasus terbanyak berdasar crime index yang diungkapkan Kapolda Jatim Irjen, Pol Toni Harmanto, masih dipegang perjudian dan penyalahgunaan Narkoba.

Baca Juga: Hanya 130 Juta, UPT Keramik di Malang Perlu Dukungan Pemprov Jatim

Menurutnya, Kasus perjudian dari Bulan Februari 2023 sebanyak 39 kasus. Naik menjadi 303 kasus atau 677 persen pada Maret 2023.

Kemudian kasus Narkoba juga mengalami peningkatan 26 persen. Dari Februari sebanyak 377 kasus menjadi 473 kasus pada Maret 2023.

“Jadi ini menggambarkan betul situasi kamtibmas di Jawa Timur, khususnya ada beberapa crime index kasus yang cenderung naik. Tetapi secara umum, situasi kamtibmas kondusif,” ujar Toni di Gedung Negara Grahadi pada Selasa (11/4/2023) malam.

Ia melanjutkan, pihaknya terus berupaya mengungkap setiap kasus yang terjadi sehingga angka kejahatan cenderung naik.

Pihaknya pun dikatakannya, terus menjalin sinergitas bersama TNI maupun stakeholder yang ada di Jawa Timur untuk melakukan upaya pencegahan terjadinya tindak kejahatan yang meresahkan masyarakat.

"Kami lebih ofensif dalam penanganan itu, kemudian langkah-langkah kepolisian terpadu dengan TNI, kemudian dengan stakeholder yang lain, bisa bersama-sama melakukan pencegahan. Paling tidak menekan angka kejahatan tidak meningkat kembali," ujar Toni Harmanto.

Terpisah, Gubernur Jawa Timur Khofifah mengajak jajaran Forkopimda Provinsi dan kabupaten/kota untuk meningkatkan perhatiannya terhadap potensi paparan paham ekstremisme, radikalisme dan intoleransi di masyarakat.

 

Harus Siapkan Action Plan

Karena itu, orang nomor satu di Jatim ini mengajak segenap jajaran Forkopimda Jatim dan kabupaten/kota untuk bersama menyiapkan detailed plan dan action plan untuk mengantisipasi ancaman stabilitas keamanan di Jatim.

Baca Juga: Pj Gubernur Adhy Pastikan Kebutuhan Dasar Terpenuhi dan Masyarakat Terlindungi

"Silaturahmi ini adalah momen bagi kita untuk memahami kondisi riil di lapangan. Saya rasa ini akan menjadi bagian penting supaya masing-masing dari kita menyiapkan detailed plan dan action plan yang terukur supaya Jatim tetap ayem tentrem guyub rukun," ungkap Khofifah, Rabu (12/4/2023).

Mantan Menteri Sosial itu pun menyoroti potensi yang mungkin mengganggu ketertiban masyarakat. Mulai dari paham-paham ekstrem hingga bentuk kriminalitas sekecil apa pun.

"Di sini kita membahas hal-hal yang bisa kita mitigasi dan waspadai bersama dengan antisipasi di masing-masing daerah. Semoga Allah memberikan suasana aman dan keselamatan bagi kita bersama, bagi Indonesia, dan bagi Jawa Timur khususnya," sebutnya.

Di kesempatan Khofifah juga menerima penghargaan selaku Pimpinan Daerah yang Peduli Dengan Keamanan Rakyatnya dari Kapolda Jatim Irjen Pol Toni Harmanto.

Beberapa Kabupaten di Jatim menerima penghargaan Pemasangan Palang Pintu Kereta Api. Di antaranya Kabupaten Kediri, Kabupaten Jember, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Tulungagung, dan Kabupaten Gresik.

 

Baca Juga: Pemprov Jatim Siap Bantu Rekonstruksi Bangunan Terdampak Gempa

Ikat Perguruan Silat

Dalam forum silaturahmi ini juga dilakukan penandatanganan MOU antara Dirintelkam Polda Jatim dengan para pengurus Perguruan Silat di Jatim yang disaksikan oleh Gubernur Jawa Timur, Pangdam V Brawijaya, Kapolda Jatim, Pangko Armada 2 serta IPSI Jatim. Harapannya, Perguruan Silat di Jawa Timur akan membangun persaudaraan sejati antar perguruan.

Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf, MA menyebutkan bahwa sinergi antar semua jajaran inilah yang menjaga kestabilan keamanan di Jatim. Ia mengajak para Bupati dan Walikota untuk selalu memberikan pemahaman moderasi kepada masyarakat di daerahnya masing-masing.

"Diperlukan adanya pelurusan pemahaman dengan bantuan Forkopimda terutama Bupati dan Walikota agar tidak terbentuk kelompok-kelompok ekstrem di kalangan masyarakat. Jangan biarkan ajaran yang menyimpang semakin tajam masuk," ujarnya.

Ia pun menyatakan kesiapannya untuk bersinergi bersama Kapolda Jatim Irjen Pol Toni Harmanto untuk mengawal keamanan Jawa Timur dari gerakan-gerakan ekstrem dan intoleran. dev/ham/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU